End. (Extra Chapter)

22.5K 1.6K 116
                                    

.
.
.

Orang yang terjatuh lalu berhasil untuk bangkit jauh lebih kuat
daripada
Mereka yang tidak pernah terjatuh sama sekali

.
.
.

Satu Tahun Kemudian

Beberapa orang berbisik kagum melihat sesosok lelaki bermata biru yang kini tengah menyedot minuman dinginnya. Terlihat tampan dari jauh, dan sangat tampan jika dilihat semakin dekat. Sesekali ia tersenyum pada beberapa orang gadis yang terang terangan menatapnya.

Naruto Namikaze, bukan lagi seorang bocah SMU berandalan yang hobi berkelahi. Ia kini berada di semester 2 kuliahnya, sambil membantu sang Ayah menjalankan perusahaan.

Plak!!

Sebuah pukulan mendarat di kepalanya membuat lelaki pirang itu menoleh kebelakang untuk melihat si pelaku

"KAASAN!!"
Yang diteriaki hanya terkikik sambil melihat Naruto yang kini tengah membenarkan rambutnya dengan jari

"Kau sudah lama menungguku?"
Ia memang berada di cafe disebrang butik milik kaasan nya. Ada hal yang harus wanita bersurai merah itu berikan, sebuah dokumen perusahaan yang harus dipelajari Naruto

"Cukup lama, tapi tidak apa apa. Aku bisa melihat banyak wanita sexy berkeliaran disini daritadi"
Daripada menuruni hati lembut sang ayah, Naruto seperti nya lebih mengikuti kakeknya yang sedikit mesum membuat Kushina mengangkat dokumen ditangannya bersiap memukul putra nya sekali lagi

"Aku bercanda ! aku bercanda kaasan"
Naruto terkekeh, ia masih ingat dulu kaasannya sering memukuli dirinya yang selalu pulang tengah malam dengan apapun yang ada disekitarnya

"Kaasan, bagaimana penampilanku sekarang? bukankah aku sangat tampan? aku yakin jika kau bertemu denganku terlebih dahulu dibanding ayah, kau lebih memilih untuk menikahiku iya kan?"

"Jangan bicara aneh aneh ! tousanmu saat muda jauh lebih tampan. Sudahlah, ini dokumennya"
Naruto merengut sebal mendengar jawaban kaasan nya. Ya, walaupun terlihat sangat mempesona dan mapan nyata nya lelaki itu baru berusia 19 tahun. Ia mengambil dokumen yang kaasan nya beri lalu segera membaca isinya

"Bagaimana keadaan Sasuke?"
Naruto mengangkat kepalanya, tiap nama itu disebut ada hal yang tidak bisa ia jelaskan dihatinya

"Masih sama.. Sasuke kadang masih menangis diam diam saat mengira aku sudah tidur. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi untuknya, saat aku menawarkan bayi tabung ia menolak" Naruto kembali memasukan dokumen dokumen itu kedalam amplop dengan rapih

"Saranmu itu hanya semakin melukai hatinya"
Ucap Kushina dengan wajah serius

"Lalu bagaimana kaasan? aku sudah menggarapnya tiap malam, aku bahkan mengganjalnya dengan dua bantal tapi tidak berhasil juga !"

Bukk!! buk!

Kushina memukuli Naruto dengan sayang, disusul tatapan mengerikan dari wanita itu

"Pelankan suaramu ! membicarakan hal seperti itu dengan suara keras !"
Si pirang merengut sambil mengusap usap lengan atasnya yang menjadi sasaran pukul tadi

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang