Happy Reading
***Ke enam makhluk imortal ini tengah memperhatikan gerbang besar menuju kediaman Silvermoon Pack, arahan mata menuju ke salah satu wanita yang tengah mempersiapkan hatinnya untuk kembali menemui mereka semua.
Ia menghirup udara dengan pelan kemudian menghembuskannya, matannya berbinar memperlihatkan senyuman yang tak pernah lepas dari bibir miliknya.
Tanpa menunggu lagi, ia berjalan diikuti oleh mereka berlima dan semua adalah lelaki, memang, selama disana hanya dialah perempuan dan jangan lupa dengan pelayan pelayan selebihnnya adalah lelaki. Tidak heran bukan? karena Kenzie telah kehilangan ibunya apalagi keempat lelaki yang tak dikenal dengan jelas statusnya.
Namun, Cristy sangat berterima kasih kepada mereka yang mau merawatnnya selama beberapa bulan ini, pandangannya sesekali mengarah kearah Xavier yang tidur dengan nyenyak.
Dua orang penjaga membukakan gerbang itu seraya mempersilakan mereka masuk dengan hormat, tak lepas dari senyuman mereka mengucapkan ucapan selamat datang dengan sopan.
"Selamat datang kembali Luna."
Beberapa penjaga lainnya atapun para maid yang berlalu lalang, berbaris dan menundukkan kepalannya dengan hormat.
Tepat lurus di depan adalah pintu utama istana Silvermoon Pack, rasa bahagia tidak bisa ia pendam lagi dengan cepat ia berjalan menuju pintu. Tapi sebelum sampai, seluruh keluar besar ini keluar langsung menghamburkan tubuh sambil menanggis terisak isak, sudah lama mereka menunggu saat ini.
"Kakak pergi kemana saja? kami bahkan sudah mencari carimu dimana mana, aku takkan memaafkanmu jika kau pergi tanpa kembali!"Ucap Viola marah, matannya merah menahan air mata yang sebentar lagi akan jatuh kebawah dengan deras.
Mendengar kalimat itu Cristy hanya dapat tersenyum, tak banyak yang bisa ia perbuat,"maafkan aku, aku janji tidak akan pergi lama lama."
Langsung saja Viola menanggis teriak isak dengan wajah, hidung, dan mata memerah. Salah satu mata mengarahkan pandangnnya pada seseorang berada di gendongannya, bayi? bayi siapa?
"Ini bayi siapa?"tanya Aulia dengan perasaan bahagia, semoga saja dugaanny benar.
"Bayiku dan Edmund, namannya Xavier,"mata mereka melebar dengan mulut ternganga dengan lebar, ini tak bisa dipercaya. Sungguh sebuah keajaiban,"bolehkah aku menggendongnnya?"tanya Aulia.
"Tentu mom,"ucapnnya sambil menyodorkan Xavier dengan pelan ke gendongan Aulia.
"Dia GANTENG SEKALI MOM!"teriak Viola membuat telinga mereka serasa mau pekak.
Pancaran kebahagiaan sangat terlihat jelas di wajah mereka masing masing. Hanya saja, seseorang yang ia cari tidak memunculkan batang hidungnnya, seseorang yang ia rindukan selama ini, dimana dia?
Matannya menyusuri setiap inci sudut sampai suatu tatapan membuatnnya berhenti mengalihkan pandangannya, Edmund! dia tengah berdiri di depan pintu dengan rambut acak acakan, Cristy berlari menghamburkan pelukannya dengan Edmund. Tak dapat dipungkiri kalau Edmund akan berpenampilan seperti ini, yang Cristy tau Edmund sangatlah rapi dan Cool.
Air mata itu jatuh bersamaan, hatinnya langsung berdetak dengan kencang. Pelukannya itu mengerat, membuat Cristy sesak setengah mati. Ia menepuk nepuk punggung Edmund dengan pelan, Edmund mengerti maksudnnya langsung melonggarkan pelukan itu.
Edmund menatapnnya dengan air mata yang membasahi wajahnnya,"kau tau aku tak bisa hidup tanpamu, Dear,"ia mencium setiap inci wajahnnya dengan lembut.Tidak ada yang lebih bahagia dari ini, semua ini berkat Moongodness yang berbaik hati mempertemukannya dengannya lagi. Perasaan hangat menjalar ke seluruh tubuhnnya, hatinnya bersorak gembira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Luna ✔
WerewolfHighrank: 1#mate 29/03/2019 1#supranatural 22/08/2019 4#angry 22/08/2019 1#reject 24/12/2019 3#luna 10/8/2020 2#angry 22/04/2021 "I am Jack Zross Farel Al...