29. Am I Loser?

501 90 9
                                    

Aku tidak jadi dimasukkan ke kandang serigala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak jadi dimasukkan ke kandang serigala. Jungkook berubah pikiran. Katanya aku harus melihat semua tawanan mati lebih dulu. Aku harus melihat semuanya. Tanpa terkecuali.

Aku ditempatkan dijeruji yang sama dengan papa dan gadis bersurai blonde. Sejak kemarin papa belum bangun. Hanya tinggal aku dan gadis itu yang masih bertahan dalam keheningan tanpa berniat bersuara lebih dulu. Bukannya malu,aku hanya enggan. Ada begitu banyak rencana dan strategi yang kuatur dalam kepala jika kami memiliki kesempatan untuk kabur. Aku harus memikirkannya matang matang. Tidak boleh gegabah. Karena jika sedetikpun aku melakukan kesalahan,semuanya berakhir.

Aku yakin Jungkook menempatkan banyak ajudan disekeliling bangunan ini. Aku tidak tahu dimana persisnya kami berada. Kuharap Taehyung bersama pihak berwajib bisa datang kesini melalui chip yang ia maksud tempo hari. Aku berharap Taehyung benar benar datang bersama polisi. Disini terlalu berbahaya.

"Kau pasti kekasih Taehyung ya?" Gadis didepanku tiba tiba bersuara. Aku menahan nafas sejenak,kemudian mengangguk sambil tersenyum tipis. Canggung. Kami baru bertemu dan terlibat dalam penawanan ini. Rasanya aneh.

"Aku Roseanne Park,anak dari Mattius yang sedang disiksa disana." Ungkapnya sambil menunjuk penyiksaan yang sedang berlangsung di aula besar itu. Juga eksitensi Park Lili dan Lisa yang ikut serta memukuli,mencambuk,bahkan mengecap besi panas pada kulit mereka hingga menyisakan luka basah.

Aku diam. Tidak menjawab. Karena memang aku tidak tahu harus menjawab apa. Tapi Roseanne-

"Kak Jaehyun." Pekikku.

Kak Rosè langsung terbeliak kaget,cepat cepat kupeluk tubuh ringkihnya.

"Kak Rosè...." rintihku. Air mata membajiri pipiku. Jadi dia kekasih Kak Jaehyun. Cantik. Dia menjatuhkan pilihannya pada wanita yang tepat. Kak Rosè punya kulit seputih susu,auranya begitu keibuan. Aku suka tatapan teduhnya,pun bagaimana jemari lentik itu menepuk punggungku dengan lembut. Dia—nyaris sempurna.

"Kamu adiknya Jaehyun ya,Kim Jennie?" Aku mengangguk dipelukannya. Kembali teringat senyum secerah rembulan milik kakakku. Untuk sesaat,aku kembali menyalahkan Tuhan karena telah mengambil nyawa paling berharga dalam hidupku.

"Kenapa kamu bisa ada disini? Hmm.." suaranya sangat halus. Aku nyaris merinding mendengar suaranya yang indah. Apa Tuhan benar benar menjatuhkan seluruh sifat bar bar nan tegas pada diriku tanpa membaginya lebih dulu. Kenapa aku tidak selembut Kak Rosè?! Kenapa aku terlalu tegas dan cenderung menyukai tindak intimidasi.

"Sama seperti kakak,papa terlibat,dan segalanya jadi lebih rumit karena aku terlalu ikut campur. Ini salahku..." Jawabku. Sambil menatap papa yang masih setia menutup matanya sejak kemarin. Apa yang Jungkook lakukan pada papa hingga pahlawan masa kecilku itu tak sadarkan diri nyaris berhari hari?! Aku mencelos ketika melihat papa terbaring lemah dengan bercak darah dan noda noda dekil dikemeja putihnya. Papa terlihat begitu ringkih dibalik tubuh proporsionalnya. Ya,papaku itu tampan. Katanya sewaktu muda dulu sempat jadi kasanova diberbagai jenjang pendidikan yang ditempuhnya.

[✔] Choose You | Revenge and the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang