#44

1.9K 56 3
                                    

Hai!!

Nae update loh! Ada yg rindu gk? (KAGAK)
Maapkeun nae ya kalo story nih gak ada siap siapnya, gitu gitu aja melulu, kan bosan. Nah serah kalian mau bilang apa, GUA GAK PEDULI. Yang penting nih story siap.

Happy reading!!🤗

____________________________________

1 bulan kemudian...

Yayang sibuk memainkan helaian rambut nanda yang sekarang lumayan memanjang. Ia sesekali tersenyum sendiri sambil ketawa sendiri. Dan dia bahkan tidak lupa berbicara dengan nanda,seperti biasa.

Drrt...drrrt..

Yayang membuka hpnya dan melihat kontak yang menelepon. Ia menggegerkan tombol hijau dan menempelkan benda pipih itu pada telinganya.

"Ada apa?"

"Nanda sudah bangun? April selama ini cukup stres dan depresi. Dia bahkan kurang makan dan tidur."

"Belum, tapi kata dokter keadaan nya membaik. Noer, sekarang april lagi ngapain? Kalo gak sibuk tolong Kasih hp lo ke dia."

"Dia lagi tidur, mungkin efek obat. Ada apa? Biar gue kasih tau dia kalau dia sudah membaik."

"Dia sakit? Hah, sudahlah tolong kasih tau dia kalau besok datang kesini. Itu suruhan dari ibu nanda."

"Hm, oke. Duluan ya bro."

Tut...tut

Yayang mematikan panggilannya dan membuka aplikasi game nya. Cukup lama ia tidak bermain game, mungkin dia berhenti sejak nanda koma.
Selama ia bermain game, terkadang ia melirik nanda.

Baru 5 menit yayang bermain game, tiba tiba ia langsung mematikan hpnya saat melihat salah satu jari nanda bergerak. Yayang awalnya berpikir ia salah lihat atau apa. Tapi ia tarik kembali saat melihat mata nanda yang terbuka.

"Nanda?! Kamu bangun?!"

Dengan segera ia memencet tombol darurat yang berada di dekat ranjang nanda. Beberapa dokter edan perawat datang dan membawa nanda keluar dari ruang gawatnya dan meninggalkan yayang yang membeku di tempat nya.

____________________________________

"Yayang! Bagaimana keadaan nanda? Dia baik baik saja kan?" Tanya tiffany khawatir kepada yayang yang terduduk menunduk.

"Belum tau bun," jawab yayang lirih. Tiffany hanya menghela nafasnya pelan dan duduk disebelah yayang. Bisa ia tebak yayang sedang mengkhawatirkan putrinya, bahkan ia seperti berdoa.

.
.
.

Seorang dokter keluar dari ruang rawat nanda. Tiffany dengan segera berdiri dan  menghampiri sang dokter.

"Apa anda wali pasien ananda aurelia?"

"Iya, saya ibunya."

"Baiklah, kondisi pasien sudah membaik. Namun dia tetap harus diberikan obat seperti biasa nya. Dia mengalami benturan cukup kuat di kepalanya waktu itu, namun ingatannya tak sepenuhnya hilang. Apa anda sering mengajak nya bicara?"

"Oh, itu bukan saya. Mungkin remaja itu yang melakukannya, dia yang menjaga putri saya selama sebulan penuh." Jawab tiffany yang diakhiri dengan senyumnya. Sang dokter mengangguk dan segera berpamit diikuti dengan para perawat yang membawa ranjang nanda ke kamar inap.

.
.
.

"Eungh..."

Dimana ini? Dan kenapa disitu ada mama?

Bad boy vs Fake Nerd girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang