.
.
.
"Kau sudah makan?""Sudah, kau cepatlah pulang"
Ucap Sasuke sambil menempelkan ponsel di telinga kanannya"Satu pelajaran lagi, setelah itu aku akan segera pulang"
"Hn baiklah"
Sasuke mematikan sambungan telepon, tangannya memegang bagian pinggang yang dari semalam terasa begitu sakit. Perutnya juga beberapa kali mengalami kramIa sengaja tidak bilang apa apa pada Naruto karena sejak beberapa hari yang lalu pemuda pirang itu sedang melaksanakan ujian kelulusan. Ia tidak mau nilai akhir Naruto menjadi kacau karena hal konyol
"Akh.. "
Sasuke memejamkan matanya, menarik nafas dalam dalam. Tangannya begitu keras meremat ponsel yang ia pegang untuk menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan"Baby.. ada apa? baik baiklah didalam sana"
gumamnya pelan, mengelus perutnya yang kini membuncit. Sasuke berjalan dengan hati hati menuju kamar. Ia butuh istirahat. Tadi ia tidak sengaja melihat bayangan nya dicermin, Naruto benar. Wajahnya terlihat pucat akhir akhir iniSasuke mencoba untuk terlelap, mengabaikan rasa sakit yang sesekali masih terasa diperutnya. Ini baru memasuki bulan ke tujuh, ia tidak mungkin melahirkan saat ini.
.
.
."Ada apa Naruto?"
Si pirang menghela nafas lega ketika Karin mengangkat panggilannya"Apa kau sedang sibuk? aku sedang ujian, bisakah kau kerumah ku dan melihat keadaan Sasuke?"
"Tentu saja aku sibuk bodoh! baiklah, aku akan kesana saat jam makan siang"
"Tadi kau bilang sibuk.."
Naruto sedikit menyindir sepupunya, jika itu menyangkut Sasuke sesibuk apapun Karin pasti akan menyempatkan diri"Memangnya ada apa dengan Sasuke?"
"Tidak apa apa, hanya saja perasaanku tidak enak sejak meninggalkan rumah"
"Jadi aku harus meninggalkan pekerjaanku demi insting mu?!"
Naruto sedikit menjauhkan ponselnya saat karin berteriak diujung sana. Sial. Uzumaki sialan."Datang saja dan pastikan Sasuke dalam keadaan baik!!"
Giliran karin yang menjauhkan ponsel dari telinga saat Naruto balas berteriak. Dasar uzumaki sialan..
.
."Kemana para pelayan? sepi sekali?"
Ucap Karin memasuki rumah Naruto. Sepupu pirang nya itu memang memberikannya kunci cadangan sejak kembali ke rumah ini. Takut takut ada keadaan darurat"Sasuke?"
Suaranya sedikit keras, matanya menyapu ke segala arah. Banyak dinding dari kaca didalam rumah ini sehingga ia bisa melihat beberapa ruangan sekaligus"Tidurkah?"
gumamnya. Menatap sebuah pintu bercat light brown beberapa meter didepannya"Ponselnya ada disini"
Karin mengambil sebuah ponsel yang tergeletak di atas sofa. Huh. Padahal ia selalu mengingatkan Sasuke untuk membawa ponselnya kemanapunKarin membuka sedikit pintu yang ia ketahui adalah kamar sepupunya dengan Sasuke
"Tidak.. tidak"
Melangkah cepat mendekati Sasuke yang kini terduduk diatas karpet, sambil meremas perutnya. Sepertinya terjatuh

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage
FanfictionNaruto si anak berandal dipaksa menikah diumurnya yang ke - 17 dengan seseorang yang 5 tahun lebih tua darinya.