"Maafkan aku... maaf."
-Kim Seokjin..
.
.
.
.
.
.
Dia, Kim Seokjin. Anak kedua dari empat bersaudara yang dipaksa menempati posisi sulung.
Dia, Kim Seokjin. Tak ada yang spesial darinya kecuali wajah dan otaknya yang bisa terbilang mumpuni.
Dia, Kim Seokjin. Seorang pria bercangkang keras tetapi kosong di dalamnya. Lemah.
Dan dia, Kim Seokjin. Seorang adik dan kakak dengan berjuta sesal yang menaungi hati.
Seokjin, baginya ia adalah jendela cacat yang hanya memiliki dua sisi kusen yang mengapitnya. Karena dua sisi lainnya, hilang dan pergi. Ia hanyalah pria lemah yang menutupi kelemahannya dengan sifat keras dan mencoba menipu dunia untuk menyamarkan kelemahannya.
Apalah dayanya yang hanya berstatus anak. Terlepas dari seluruh perintah orang tuanya, Seokjin adalah anak yang pendiam dan penurut. Ciri khas seorang anak yang patuh dan berbakti pada orang tuanya.
Diantara ketiga saudaranya, Seokjin jugalah yang paling pendiam dan kalem. Tidak seperti kakakknya, Baekhyun yang cerewet atau adik pertamanya, Jimin yang cengeng dan mudah percaya atau adik keduanya, Taehyung yang sering melontarkan pemikiran aneh dan cerdiknya namun tetap imut dan manis.
Seokjin tetaplah Seokjin. Seberubah apapun dirinya, ia tetaplah Seokjin yang baik hati dan lembut. Ketika ia menjauhi Taehyung, baginya itu adalah hal yang paling sulit yang pernah ia lakukan. Adik kecilnya yang tak tau apapun harus merasakan bagaimana kerasnya sikap orang tua mereka serta dirinya demi menggembleng mental bungsu mereka yang manja. Sejujurnya Seokjin tak sampai hati saat ia memperlakukan Taehyung dengan kasar. Hatinya terkoyak setiap kali ia melakukan hal yang menurutnya kejam pada adiknya. Tapi Seokjin tetaplah Seokjin. Tentunya ia tak berani menentang perintah orang tuanya.
Dan penyesalan paling besar dalam hidupnya adalah ketika kedua adiknya kecelakaan hingga membuat ingatan keduanya berantakan layaknya pasir yang ditumpah ruahkan ke atas tanah.
Mengapa ia dengan sembrono mengirim dua malaikat manis keluarganya keluar kandang tanpa mencari lebih detail alasan orang tua mereka melarang bertemu sulungnya?
Kembali lagi ke awal jika Seokjin tetaplah Seokjin. Pemuda dengan hati selembut usapan seorang ibu, mana tega membiarkan bungsunya sakit karena rindu yang tertahan. Maka dalam pemikirannya waktu itu hanyalah mencari cara dan celah demi melegakan hati kedua adiknya terutama si bungsu, Taehyung.
Saat setelah ia mengirim kedua adiknya ke rumah Baekhyun, Seokjin merasa perasaan lega lantaran menurutnya ia berhasil menjadi kakak yang baik dan hebat bagi adik-adiknya walaupun gelar anak berbakti pada orang tua yang selama ini disandangnya harus ditumbalkan. Dan benar saja, akhir kisah melegakan hati Seokjin kandas manakala mendapati amarah orang tuanya serta kabar paling terburuk dari yang terburuk selama ia menghirup udara di dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER [KTH.JJK Family/Brothership]
FanfictionH-I-A-T-U-S Story by dannica Cover by dannica ----- Kata orang kesialan kita bisa menjadi harapan baru bagi orang lain. Benarkah? Bagaimana denganku yang bertemu dengannya? Kesialankah atau sebuah anugerah? Just give me the ANSWER...