27. Wolf

468 80 20
                                    

Aku mengerang entah untuk yang keberapa kalinya. Sosok berpakaian hitam ini terus mencambuki punggungku dengan gesper. Sakit? Tidak! Ini tidak sakit. Bahkan aku tidak merasakan sakit sedikitpun. Tentu saja,punggungku kebas,seluruh tubuhku mati rasa. Mark Lee ini benar benar psikopat. Lantas di kursi kebesaran yang berada sekitar dua meter dari tempatku dieksekusi,tuan muda Jeon duduk dengan angkuh.

Sementara disisi kanan dan kiri,ada Park Lili dan Lisa. Iya! Lalisa Manoban. Kukira dia gadis yang lugu dan baik. Nyatanya tidak,dia sama saja. And then,aku baru tahu sekitar dua jam yang lalu. Ketika dia datang membawa sepiring makanan anjing. Gila saja aku dengan senang hati memakannya. No! It was crazy.

Tempat penyekapanku ini berbeda. Tidak kotor,bau,apalagi menyeramkan. No! Ini sangat bagus. Ya meski sebagus apapun interiornya aku tidak sudi berada disini. Sama saja aku bunuh diri.

"Jennie,mau bermain?" Itu Mark. Bola matanya yang merah menyala karena tiba tiba lampu yang sebelumnya temaram,langsung dinyalakan. Aku menahan napas,oh tidak! Ruangan ini mengerikan. Ada begitu banyak cap darah yang ada didinding ruangan. Kulihat,Lili tersenyum samar,dan Lisa—ah aku malas sekali membahas anak itu.

"Buka gordennya!" Titah Jungkook. Kedua gadis disampingnya langsung mengangguk cepat. Bergerak membuka gorden merah yang ada dibelakang singgasana Jungkook.

Brak!! Brak!!

Ada tiga ekor serigala tengah mengaung minta dilepaskan. Ternyata dibalik gorden itu ada semacam jeruji besi yang didalamnya banyak tulang tulang hewan dan beberapa tengkorak manusia. Aku menahan napas. Mendadak menciut. Aku berharap Taehyung atau siapapun segera menemukanku disini. Demi Tuhan! Serigala serigala kelaparan itu terlihat sangat mengerikan.

"Mau kejutan lagi?!" Mark tersenyum miring. Tangannya dengan cekatan mencambuk punggungku dengan gesper miliknya. Aku mendesis. Kali ini bukan hanya rasa kebas yang kudapatkan,aku merasa seluruh tulang rusukku patah menjadi beberapa bagian.

Tiba tiba Jungkook tertawa keras. Aku berjengit,segera menatap sang empu yang sudah mengganti rautnya menjadi serius.

"Buka gorden lainnya!" Titahnya lagi. Ah pasti ada hewan buas lainnya disini. Aku menyorot tajam pada Lili dan Lisa yang tengah membuka gorden lainnya dikedua sisi singgasana.

Gorden itu terbuka. Sementara aku,membeku ditempat. Ternyata bukan jeruji hewan buas,melainkan—

"Bagaimana? Masih meremehkan kekuatanku?" Aku menggertakkan gigiku.

"Sialan!"

Plak!

"Argh.." aku mendesis ketika merasakan ngilu disekitaran tulang pipi. Mark,si manusia tidak berperasaan itu baru saja menamparku hingga aku tersungkur. Sialan!

"Berani beraninya kau mengumpat disini,ha?!"

Aku diam. Enggan membalas. Percuma. Aku pasti akan kena cambuk,atau yang paling parah dimasukkan ke kandang serigala.

"Masukkan saja ke kandang! Aku malas sekali melihatnya hidup." Lili berjalan menghampiriku. Heels merah lima senti miliknya menggema memenuhi persegi ruang.

Dia berhenti dihadapanku. Tersenyum miring. Kemudian mendekatkan wajahnya ke telingaku,berujar lirih,namun penuh penekanan.

[✔] Choose You | Revenge and the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang