Young Marriage

Karin Uzumaki

.
.

Cantik, pintar, dan kaya raya.
Tiga kata yang sangat tepat untuk mendeskripsikan seorang dokter muda bersurai merah tersebut. Ia punya segalanya. Bahkan gelar cum laude pun dengan mudah ia raih, menjadi dokter terbaik diusia muda, dan lagi ia adalah seorang Uzumaki.

Apapun bisa ia dapatkan kecuali satu hal. Cinta pertamanya. Seseorang yang selalu mengacaukan hati dan pikirannya, bahkan hanya dengan satu lirikan mata.

Sasuke Uchiha

Karin melepas kacamatanya dengan kasar, lalu memijit pelipisnya pelan. Tadi seorang suster baru saja mengantarkan berkas lengkap hasil pemeriksaan Sasuke. Ya, kemarin saat sepupunya -Naruto- membawa Sasuke kerumah sakit dalam keadaan tidak sadar ia diam diam mengambil sample darah Sasuke. Hanya untuk berjaga jaga, ia bilang. Padahal wanita bersurai merah itu memiliki maksud. Melakukan pemeriksaan penuh atas Sasuke yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan

"Tidak mungkin tidak mungkin tidak mungkin"
gumamnya terus menerus. Tangannya meremat kertas yang ia pegang dengan tidak berperasaan.

.
.

Tokyo, Bertahun tahun yang lalu

Sekolah tampak ramai karena bel akan segera berbunyi. Tapi itu tidak membuat Karin berpindah dari tempatnya. Ia sedang melakukan aktifitas harian, memandangi calon masa depan nya dari jauh menggunakan teropong yang dikirim langsung oleh paman nya -Minato- dari Amerika

"Memang mempesona"
Ucapnya pelan. Melihat bagaimana makhluk sempurna itu berinteraksi dengan seorang yang Karin ketahui adalah kakaknya

"Aniki sudahlah pergi sana"
Ucap Sasuke luar biasa kesal. Pipinya memerah sempurna dan bibirnya mencebik, tampak lucu dimata Itachi

"Aku akan pergi lama dan kau bahkan tidak mau saat aku membetulkan ponimu, ototou?"

"Kau hanya akan perjalanan bisnis selama dua hari"
Sasuke mulai menghindar saat kakaknya tidak kunjung pergi, malah kembali membetulkan penampilannya. Para siswi yang lewat mulai berbisik sambil sesekali menatap kagum kedua nya, terseyum malu malu yang membuat Sasuke ingin mencabik wajah mereka.

Ya, Sasuke Uchiha adalah seorang pangeran sekolah.

Keluarganya sangat terpandang. Siapapun siswi disekolah ini bermimpi untuk bisa mendapatkan hatinya. Hanya sekedar bermimpi saja, karena Sasuke itu tidak punya hati.

Walaupun tidak banyak bicara, tapi mulutnya pedas. Kata kata yang ia keluarkan selalu tajam. Seolah mempertegas bahwa tidak ada satupun diantara mereka yang pantas menjadi pendampingnya.

Tipikal anak orang kaya yang manja dan luar biasa angkuh. Tapi itu dianggap wajar, karena dengan semua yang lelaki itu miliki ia memang pantas untuk menyombongkan diri. Tapi Karin tahu, Sasuke hanya kesepian. Kepribadiannya terbentuk menjadi seperti itu karena tidak ada yang menyadarkannya

Karin menyukai kakak satu tingkat nya itu. Ia sangat sangat menyukai Sasuke, dengan semua sifat buruknya.

.
.

Sasuke tersenyum menatap gadis yang baru saja menghampirinya. Sakura Haruno. Mereka kini berada di sebuah halte dekat sekolah. Hujan yang mengguyur sejak pagi membuat udara terasa sangat dingin