Mari kita memutar cerita ke masa lalu pertemuan antara si manis Jungkook dan seorang pemuda bernama Taehyung.
Setelah aksi main tinggalnya Taehyung pada si manis Jungkook di depan kedai ayam tepung, Kookie atau Jungkook sempat terisak pelan sembari menatap punggung Taehyung yang sangat ia yakini bahwa sosok rupawan itu adalah ayahnya.
Kalian maupun aku juga tidak tahu mengapa Jungkook bisa mengklaim Taehyung sebagai appanya.
Foto itu. Ya, foto yang selalu Jungkook bawa itulah yang menjadi dasar si manis mengklam Taehyung sebagai appanya.
Mungkin sebagian kalian berpikir apakah Jungkook menderita kelainan pada penglihatannya sehingga ia tidak bisa membedakan rupa orang?
Tidak.
Jungkook terlahir sempurna dari ujung kepala hingga ujung kaki. Walaupun keterbelakangan mental menjadi nilai minus yang terpatri pada diri Jungkook oleh kebanyakan orang di luar sana.
Tapi entah mengapa disaat kedua manik bening Jungkook untuk yang pertama kalinya melihat sosok Taehyung berdiri tak jauh di depannya, hati kecilnya memberontak menyuarakan bahwa pemuda di hadapannya adalah sosok ayah yang selama ini hanya ia pandangi lewat potret yang selalu ia bawa kemana-mana.
Dengan kepolosan khas anak kecil, Jungkook lantas berlari menubruk Taehyung saat itu. Desiran hangat pun tak pelak membuat bocah berusia 13 tahun itu bahagia bukan main.
Tapi bahagianya langsung menghilang dalam sekejab lantaran sang 'appa' menolak kehadirannya.
Tak ingin mudah menyerah ia pun mencoba mengambil hati sang 'appa' yang ia maksud dengan segala kepolosannya. Akan tetapi usahanya kali ini belum berhasil dan membuat hatinya patah saat melihat punggung lebar nan kokoh itu semakin mengecil dengan sepeda motornya.
Menyedihkan sekali bukan?
Tentu saja bung! Apa kau gila?!
Apakah ia menangis?
Kalian pikir anak yang ditinggal orang tuanya pergi tidak menangis sedih? Apalagi ia juga baru bertemu dengan sosok terkasihnya. Hahh!
Setelah menghabiskan beberapa menit menangis di pinggir trotoar, Jungkook segera memulihkan semangatnya untuk mengejar sosok yang ia anggap 'appa'nya itu.
Ia pun segera melangkahkan kaki menyusuri jalanan yang telah menelan sosok sang ayah dan berharap Tuhan memudahkan jalannya. Amin.
🐰
🐰
🐰
🐰
🐰
Berjalan dan terus berjalan tanpa arah. Sesekali Jungkook pun berhenti untuk beristirahat.
Lalu bagaimana dengan makan?
Tentu saja Jungkook akan membeli makanan jika ia lapar. Walaupun ia keterbelakangan mental, tapi jangan memandang Jungkook dengan sebelah mata. Karena Jungkook anak yang pandai dengan keterbatasannya.
Lalu apa Jungkook dimaki atau diremehkan saat membelinya?
Tentu saja. Hei! Kita tidak bisa membalikkan stereotip masyarakat tentang 'keistimewaan' yang ia miliki. Tapi Jungkook tidak terlalu memperhatikannya karena fokusnya hanya untuk menenangkan kelinci di perutnya yang sudah minta makanan.
Jungkook punya uang, ya?
Tentu ia punya. Dan berterima kasihlah pada orang yang telah menelantarkan Jungkook di jalan dengan berbekal sedikit uang. Um, memang harus berterima kasih ya? Lupakan! Jika kalian bertanya 'siapa' maka aku hanya akan menjawab 'mungkin lain waktu akan dijelaskan'.
![](https://img.wattpad.com/cover/158907678-288-k833261.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER [KTH.JJK Family/Brothership]
FanficH-I-A-T-U-S Story by dannica Cover by dannica ----- Kata orang kesialan kita bisa menjadi harapan baru bagi orang lain. Benarkah? Bagaimana denganku yang bertemu dengannya? Kesialankah atau sebuah anugerah? Just give me the ANSWER...