Part 20 "I need a time"

440 61 11
                                    

Kim Yura dan Park Jaemin hanya bisa menghela napas berulang-ulang kali, sementara yang seharusnya benar-benar khawatir adalah aku yang tiba-tiba saja dipanggil ke ruangan mereka. Seingatku pelanggaran yang telah kulakukan hanyalah datang terlambat hari ini, tapi mengapa sampai dua orang yang harus memanggilku secara bersamaan.

"Yoojung-ah, ini masalah soal waktu itu."

"Waktu itu?" tanyaku ragu.

Ah, benar peristiwa penyekapan di toilet. Aku bersumpah lupa soal itu ,padahal sampai saat ini kasusnya masih berlanjut. Apakah mereka sudah menemukan siapa pelakunya?

"Sepertinya apa yang dituduhkan oleh ibumu tidak benar, kami sudah beberapa kali mencari tapi tidak ada satu pun murid yang terlibat dalam hal ini, pasti ini hanya kecelakaan yang tidak disengaja," jelas Park Jaemin.

Kemudian Kim Yura, perempuan berusia 35 tahun itu berpindah duduk di sampingku.

"CCTV yang ada di sana memang sudah rusak, jadi kami menemukan kesulitan. Tapi, apa kamu memiliki seseorang yang bisa menjadi saksi? Kudengar Taehyung yang membantumu, bagaimana kalau kita coba berbicara kepadanya."

Aku ingin percaya jika ini hanyalah sebuah kecelakaan yang tidak disengaja, toh memang awalnya aku berpikir begitu. Namun, Hoseok sudah jelas mengungkapkan jika ada seseorang yang bahkan menggunakan ponselku untuk mengirimkan pesan palsu. Tapi aku tidak ingin memperpanjang masalah ini, dan ini hanya akan membuat Auntie dan Uncle menjadi repot.

"Yoojung-ah, kau mendengarku?"

Aku mengangguk.

"Kita tutup sampai di sini saja Bu, lagi pula yang terpenting adalah aku baik-baik saja. Biar aku yang menjelaskan semuanya pada waliku, aku tak ingin mereka khawatir," kataku yang sebenarnya berat hati.

"Kau baik-baik saja?" tanya Bu Kim khawatir.

"Ini yang terbaik," kataku akhirnya mantap.

Mereka berdua pun akhirnya setuju dan mempersilahkanku pulang.

Yah, kuharap keputusanku sudah benar. Sekarang aku hanya harus fokus untuk hal lainnya yang lebih penting.

***

"Aaaaaa!!"

Rambutku ditarik dengan cukup kencang sehingga terasa sakit di kepala, lalu kutengok siapa dalang yang dengan tidak sopan melakukan tindak kekerasan ini. Rupanya si perempuan licik itu lagi, Yoo Jungyeon. Sampai kapan dia akan terus bersikap jahat terhadapku.

"Apa yang kau lakukan?" 

"Kau masih saja tidak mendengar kata-kata, huh? Sekarang kau bahkan mendekati Taehyung!"

Mataku sempurna membulat, aku begitu terkejut dengan kenekatan dari seorang perempuan yang berparas anggun sepertinya. Kenapa dia bisa segila itu terhadap dua orang laki-laki, maksudku bahkan Jimin enggan mempedulikannya lagi. Namun, ia selalu bersikap jika dirinya berhak atas Jimin dan Taehyung, ia bertindak seperti pemiliki dari dua orang itu. Bagiku tindakan darinya itu tidak wajar, malah sangat kelewatan. Entahlah memang apa yang telah diberikan dua laki-laki paling populer di sekolah itu kepadanya.

Aku mencoba meredam segala emosi, membiarkan mulutnya berbicara tanpa henti.

"Kau itu tidak tahu posisimu seperti apa, yah? Lihat, gara-gara kau kini Taehyung dan Jimin dalam keadaan yang tidak nyaman. Aku sungguh membenci keberadaanmu, kau hanya pengacau, semuanya semakin kacau sejak kehadiranmu!!"

Sepertinya dia memiliki kelaianan, mengerikan sekali melihat tabiatnya begitu.

"Kenapa kau diam? Mau menunjukkan kalau kau hebat?"

Living with Annoying Boy - KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang