[2] Tahap Kedua

3.8K 393 10
                                    

Mencari tahu namamu

●●●●●

Agha berjalan dengan langkah terseret saat memasuki rumahnya. Rambut berantakan, seragam yang sudah tak karuan serta tas yang ia seret sepanjang jalan menjadi pemandangan aneh bagi Natta yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Lo kenapa kusut begitu pulang-pulang?" ujar Natta yang sudah berdiri di hadapan Agha yang menatapnya nanar.

Bukannya menjawab, Agha justru menanyakan hal yang sedari tadi menggangu pikirannya. "Mas Natta kalo ngomong atau bertingkah sesuatu yang gak penting di depan Mba Nesya, dia suka keingetan terus, gak?"

Natta mengetuk dagunya dengan jari seraya berpikir. Namun belum saja jawaban keluar dari mulutnya, mereka dikejutkan oleh keberadaan suara lain dari arah belakang Agha. Sesosok gadis berambut panjang dengan kedua tangan yang penuh oleh berbagai belanjaan menerjang Agha hingga tubuh kurus Agha terhempas ke lantai.

"Aghaaa emeeshhhkuuuuu...," pekik gadis itu sambil sesekali mengecup gemas kedua pipi Agha.

"Mbaaa Lila! Jangan cium-cium aku udah gede, ih!" ucap Agha yang berusaha menghindari hujan kecupan dari adik kembar Natta itu.

"Ih ga apa. Kamu kan adik kesayangan aku," sahut Lila yang kini sudah mencubit gemas kedua pipi Agha.

Agha melirik ke arah kakak pertamanya dengan tatapan memohon. Namun dengan mudahnya Natta hanya mengedikkan bahu kemudian berjalan menuju belanjaan yang untuk beberapa saat lalu sudah dilupakan oleh Lila.

"Eh, Gha! Tau, gak?!" ucap Lila berusaha mengambil atensi sepenuhnya dari Agha.

Agha menatap wajah Lila dengan tatapan bingung. "Apaan?"

Lila tersenyum lebar seraya menunjukkan sepucuk amplop berwarna coklat di hadapan Agha. Ia menggoyang-goyangkan benda itu ke kanan dan ke kiri sembari terus mengatakan, "liat, nih! Liat, nih!"

Agha tersenyum lebar melihatnya. Hingga dengan cepatnya, ia menyambar amplop coklat itu dari genggaman sang Kakak. Kemudian ia berlari menuju kamarnya untuk membaca isi surat tersebut. Sambil terus berdoa semoga isinya sesuai dengan apa yang ia harapkan.

*****

Sudah lebih dari dua menit Natta berdiri di depan pintu kamarnya sambil berpikir. Seperti biasa, ia mendapatkan secarik kertas yang tertempel rapih pada pintunya.

______________________
Cara bernapas :

1. Baca doa
2. Tarik napas dan pastikan yang dihirup adalah oksigen
3. Buang napas secara perlahan (bukan oksigen. Tapi karbon dioksida)
4. Lakukan secara berkala (jangan berhenti. Nanti ga bisa hidup :"))

________________________

Tanpa sadar Natta menghela napasnya. Ah adiknya ini benar-benar selalu melakukan hal aneh seperti ini. Natta mengulurkan tangannya dan melepas perekat pada kertas itu secara perlahan kemudian membawanya masuk ke dalam kamarnya.

31 Ways to Get You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang