"Kamu udah sejam diem mulu,kenapa?"
Kepalaku menoleh dengan perlahan ketika mendengar suara yang cukup familiar ditelingaku. Menangkap laki laki yang duduk disofa,tak jauh dari tempatku duduk sambil memegang soda yang sudah tersisa setengah.
Kak Jaehyun tersenyum tipis,sampai akhirnya meletakkan kaleng soda ke atas meja.
Omong omong Kak Jaehyun baru saja pulang dari Jepang. Ada study tour kampus yang harus diikuti untuk menunjang kelulusannya. Dan,perlu kalian tahu kakakku ini-ah bukan kakak kandungku sih tapi aku sudah menggangapnya demikian-- merupakan mahasiswa terbaik di Seoul University. Jurusan Ekonomi Bisnis.
"Berantem lagi sama Jungkook?"
Aku diam,kemudian menggeleng.
"Terus kenapa?" Kak Jaehyun menyahut lagi. Setelah sebelumnya menenggak kaleng soda.
"Lagi nggak mood aja kok" Kak Jaehyun terkekeh. Tawanya terdengar begitu kalem. Menyejukkan jiwa.
"Perempuan itu emang repot ya,mood nya suka naik turun"
Aku mendengus sebal.
"Kamu lagi dapet?"
Aku diam. Pertanyaan Kak Jaehyun tak sepenuhnya salah. Aku memang kedatangan tamu bulanan. Mungkin itu sebabnya mood ku benar benar turun drastis.
Tapi bukan hanya karena itu. Aku memikirkan perkataan Taehyung tadi siang. Iblis sebenarnya? Aku masih belum mengerti dimana titik iblis dalam diri Taehyung. Aku mengenalnya sejak kelas satu,dan dia tampak baik meski sering mencampakkanku.
Dan Kak Seokjin. Astaga,kepalaku jadi makin pusing.
"Ini tentang Kak Seokjin.." aku menjeda sejenak. Menguatkan diri sendiri selama beberapa detik. Ini kisah yang tragis. Dimana aku kembali mengulik kematian Kak Seokjin malam itu. Dan kebetulan Kak Seokjin adalah sahabat Kak Jaehyun. Sejujurnya aku masih tidak tega. Karena aku melihat dengan jelas bagaimana terpukulnya kakakku ini selepas Kak Seokjin selesai dikremasi.
Kak Jaehyun mengangkat alis,menungguku mengatakan yang selanjutnya. Kemudian aku menghela nafas panjang.
"Kakak tahu kenapa Kak Seokjin bisa meninggal?"
Raut Kak Jaehyun langsung berubah. Tampak sayu. Dan aku bisa melihat kesedihan yang mendalam di netra coklatnya.
"Kakak nggak tahu. Waktu itu,ada acara minum minum dikampus. Kakak mabuk,Seokjin hyung juga. Jadi kakak nggak terlalu ingat kejadian malam itu."
Aku menghela nafas lagi. Aku pusing. Memikirkan sebab kematian Kak Seokjin membuat kepalaku ingin pecah. Meski kata polisi ini hanya kecelakan mobil biasa. Tapi tidak! Ini bukan kecelakan biasa. Apa kematian seseorang dianggap seremeh itu?
Lagipula jika ini kecelakaan,kenapa aku melihat Taehyung membawa pisau bermata dua. Parahnya pisau itu berlumuran darah.
Meski ini sudah setahun kematian Kak Seokjin,aku bisa merasakan kesedihan yang mendalam dari orang orang terdekatnya. Termasuk Taehyung. Wajahnya bertambah kuyu,dan tatapan matanya juga tak secerah dulu.
Mungkin karena Kak Seokjin orang yang baik. Laki laki terlucu yang pernah kutemui didunia ini. Dia juga baik,punya jiwa bertanggung jawab dan mandiri. Mengenangnya,lagi lagi aku merasa bersalah.
"Kak,tapi aku masih tidak yakin kalau itu hanya kecelakaan mobil biasa. Jelas jelas Kak Seokjin tidak membawa mobil,lalu dimana titik kecelakaan mobilnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Choose You | Revenge and the past
Fanfic- revisi "Me and you, are the thread of destiny. Me for you, and you for me." ©️Flo! 310320-140920 #5 in taennie on September 16 2020