Selayaknya kucing dan anjing, kami memang tidak pernah bisa berdamai. Menerima tantangan dari Taehyung aku pun bergegas mengejarnya, tapi sial ia mempunyai kecepatan berlari yang tidak dapat kutandingi. Aku dan Taehyung bahkan lupa jika harus menyembunyikan "kedekatan" kami—kalian harus mengerti dengan tanda kutip yang kusematkan, berarti itu kebalikannya atau sesuatu yang negatif. Intinya aku terlalu jengkel dengan cemoohan Taehyung, lalu kini dalam benakku adalah mendapatkannya dan membuktikan bahwa aku tidak akan main-main menggigitnya.
"Sini kau!"
Akhirnya terkejar, lalu aku dengan sengaja menarik kerah baju Taehyung dari belakang.
"Kau serius?" tanyanya pura-pura bodoh.
"Rasakan ini!"
"AAAAAAAAAAAAA!!" teriak Taehyung saat kugigit tangannya.
Teriakan yang memekikan telinga, lalu ke mana sikap sok beraninya itu? Baru kugigit beberapa detik saja sudah menjerit seperti perempuan, terlebih aku belum mengeluarkan seluruh tenagaku.
"Menyingkir bodoh!" Taehyung berusaha mendorong kepalaku.
Aku pun melepaskan gigitanku. Lihatlah ada bekas gigi dan air liurku ditangannya, entah mengapa aku merasa bersalah.
"Apa itu sakit?"
Dia terbatuk, kemudian menatapku tajam.
"Itu salahmu, sudah tahu aku sedang kesal malah menantang. Ini belum seberapa dari apa yang harus Jihoon derita selama ini."
"Dasar kau ini, lagi pula kenapa harus sangat kesal pada laki-laki yang sudah menyakitimu. Seharusnya kau mengabaikan orang yang seperti itu."
Aku mendelik.
"Ada apa ini?"
Jungyeon dan yang lainnya keluar dengan wajah yang penasaran, mungkin perdebatanku dengan Taehyung terlalu berisik. Huh, saat ini masalah apa yang akan aku dapatkan.
"Taehyung-ah, tanganmu kenapa?"
Jungyeon terlihat panik, kemudian mencoba meniupi luka gigitan di tangan Taehyung.
"Ini ulahmu ya?" tuduhnya.
Aku mengangkat bahu.
"Kya! beraninya kau melukai Taehyung, kau tidak tahu kalau dia sangat berarti untukku?"
Jungyeon terlihat sangat kesal, lalu ia melangkah mendekat padaku dan tangannya mulai melayang. Apa yang dia hendak lakukan? Aku hanya dapat terdiam karena terkejut, kemudian menutup mata saat melihat tangan itu kian mendekat.
"Jungyeon-ah jangan."
BRUKKK
Aku terjungkal saat mendapat dorongan kencang dari Taehyung. Namun, aku tahu apa yang dia lakukan semata-mata untuk melindungi Jungyeon. Ia tidak ingin wanita yang dicintainya itu melakukan tindakan bodoh. Mungkin saja, kan? Karena aku tidak dapat membaca apa yang ada dalam pikiran Taehyung. Setidaknya itu pikiran paling positif yang aku miliki saat ini.
"Kau tidak apa-apa? Taehyung kau kasar sekali!"
Jimin kemudian datang menolongku.
"Park Jimin, apa yang kau lakukan di depanku, huh? Kau sengaja?" geram Jungyeon.
"Aku menolongnya, karena Yoojung, dia juga berarti untukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Living with Annoying Boy - KTH [END]
FanfictionKim Yoojung memutuskan pindah ke Seoul demi memudahkannya untuk beradaptasi dari kenyataan orangtuanya telah meninggal. Di Seoul dia tinggal bersama keluarga Tn. Kim yang sangat menyayanginya, nahas di sana ada Kim Taehyung si biang kerok. Kim Taehy...