22

2.8K 254 11
                                    

Jisun POV

Hari Rabu, biasanya jadi hari yang paling gue benci karena jadwal mata pelajaran yang 1000% kadang bikin mood down banget.

Matematika

Matematika minat

Fisika

Kimia

Sejarah

ㅠ_ㅠ

TTTTAAAAPPPPIIIII

Entah kenapa udah hampir 3 mata pelajaran guru guru gak masuk, katanya sih rapat persiapan UAS. Akhirnya gue dan Jaemin lebih milih belajar bareng di perpustakaan, karena banyak banget pelajaran yang ketinggalan, sementara UAS udah mulai minggu depan.

"Hoaam," gue nguap super besar, bikin Jaemin yang sebelumnya lagi nulis beralih menatap gue.

"Minum." Jaemin mendorong air mineral dia, gue minum sementara dia masih tetap lanjut nyatat.

Daritadi gue sudah nguap 5 kali sementara Jaemin daritadi fokus banget. Akhirnya gue nyerah dan lebih milih untuk istirahat sebentar sambil regangin badan.

"OSIS kayaknya sibuk banget, Min." Jaemin berhenti nulis dan milih buat ikut istirahat juga.

"Iya," jawab Jaemin setelah minum,

"Mau ada acara emang?" tanya gue sambil merebahkan kepala di atas meja.

"Mau ada pensi." OH WOW, dikasih spoiler dong. "Kapan?" tanya gue lagi dan lagi,

"2 bulanan lagi." masih lama ternyata, tapi gapapa finally ada pensi. "Guest star-nya siapa?"

"BTS." jawaban Jaemin hampir bikin gue keselek, disponsori oleh toko*pedia kali ya.

"Tapi boong," Jaemin ketawa ngeselin, tadinya mau ditempeleng pake buku biologi, tapi ga jadi.

Jaeminnya ganteng,

Apa tidak kasihan dengan jantung saya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa tidak kasihan dengan jantung saya?

"Capek, Min." Jaemin kelihatan mau lanjutin rangkumnya, gue ingin ikut juga cuma tangan masih nyut nyutan.

"Ya udah istirahat dulu." akhirnya gue diem, enggak diem sih, lihatin Jaemin iya.

"Jangan lihatin." katanya tiba tiba, gue mengernyit aneh dong ya.

"Kenapa emang?" celetuk gue dengan nada menantang. "Serem," dikata gue kuntil anak,

"Sialan." umpat gue pelan gue pikir Jaemin gak dengar eh tiba tiba mulut gue dipukul pakai tangan dia.

Tiba tiba gue mikir, kadang gue suka intropeksi aja, apa yang bikin Jaemin milih gue sebagai pacarnya, padahal gue gak kaya Somi yang badannya montok dengan kulit lembut kayak dipakaiin molto, ga kayak Tzuyu yang udah jadi paket lengkap karena cantik+pinter+kaya, ga kayak Yeji anaknya tsundere tapi manis.

[1] Aice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang