Jisun POV
3 Hari tanpa Jaemin, gue masih dihantui rasa bersalah ditambah itu dua manusia ada hubungan apa sih?
Jaemin juga sempat menghubungi gue, tapi karena udah males ribut akhirnya gue ga respon panggilan dia.
"AHHHH BANG ONG GUE GABUT!" teriak gue, hari ini hari Sabtu Bang Ong ga kuliah jadi gue bisa menumpahkan rasa gabut ke dia.
"Berisik ah! Lagi tidur juga!" jawab dia dari kamar sebelah, heuh suruh siapa begadang buat main game?
Daripada gabut akhirnya gue memutuskan untuk jenguk Jaemin, gimana caranya pokoknya gue harus minta maaf hari ini, terserah mau seret Jaemin keluar juga gue jabanin.
Gue ganti pakaian dengan pakaian kasual, udah mandi kok tenang cuma sebelumnya gue pakai piyama.
Ya beginilah kira kira pakaiannya, yang penting nyaman, rapih, dan sopan.
Setelah selesai bersiap siap akhirnya gue turun dan pamit ke mama yang lagi nonton televisi, Upin Ipin lebih tepatnya.
"Ma, Jisun jenguk Jaemin dulu ya?" ucap gue dihadapan mama yang masih fokus nonton, "Mau bawa sesuatu ga?" tanya mama,
"Mau apaan? Emang punya apa?" tanya gue mengernyit, perasaan kita ga punya buah, biskuit, atau apalah.
"Ya beli maksudnya pas di jalan Ong Jisun," Mama ngeluarin dompet dan ngambil beberapa lembar uang 50.000.
"Siap siap, pergi dulu yes?" gue salam lalu mama sedikit menjitak kepala gue. Maafin ya ma anakmu jail.
Setelah memakai sepatu gue pun memesan ojek online, ga sengaja gue lihat ada Hendery di balkon kamarnya, persis memperhatikan gue.
"Hai ganteng!" teriak gue dengan nada seperti yang mama gunakan ketika mama bertemu Hendery.
"Berisik!" katanya dengan wajah kesal, gue cuma ketawa ketawa dari sini.
"Mau kemana lo?" tanya Hendery, masih di balkon. "Jenguk pacar." Bersamaan dengan ojek yang gue pesan datang.
"Dah kuda!" ucap gue lalu memberikan flying kiss, dia kelihatan melotot karena gue sering manggil dia kuda.
Sampai di rumah sakit gue segera ke kamar yang sama dengan kemarin. Gue sempat ke kamar mandi dulu sebentar, cuci muka agar tidak terbawa amarah tiap liat muka Jaemin.
Tadi juga gue sempat ke Indoapril, membelikan Jaemin beberapa cemilan kesukaannya. Ga ada buah soalnya di Indoapril.
Tapi saat gue hampir membuka pintu pelan, gue lihat Jaemin dan Sarang sedang bicara serius, gue sedikit membuka pintunya agar bisa dengar percakapan mereka.
"Mau sampe kapan lo bilang gue teman masa kecil lo?" tanya Sarang, alis gue menukik tajam,
Memangnya mereka bukan teman masa kecil?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Aice
Fanfiction[END] He is Jaemin, the guy with cold personality but had a freaking sweet smile. 𝗡𝗔 𝗝𝗔𝗘𝗠𝗜𝗡 𝗦𝗧𝗢𝗥𝗬 [21/6/18] Warning harshword‼