Hah
Sudah kesekian kalinya yayang membuang nafasnya, ia menaruh kepalanya di atas meja dengan menjadikan tangannya sebagai bantal. Dia sedang free class, dosennya gak ada, dia rindu sama nanda-nya, Gangguin noer percuma dia hanya senyum tulus ke april aja. Mau apain coba dia?
'Keluar kelas gak ya?' pikirnya. Setelah beberapa menit, ia segera beranjak diri. Ia berjalan kearah pintu kelas dan langsung menemui nanda. Tapi sebelum itu ia dipanggil oleh seseorang.
"Y-yayang"
Yayang menoleh kebelakang dan dia melihat seorang perempuan dang rambut sebahu warna hitam, ukuran tubuh yang mungil, dan menggunakan baju kaos serta jeans yang bisa dibilang cukup ketat. Yayang hanya menatapnya datar seakan tidak tertarik sama sekali.
"Bisa gak emm gue bicara sama lo? Berdua aja di lapangan basket outdoor" tanya gadis itu. Semua orang melihat kearah dua orang itu.
"Emm ayo. Gue gak punya banyak waktu" balasnya dengan nada malas. Semua orang dikelasnya heboh terutama perempuan yang merupakan fansnya yayang. Ada yang melihatnya iri, kecewa, terkejut, dan bahkan ada yang senang entah kenapa. Gadis tadi sedikit memekik saat yayang mau berbicara dengannya. Seakan dia berpikir bahwa yayang mencintainya juga -narsis amat-.
Semua orang berkumpul kearah jendela melihat drama yang akan terjadi. Mereka bisa lihat dengan jelas dari atas bahwa gadis tadi sedang grogi. Emang iya kelasnya yayang ada di lantai dua. Semua orang menonton keduanya dengan serius, terkadang juga terswntak saat gadis itu tiba tiba memeluk yayang. Mereka juga melihat saat yayang melepaskan pelukan gadis itu, lalu beranjak pergi dan meninggalkan gadis itu sendirian di tengah lapangan setelah mengusak surai gadis itu. Beberapa daei mereka ada yang mengira yayang menerima perasaannya ada juga yang berpikir yayang menolaknya. Mereka tidak terlalu mwndemgarkan percakapan mereka, jadi bisa dibilang yang hanya tau itu kedua orang itu dan yang diatas.
Tapi ditempat lain, tanpa sepengetahuan yayang ataupun orang lain ada seseorang yang menontonnya dengan tatapan terluka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hah...fakultasnya nanda jauh amat" gumam yayang sambil melihat sekelilingnya. Siapa tau dia ketemu sama kesayangannya di sekitarnya.
Selama ia berjalan menuju ke fakultasnya nanda, banyak orang yang memandanginya dengan pandangan kagum
'Bukannya itu cogan di fakultas hukum ya?'
'Kyaaa ganteng banget'
'Kak notice me please'
Kira-kira gitu lah ya bisikan bisikannya. Tapi yayang mah dah bias dipuji gituan, kenyataannya aja betul kayak mana mitosnya.
Back to story...
Yayang akhirnya sampai di kelas nanda. Bisa ia lihat bahwa nanda sedang memandang keluar lewat jendela. Dia masih tidak sadar kalau yayang sudh ada di depannya. Yayang masih setia memandang wajah nanda dari samping, semua orang melihat kearah dua orang itu terutama cewek cewek yang memandang iri ke nanda. Yayang melirik sebentar ke cewek cewek yang memandang nanda sinis tadi. Yayang membisikkan kalimatnya tanpa suara
'Kalian memandangnya sinis, siap siap gue bully kalian selama 1 bulan penuh'
Cewek cewek tadi langsung menunduk takut saat yayang mengancam mereka, ada beberapa dari mereka pura pura sibuk. Setelah puas dengan ancamannya ia fokus lagi memandang nanda yang masih setia melamun. Entah sudah berapa kali ia menyebutkannya ia tetap tidak bisa berbohong.
'Cantik'
Pikirnya dalam hati ia tidak bosan sama sekali, malahan ia semakin ingin memandang nanda leboh dekat. Oh ayolah! Semenjak nanda tidak menggunakan Kacamatanya, nanda langsung menjadi populer. Tidak ada yang bisa menolak pesona seorang ANANDA AURELIA surai coklat madu yang lembut membuat hampir semua orang ingin mengusaknya, mata coklat terangnya yang seperti kristal, badan yang mungil cocok untuk dipeluk, pinggang yang ramping sehingga banyak orang yang ingin merengkuhnya, kaki putih dan polos, apalagi yang kurang? Bahkan nanda hampir mengambil tempat april.
"Woi kenapa lo nengoin gue gitu kali?" tanya nanda yang mulai risih dengan yayang. Sebenarnya ia tau kalau yayang ada didepannya tapi ia terlalu malas bicara sama seniornya yang satu ini. Setelah 5 menit mengacuhkan yayang, sekarang malah si yayang nya yang melamun.
"Tumben pake gue lo?" tanya yayang heran.
"Ck gue malas bicara" jawab nanda lalu berdiri dari duduknya sambil menggandeng tasnya. Ia segera keluar dari kelas yang langsung disusul sama yayang.
"Kenapa nyari gue?" tanya nanda tanpa melihat kearah yayang. Jujur sebenarnya nanda sedang badmood hanya untuk diajak ngobrol.
"Gak ada, gue rindu aja. Plus gue bosan" balas yayang dengan informal ke nanda.
"Untuk apa rindu sama gue? Kan lo bisa sama CEWEK lo yang baru" ucap nanda sambil menekan kata katanya. Yayang menatap heran kearah nanda. Kenapa ucapan nanda terdengar seperti meledeknya.
Nanda sudah tidak peduli lagi ia berbicara dengan siapa. Persetan dengan aku-kamu, dia sudah terlanjur emosi melihat kejadian di lapangan outdoor. Siapa yang bilang nanda tidak mengetahui tentang yayang ditembak sama cewek habis itu dipeluk? Heol no one!
Saat itu nanda ada di kelasnya sambil memandang kearah jendela kelasnya. Untung dosennya lagi izin sebentar karena dipanggil. Jadi nanda bebas mau ngapain aja. Ia menatap kosong kearah lapangan outdoor itu. Dari yang menatap kosong menjadi terluka dalam sekejap saat melihat pandangan itu. Penglihatannya memburam saat gadis itu memeluknya. Entah kenapa tiba tiba dadanya menjadi sesak. Padahal dia bukan siapa siapa yang spesial bagi lelaki tadi. Karena tidak tahan melihat pemandangan itu nanda lebih tertarik untuk tidur saja.
"Sumpah lo kenapa sih?" tanya yayang semakin heran melihat nand yang mmbelakaknginya. Ia meraih kedua bahu sempit nanda lalu memutar badan nanda sehingga gadis itu berhadapan dengannya. Yayang tersentak saat melihat air mata yang membasahi pipi nanda.
"Lo nanya gue kenapa?"
"Gue gak tahan yayang, hati gue sakit nahan sehala beban yang lo berikan ke gue. Hiks... Gue selalu pendam perasaan ini. Hiks..benar kata april lo emang BRENGSEK tau gak? Hiks" ucap nanda sambil menangis. Dia sudah tidak tahan lagi menahan perasaan sukanya kepada yayang. Dia selalu menahan saat ada orang lain yang memeluk yayang, menggemgam tangannya. Benteng nanda sudah runtuh, dan semua ini gara gara kakak kelas yang satu ini.
Nanda menangkup wajahnya yang sudah basah dengan kedua tangannya. Ia tidak ingin yayang mengiranya cengeng, nanda tahu yayang tidak suka sama orang yang cengeng.
Ditengah segukan nanda, yayang menatap nanda dengan datar. Tidak ada ekspresi.
Nanda masih menangis mengeluarkan seluruh perasaannya sekarang. Tiba tiba ia merasakan sesuatu dipinggangnya dan detakan jantung yang cepat.
Greppp...
---------------------------------------------------------------------------------------------------
To be continued..
Hayoloh... Kira kira apa yang akan dilakukan yayang ya guys...
Btw ini story beberapa chapter udah mau end yaa
Dont worry guys nae dah siapin penggantinya.
Vomment juseyo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy vs Fake Nerd girl.
Teen FictionBagaimana seorang cewek yang berpura pura menjadi nerd, disukai oleh bad boy dan juga dia orang yang populer. Padahal bad boy tersebut tidak menyukai orang kutu buku, tapi fakta tentang bad boy disekolah ini akan jatuh cinta dengan seorang cewek ner...