"Permainanmu sudah berakhir Jung!"
"J-jennie...apa yang kau lakukan disini?"
Aku tertawa sarkas,"Menurutmu?"
Aku berjalan mendekati Jungkook yang terduduk disisi ranjang. Wah,rupanya dia masih bisa bertingkah polos.
"Mmh,sejujurnya aku tidak mau bermain kasar. Tapi ternyata kau lebih dulu menyulut api." Jungkook mulai bergerak mundur--terintimidasi.
"Kenapa kau membuat dirimu seolah olah korban,bukankah kau ini dalangnya. Haish,dan drop out itu? Kau mencoba menipu semua orang ya--termasuk aku?"
Aku mengambil pisau bermata dua disaku jaket,mengelus pisau dengan darah mengering itu dengan pelan. Itu pisau yang digunakan untuk membunuh Kak Seokjin. Pisau milik bedebah didepanku ini. Si pemilik kode 0109.
0109
Tanggal satu,bulan sembilan. Bukankah itu tanggal ulang tahunnya? Haish,rupanya sejak awal dia terus mempengaruhiku agar membenci Park Jimin. Strateginya bagus.
"Pisau ini....pisau yang sama seperti malam itu. Kau ingatkan Jung?"
Dia tidak berkedip,matanya masih menatapku dengan bingung. Ketika aku berjalan semakin dekat,dia bergerak mundur lagi. Sampai benar benar tidak ada jarak lagi dengan dinding.
Omong omong aku terlihat seperti psikopat sekarang. Bukankah begitu?
Haha,tatapanku begitu lapar. Seolah ratusan manusia yang kubunuh tidak ada apa apanya jika bedebah ini masih bebas berkeliaran disekitarku. Aku haus darah.
"J-jennie,kau bicara apa? Hei,pisau itu--"
"Pisau milikmu,iyakan?!"
Dia gelagapan,dan wajahnya pucat. Aku tertawa hambar ketika melihat Jungkook berkeringat dingin. Selama ini aku sudah menganggapnya sebagai sahabatku,tapi apa balasannya? Malah membuat permainan konyol dengan nyawa manusia sebagai taruhan. Bukankah dia gila? Sayangnya iya,dia gila karena melakukan apapun atas dasar cinta. Sampai membunuh orang pun,ia lakukan demi cintanya.
Sebenarnya aku ingin tertawa,tapi apa itu berguna?
"Jeon Jungkook,aku tahu kau mencintai gadis itu,tapi obsesimu itu sia sia. Park Lili tidak pernah mencintaimu,mmh lebih tepatnya dia hanya memanfaatkanmu."
Jungkook terpancing. Beberapa urat lehernya terlihat menonjol karena mengeraskan rahang. Melihat itu aku tertawa. Tawa remeh.
"Dia mencintaiku Jennie! Sangat mencintaiku."
"Bodoh! Dia memanfaatkanmu Jungkook!" Sentakku.
Air muka Jungkook berubah,kini terlihat begitu menyeramkan. Aku tidak pernah melihat sisi Jungkook yang ini. Sisi seorang psikopat yang sebenarnya. Dia bangkit dari duduknya,meski wajahnya datar aku bisa menangkap sirat dendam yang begitu besar dimatanya.
Sepertinya Park Lili sudah mencuci otak Jungkook dengan sangat baik. Ah rupanya aku terlalu meremehkan gadis itu.
"Iya,memang aku yang membunuh Kak Seokjin. Aku sudah mengaku,kau mau apa sekarang?"
"Hye Ra..kau juga membunuhnya kan?"
Jungkook tertawa,"Iya. Oh ya,dan mengenai atap sekolah waktu itu,aku tidak berbohong. Park Jimin memang tersenyum dipojok gymnasium,senyum puas lebih tepatnya."
"Brengsek!" Aku mengumpat. Hendak mendekat namun sebilah pisau lebih dulu menghunus perutku.
Akh..
Perutku mati rasa.
Dan kulihat tawa Jungkook begitu lebar. Terlihat sangat puas.
Jeon Jungkook brengsek.
![](https://img.wattpad.com/cover/158284885-288-k189410.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Choose You | Revenge and the past
Fanfic- revisi "Me and you, are the thread of destiny. Me for you, and you for me." ©️Flo! 310320-140920 #5 in taennie on September 16 2020