#45

2.1K 64 6
                                    

Yayang masuk kedalam kamar nanda dan berdiri diambang pintu sambil menatap nanda dengan pandangan yang sulit diartikan. Nanda awalnya tidak terlalu menyadari kehadiran pun lama lama menjadi risih saat ia merasakan ada yang menatapnya intens.

Nanda menoleh dan mendapati yayang yang berdiri didepan pintunya. Yayang tersenyum lalu menghampiri nanda dan duduk sisi ranjang nanda. Pandangannya tidak pernah lepas Dari nanda. Jujur ia merindukan nanda lebih dari apapun, ia bahkan rela menghabiskan waktu libur, dan sepulang kuliah langsung menjaga nya.

Keduanya terdiam dalam keadaan yang canggung. Nanda yang lama lama tak tahan, ia pun membuka pembicaraan namun langsung dipotong oleh yayang.

"Kamu dah membaik?"

"Udah, dan..."

"Dan? Dan apa?"

"Makasih buat jagain aku selama aku koma. Juga maaf karena udah repotin kamu, kamu juga pasti sibuk nyiapin masalah kamu sama angel kan?" Lanjut nanda sambil tersenyum. Walau didalam hati ia enggan berbicara tentang ini. Yayang terdiam, pandangan nya menggelap seketika saat mendengar ucapan nanda.

Jadi selama ini nanda  berpikir dia mau menerima perjodohan itu? Jadi dia relain yayang bersama orang lain? Jadi, usaha dia selama ini sia-sia gitu?

"Kamu gak harus jawab, oya kamu mau pergi ya? Kalo bisa TITIP salam sama-"

Ucapan nanda terhenti saat yayang memeluk nya tiba tiba. Nanda tidak membalasnya, dia ingin aslinya. Tapi tidak.

"Bahkan pelukan nya gak dibalas, kayaknya lo  benar benar ninggalin  gue ya nan? Kenapa lo selalu berpikir kalo gue bakal nerima syarat itu? Siapa yang nyuruh lo jauhin gue kek gini? Ayah gue ya? Kenapa lo mau aja ikutin perintah gak gunanya itu? Kenapa lo makin bego sih?!"

Nanda masih terdiam, matanya cukup berair saat mendengar ujaran yayang. Betul, nanda memang menyadari dirinya sendiri jika ia memang bodoh. Bahkan yayang sekarang tidak menggunakan 'aku-kamu' dengannya.

"Lo tau gak, lo membunuh gue secara mental dan fisik? Gue lelah bikin lo sakit hati, gue lelah jagain lo selama 1 bulan, gue lelah ngadapin ayah gue dan bela lo, dan gue sakit saat lo ninggalin gue LAGI!!"

Tangisan yayang pecah dipelukan nanda. Ia tidak peduli lagi jika nanda menyebutnya cengeng. Ia hanya butuh nanda untuk mengerti dengan keadaannya. Ia merasa kan balasan dari nanda yang juga menangis saat mendengar ucapan yayang.

'Maaf'

"Hah, yang penting sekarang gue bakal balasin semua dendam lo. Dan, percaya aja sama gue kalo gue gak bakal lepaskan lo ataupun nyakitin lo."

Yayang melepaskan pelukannya sambil mengelap bekas air matanya di pipinya. Ia berdiri dari tempat duduknya tadi dan mencium puncak kepala nanda sebelum keluar dari kamarnya.

Nanda terdiam seribu bahasa. Ia total bungkam saat mendengar segala ucapan yayang, ia merasa sangat tidak berguna. Yayang mencintai nya sepenuh hati sampai sekarang sedangkan dirinya, dia sangat mudah terpengaruhi dan BODOH. Nanda duduk diranjang nya sambil memeluk media lututnya dan menaruh kepalanya di lipatan tangannya.

'Kenapa lo masih mau sama gue kalau begitu yang? Kalau lo tau gue tersakiti kenapa lo gak mau lepasin gue? Gue bejat, gue dah bikin lo tersiksa. Dan, kita emang tidak berhak bersama. Tuhan tidak mengizinkan kita bersama.'

.
.
.
.
.

"Heh! Lo kok lama bat sih? Lo dah bawa semuanya kan?" Ujar noer yang daritadi menunggu kedatangan yayang bersama april yang sedang sibuk memainkan hpnya. Sekali kali ia tersenyum gak jelas, ah sudah lah lupakan palingan ngestalk bias lagi.

Bad boy vs Fake Nerd girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang