[30] Tahap Ketiga Puluh

2.2K 287 92
                                    

Memberikanmu kejutan kecil

●○○○○

Cara membuka kotak:

1. Pegang tutup kotaknya
2. Angkat secara perlahan
3. Terbuka, deh!

Selamat mencoba.

Zelia tak bisa menahan tawanya atas apa yang ada di depan matanya saat ini. Pagi-pagi tadi ada seorang kurir yang mengantarkan paket untuknya. Zelia membuka bungkusan coklatnya dan ia menemukan sebuah kotak dengan selembar sticky note yang tertempel pada bagian atasnya.

Tanpa harus membaca bagian nama pengirim, ia sudah mengetahui secara pasti si pengirim paket aneh itu. Tentu saja hal itu dilakukan oleh Agha. Siapa lagi? Tidak mungkin Rio, bukan?

Dengan semangat, ia mengikuti tutorial yang dibuat oleh lelaki yang beberapa hari ini sedang giat-giatnya melakukan banyak hal aneh. Seperti berlari mengelilingi komplek rumahnya setiap Minggu pagi, melompat di jalan setapak taman rumahnya setiap sore, menantang anak-anak SD komplek sebelah bertanding bola, hingga membantu Pak Kodir berjualan bakso setiap Sabtu sore.

Anak itu jadi merasa seakan terlepas dari semua kekangan keluarganya beberapa waktu lalu. Dan saat jantungnya sudah bisa bekerja sama dengan baik, ia langsung saja ingin melanggar semua pantangannya dulu. Meskipun tak jarang ia diomeli setelahnya. Karena biar bagaimanapun juga, ia tidak boleh terlalu memforsir tenaganya.

Senyum Zelia seketika hilang saat dilihatnya isi kotak itu sekarang. Hanya selembar kertas yang sama dan tanpa hal-hal lain. Pantas saja kotak itu ringan sekali. Zelia mengambil kertas yang tertempel pada dasar kotak itu dan membaca isinya.

Jangan cemberut gitu, dong. Hadiahnya besok baru ada. Di taman jam 10 pagi. Jangan telat!

*bawa kertas ini sebagai tanda bukti bahwa kamu adalah Zelia yang asli.

"Emangnya siapa juga yang mau ngaku jadi gue?" ujar Zelia. Ia merasa geli dengan catatan kecil pada surat itu. Ada-ada saja, pikirnya.

Setelah menyelesaikan kegiatannya, ia bangkit dan menempel kedua sticky notes tadi pada mading kecilnya. Sepertinya besok akan menjadi hari yang sangat menakjubkan.

*****

Agha tengah melahap butiran bakso ketiganya dengan tenang hingga tiba-tiba Rio mengambil mangkok bakso dari tangan Agha. Sontak saja Agha menoleh ke arah Rio dan menatapnya tajam. Bisa-bisanya Rio mengambil dan memakan bakso yang sedang ia makan.

"Lo ngapain, sih?!" ucap Agha tak terima.

Rio menelan butiran bakso terakhirnya dan segera meletakkan mangkok yang hanya tersisa kuahnya saja itu pada tumpukan mangkok kotor lainnya. Kemudian ia kembali ke meja Agha dan meminum air yang ada di depan Agha hingga tersisa setengah gelas saja. Tentu saja semua tindakan itu membuat Agha semakin geram saja.

31 Ways to Get You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang