Bergerak!!

25.3K 1.7K 107
                                        

.
.
.

"Enghhh ahh"
Sasuke meremas bantal dibawahnya. Wajahnya sudah memerah menahan kenikmatan yang sedang Naruto berikan. Ia kini tengah menungging didepan si pirang yang sedang menyodok hole nya tanpa ampun

"Nghhhh ahh ohh Naru..tohh ahh lelahh"
Badannya tersentak kedepan seiring dengan tusukan tusukan yang ia terima

"Sebentar nhh kau-nikmath"
Naruto memeluk tubuh Sasuke, melingkarkan tangannya diperut lelaki manis itu dengan posessif sementara pinggulnya masih bergerak mengeluar-masukan miliknya dibawah sana

"Mmmmhhhhh ah ahhhhh"
Desah mereka bersamaan mengakhiri kegiatan malam yang sedari tadi dilakukan. Naruto berguling kesamping, membawa Sasuke yang masih terengah engah kedalam dekapannya

"Sudah kubilang jangan bermain kasar!"

"Awww"
Naruto meringis saat Sasuke memelintir nipple nya dengan begitu keras

"Tadi siapa memangnya yang minta ditusuk lebih keras hng?"

Naruto bersiap menghindar saat Sasuke mengangkat tangannya, siap memukul namun tidak jadi

"Aku lapar"
Gumamnya, kini malah menusuk nusuk pelan dada Naruto menggunakan telunjuk. Ah sial. Sasuke yang telanjang sambil bermanja seperti ini selalu berhasil membangkitkan libido nya

"Makan aku saja bagaimana?"

"Tidak mau ! aku mau ramen"

"Apapun asal bukan ramen"
Sasuke sedikit mengerucutkan bibirnya lalu berbalik memunggungi Naruto

"Jangan marah Sasuke, baiklah baiklah aku buatkan"
Ucapnya seraya bangun dari kasur, lalu mengambil piyama

"Sasuke? jika aku datang lagi dan kau belum berpakaian jangan salahkan aku jika kau tidak bisa berjalan besok"

"Mesum kau dobe!"

.
.
.

"Tousan menyuruhku untuk menggantikanmu sementara dikantor"
Ucap Naruto, tangannya sibuk meniup niup mie sebelum memasukannya ke mulut Sasuke

"Ya sudah datang saja"
Naruto sedikit menaikkan alis matanya, apa Sasuke tidak takut sahamnya anjlok jika perusahaan sebesar itu dipimpin oleh seorang anak SMU seperti dirinya

"Tapi aku belum pernah terjun langsung sebelumnya"

"Aku percaya padamu ..Aaaa"
Sasuke membuka mulutnya, ia lahap sekali memakan ramen instan. Kegiatan panas yang baru saja mereka lakukan membuat perutnya lapar

"Lagipula tousan langsung kan yang menyuruhmu?"
Naruto mengangguk saja. Ia tidak yakin dengan kemampuannya sendiri, ditambah urusan sekolahnya yang sangat sibuk akhir akhir ini untuk persiapan ujian kelulusan

"Aku akan dipukuli kaasan jika ketahuan memberimu ramen instan lagi"
Sasuke terkikik mengingat bagaimana Naruto meminta ampun pada kaasannya yang mengamuk karena memberikannya ramen instan saat itu
"Kau senang ya aku dimarahi?"

"Tidak juga, aku hanya terbayang saja apa aku juga akan memarahi anakku seperti itu nanti"
Sasuke tersenyum kecil seraya menerima suapan dari Naruto

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang