Kepalaku pusing. Dua jam menangis,membuat mataku jauh lebih menyeramkan dari sebelumnya. Ini bukan Jennie Kim. Jennie tidak begini! Dia cantik. Iyakan saja!
Aku memijat pelipisku. Rasa nyeri mendera bagian punggungku dengan hebatnya. Ah rupanya tidurku tidak nyaman. Aku masih terduduk dikursi,dengan menggunakan bangsal Taehyung sebagai tumpuan. Seluruh tubuhku rasanya nyeri.
Aku menggulirkan pandangan pada objek didepanku. Tapi ada yang aneh. Kenapa seprainya jadi kusut begini. Dan tidak ada yang menempati?
T-tunggu? Taehyung?
Aku sontak beranjak. Mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruang. Tidak ada. Tidak ada Taehyung. Kemudian,aku bergegas menuju kamar mandi yang ada dipojok. Membukanya dengan kasar. Tapi kosong.
Ya Tuhan dimana Taehyung-ku?
Aku keluar dari kamar privat Taehyung,menoleh kanan kiri barangkali orang yang kucari ada disana. Tapi tetap saja tidak ketemu. Aku panik sekali. Seluruh tubuhku yang sebelumnya terasa nyeri mendadak mati rasa karena sibuk mencari Taehyung.
Hingga kutemukan presensi seseorang yang duduk dibangku taman. Sendirian. Dan dari belakang,aku bisa menebak bahwa itu Taehyung.
Jadi,dia sudah sadar dan pulih? Secepat ini? Tidak tidak! Meski menurut dokter ini terhitung cepat,tapi bagiku itu lama sekali. Nyaris seperti tiga tahun,dimana setiap harinya selalu terasa sesak pun menyiksa.
Aku menghampiri Taehyung dengan langkah pelan. Tidak mau membuat suara,entah karena apa? Padahal itu tidak penting.
"Tae.."
Dia tidak menoleh. Fokus menatap rumput taman yang tampak hijau. Surainya sedikit terangkat manakala angin musim gugur meniupnya. Iya,sekarang sudah memasuki musim gugur.
"Ayo kembali,disini dingin." Aku mengambil duduk disebelahnya. Dan tepat saat itu,Taehyung menoleh. Dengan tatapan mata yang sayu. Tidak ada pancaran dalam matanya. Benar benar kosong.
"Jennie!" Dia akhirnya bersuara. Aku menatapnya,menanti kalimat yang akan dia ucapkan.
"Buat aku jatuh cinta padamu."
Entah. Pikiranku kosong. Terlalu speecheles. Taehyung pasti bercanda. Untuk apa dia menyuruhku membuatnya jatuh cinta. Dia kan sudah punya Irene sekarang. Lalu apa gunanya aku nanti.
"Kenapa?"
"Pokoknya buat aku jatuh cinta,kalau tidak mau ya sudah."
Hah? Ini nyata.
"Aku ingin tahu alasannya,kenapa aku harus membuatmu jatuh cinta? Kau kan bisa sendiri."
Kudengar dia berdecak. Mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia kesal?
Tapi aku tidak mau mengiyakannya terlalu cepat. Bisa saja dia ingin mengerjaiku,kan. Aku tidak mau terlalu cepat.
"Aku tidak punya alasan. Puas?!" Haish,dia kembali lagi menjadi Taehyung.
"Tapi kau punya Irene,dia pacarmu sekarang. Untuk apa jatuh cinta padaku kalau kau sudah mencintai Irene."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Choose You | Revenge and the past
Fanfiction- revisi "Me and you, are the thread of destiny. Me for you, and you for me." ©️Flo! 310320-140920 #5 in taennie on September 16 2020