Halohaa!!
Terima kasih atas vote dan komennya...
Nggak nyangka udah sampek chap 20... 😁😁Warn!
Typo berterbaran.Chap panjang. So...
Disarankan baca jangan ngebut, oke! Kalo ngebut ntar nabrak pohon 😉😉
Pelan2 aja biar nambah panjang... 😆😆Enjoy your reading »»»
🍀🍀🍀🍀🍀
Hari ini, hari setelah Jimin berdiskusi dengan Namjoon di sungai Han. Hari ini merupakan hari yang sangat amat menyebalkan bagi Jimin. Tahu kenapa? Karena kakaknya, Seokjin, memintanya ikut serta dalam rapat pembahasan resort baru di pulau Jeju. Heol!
Padahal dia sudah ada agenda tersendiri dengan Namjoon, yaitu menemui pemuda bernama Yoongi yang sudah berbaik hati menampung dan merawat adiknya. Tapi agenda itu hanyalah menjadi agenda semata gara-gara hyung galaknya. Ck!
Dengan bosan, Jimin bertopang dagu di dalam ruang rapat. Ya, saat ini Jimin tengah mengikuti rapat seperti yang diceritakan tadi.
Bosan. Ingin keluar. Ck!
Mendapati raut wajah Jimin yang bosan tidak ketulungan, membuat Seokjin yang duduk disampingnya menendang kaki adiknya yang berada di bawah meja rapat.
Merasa dipelototi kakaknya, Jimin segera merubah ekspresinya menjadi serius. Padahal dalam hati ia dongkol setengah hidup ingin mengumpati kakaknya yang dengan seenak wajah tampannya menendang kaki Jimin dengan cukup keras. Sigh!
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam. Tepat dua setengah jam rapat itu berlangsung dan belum juga ada tanda-tanda selesai. Jimin yang bosan tingkat akut pun berusaha tidak memejamkan mata lantaran ia sudah mengantuk berat. Heol! Memang gunanya Jimin di dalam rapat serius itu apa? Pajangan? Sepertinya kakaknya, Seokjin, benar-benar gila sudah mengajaknya!
Tepat tiga jam dan rapat membosankan itu selesai. Dengan segera Jimin berdiri untuk sedikit meregangkan tubuhnya yang kaku karena terlalu lama duduk.
Setelah semua relasi kakaknya keluar, Jimin pun segera mengajak kakaknya kembali ke penginapan mereka. Ia sudah mengantuk berat. Ingin tidur!
Mendengar keluhan Jimin yang mengantuk pun membuat Seokjin tidak segan menggeplak belakang kepala Jimin. Rupanya Seokjin kesal sekali dengan tingkah adiknya sepanjang rapat.
Sesampainya di penginapan, Jimin langsung berganti pakaian dan merebahkan dirinya di atas kasur. Dan dalam waktu kurang dari lima menit, si mochi bantet itu sudah terlelap dengan nyenyaknya.
Seokjin yang melihat tingkah adiknya pun hanya geleng-geleng kepala. Melihat tingkah kekanakan Jimin membuatnya mengingat Taehyung.
Taehyung, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER [KTH.JJK Family/Brothership]
FanfictionH-I-A-T-U-S Story by dannica Cover by dannica ----- Kata orang kesialan kita bisa menjadi harapan baru bagi orang lain. Benarkah? Bagaimana denganku yang bertemu dengannya? Kesialankah atau sebuah anugerah? Just give me the ANSWER...