15

2.6K 281 6
                                    

Jisun POV

Hendery, cowo yang menurut gue absurd sih, setiap ngobrol sama dia gue berasa ngaca.

Btw, baru gue tau juga kalau Hendery adalah tetangga gue tepat di sebelah rumah gue. Kenapa gue tahu? Karena tadi kami ngobrol banyak HEHE.

Hendery juga ternyata satu kelas sama Irene dan Wonwoo, muka pangeran kelakuan kek kingkong kelaperan.

Dan tadi gue beneran memutuskan untuk bolos sampai 2 jam pelajaran, bekas cekikan Hendery bertahan lama, tapi beruntung Hendery mau tanggung jawab.

Dia kasih gue es batu untuk kompres, tapi tetap saja gak langsung hilang.

Sekarang jadwal pelajaran olahraga, gue kembali ke kelas setelah ganti pakaian.

"Darimana aja lo?" tanya Lisa ketika gue masuk kelas, di kelas tinggal tersisa 5 orang, 5 orang ini biasanya yang males olahraga jadi pura pura sakit.

"Dari rooftop," balas gue sambil melipat baju seragam, "Ngapain bolos?" tanya Lisa lagi dan lagi, selesai melipat gue baru menjawab.

"Ada masalah tadi." gue menunjukan sedikit bekas cekikan gue ke Lisa, Lisa kelihatan shock. "Lo dibully?!" teriak Lisa buat gue menempeleng kepala Lisa menggunakan penggaris dari tempat pensil gue,

"Engga, adalah. Jangan diceritain ke siapa siapa ya?" gue menjulurkan kelingking tanda berjanji, tapi Lisa kelihatan ragu jadi gue ambil paksa jari kelingkingnya.

"Btw pipinya si Sarang lebam hijau," separah itu tonjokan gue?

"Oh ya? Udah diobatin?" tanya gue dengan nada ga tertarik sambil menyender di meja, "Tadi udah dibawa ke UKS. Lo kenapa sampe nonjok sih? Kalau masuk BK gimana?" tanya Lisa dengan wajah kesal karena kelakuan gue,

"Tapi kan dia yang duluan nampar gue, ya gue balas lah. Fisik lawan fisik, masa dia nampar gue diem?" bela gue, tapi Lisa malah menjambak rambut gue,

"Tetep aja kamu yang labrak dia duluan, lagian kamu ngapain sih sampe labrak labrak gitu?" tiba tiba Jaemin muncul di belakang gue, karena posisi gue membelakangi pintu masuk kelas.

"Bela kamu, gini ya sebelum aku labrak tuh aku udah merhatiin kalian dari lama makanya aku berani labrak karena udah yakin ada yang salah," balas gue sembari menarik rambut gue untuk menutupi bekas kemerahan karena Hendery.

"Tapi kamu gak perlu sampai nonjok juga! Lagian aku gak merasa dibabuin!" marah Jaemin, gue memejamkan mata, enggak kaget kalau Jaemin membentak gue.

Dasar Jisun goblok

"Oke, sekarang mau kamu apa?" balas gue dingin, kalau kalian tau kepribadian gue yang konyol, banyak bacot, sering ngelawak adalah pembodohan.

Sifat asli gue adalah dingin, cuek, to the point. Tapi gue pikir kalau gue gitu terus nanti gue gak punya teman, kelas 10 ternyata benar gue gak punya teman karena sifat gue yang kelewat cuek, gue mencoba memperbaiki kepribadian gue hari ke hari.

Dan kali ini, Jaemin berhasil mengembalikan sifat gue.

"Minta maaf ke Sarang, jangan sampai aku muak sama kamu!" bentak Jaemin lalu dia pergi dengan tangan mengepal,

Ternyata kecemasan gue terjadi,

Tapi semoga yang masuk BK sama yang dijauhin satu kelas gak terjadi,

"Jis," panggil Lisa, gue menoleh lalu tiba tiba dia memeluk gue. "Maaf ya gue gak bisa bantu," gue cuma mengedikan bahu,

"Bukan urusan lo juga." balas gue sambil menarik napas mencegah gue untuk ikut menojok Jaemin.

[1] Aice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang