part 32

1.8K 53 0
                                    

Nanda dkk pergi ke jalanan kota seoul yang dipenuhi dengan daun daun yang berjatuhan. Nanda berjalan dengan santai sekaligus memeluk tubuhnya yang terbungkusi jake saat angin dingin yang menerpa kulit putihnya. Yayang berdiri tepat dibelakang nanda sambil melihat gadis pujaan nya yang sibuk dengan daun daun yang berjatuhan dari pohon. Yayang menggunakan syal dan blazer hitam yang hampir menutupi wajahnya. Dia masih sibuk menatapi gadia didepanya dengan tatapan yang tidak terbaca.

April menaikkan salah satu alisnya saat melihat yayang berdiri di belakang nanda seperti menjaga jarak. Biasanya pasangan itu bakal bercanda ria dan pastinya yayang bakal berdiri disamping sambil menggemgam tangan mungil nanda. Tapi yang dilihatnya adalah yayang yang mencoba mendekati nanda tapi nanda seperti menjaga jarak dengan yayang, bahkan mereka tidak ada mengobrol sama sekali. Senyum pun tidak.

"Noer, yayang sama nanda kenapa?" tanya april dengan suara pelan. Noer menoleh kearah april yang berdiri di samping nya lalu melihat ke depan lagi.

"Gak tau" jawab noer singkat. April hanya bisa menghela nafasnya lelah melihat sikap kekasihnya seakan tidak peduli sama sekali dengan sahabatnya.

Gyuuutt

"Aww....shhh sakit ril! Kenapa li cubit gue?" ucap noer sambil meringis kesakitan. April hanya memandang noer dengan datar lalu berjalan dengan santai meninggalkan noer yang menatapnya dengan tampang tidak percaya.

Noer jadi merasa bodoh pada dirinya sendiri saat menyadari april yang terlihat kesal saat ia menjawab pertanyaan april seakaan tidak peduli. Tapi memang aslinya dia gak tau dengan masalah yayang dan nanda. Dengan segera ia berlari menyusul april lalu merangkul bahu sempit itu saat berada di sampingnya. April melirik dingin dan masih menggunakan wajah datarnya ke arah noer. Jujur, ia sedikit kesal dengan noer. Padahal dia cuma perhatian ke nanda tidak lebih.

"Hei hei sudah lah, gue cuma bercanda kok. Kecuali yang waktu gue bilang gak tau. Itu gue serius gak tau apa apa dengan mereka, oke?" ucap noer sambil tersenyum tampan ke arah april. April hanya memutar bola matanya malas lalu menggemgam tangan noer yang hangat.  Noer yang melihat tingkah laku april yang seperti tsundere terkekeh gemas lalu mengeratkan genggamannya.

Tanpa keduanya sadari, yayang yang melihat noer dan april sibuk bercanda itu hanya bisa menghela nafas lalu menatap ke nanda yang berada di sebelah kanannya. Nanda berdiri sedikit jauh dari jangkauannya. Yayang menghela nafasnya pelan lalu menunduk menatap jalan yang ia tapaki.

Nanda menoleh ke arah yayang lewat sudut matanya. Ia hanya menatap yayang dengan sendu. Ia menaruh kedua tangannya di saku jaketnya yang sudah ia taruh hot pack. Lalu ia pun menoleh ke belakang melihat april dan noer yang sedang bermesra mesra. Nanda mendengus melihat sahabatnya yang memiliki hati dingin itu bisa menjadi lebih hangat saat ada seseorang yang sama-sama dingin dengannya. Kedua orang itu terlihat seperti orang lain.

"Nanda, lo lapar gak?" tanya april sambil menghampiri nanda. Nanda hanya mengangguk lalu menatap tangan april yang masih menggem gam tangan noer.

"Gue sama noer mau beli ramen, lo disini bentar ya sama yayang" ucap april yang berhasil membuat mata nanda melotot total.

Tunggu, apa tadi katanya?

Sama yayang BENTAR?

Bicara aja enggan, apalagi nunggu april sama noer berdua sama yayang.

Makin canggung nantinyaa..

"G-gue ikut kalian aja ya? Gue ada mau beli barang" ucap nanda sambil menatap april penuh harap.

"Oh no no no. Lo tunggu sini oke, Emang lo beli apa coba? Bawa duit aja kagak." ucap april sedikit mengejek nanda.

Shit

Nanda mengumpati april di dalam hatinya. Kenapa lah dia punya sahabat yang gak peka? Tapi april betul juga sih, nanda tidak membawa dompetnya sama sekali.

"Dah ya gue duluan, ayo noer" ucap april lalu pergi ke arah market yang ada di depan mereka dengan noer yang mengekori nya.

Nanda yang melihat kepergian noer dan april hanya mendengus kesal lalu duduk di bangku yang disediakan di depan market. Dia melihat kearah yayang yang masih menunduk sambil menendang nendang kerikil di aspal. Entah sudah keberapa kalinya nanda menghela nafasnya.

"Duduk" ucap nanda pelan tapi masih dapat didengar dengan jelas oleh yayang. Yayang hanya nurut lalu duduk di bangku sebelah nanda. Ia duduk sedikit jauh dari nanda, entah kenapa ia jadi canggung sendiri dengan nanda.

"Jadi apa alasan kita diam diam gak jelas gini?" ucap nanda lagi sambil terkekeh pelan. Yayang hanya menatap nanda lalu beralih menatap ke depan saat nanda menoleh ke arahnya.

"Entah" balas yayang singkat.

"Nan" panggil yayang. Nanda menoleh kearah yayang.

Greepp....

"Gue mohon ke lo untuk tidak pernah jauh ataupun ninggalin gue sama sekali, ngerti?" ucap yayang saat ia memeluk nanda. Nanda masih shok dengan yayang yang memeluk nya dengan erat.

Yayang merasa nanda yang masih terdiam di posisinya semakin mengeratkan pelukannya. Jujur yayang trauma dengan yang namanya 'khianat' atau 'di tinggal'. Saat ia menjalin hubungan dengan angel yang berakhir buruk, yayang selalu me mainkan perasaan orang lain. Dan itu hanya untuk pelampiasan.

Ingat PELAMPIASAN.

Yayang melakukan hal yang sama ke nanda, tapi itu tidak berlangsung lama. Saat ia melihat nanda tidak menggunakan kacamatanya yayang langsung jatuh hati terhadap pesona seorang nanda aurelia. Hidup yayang kembali berwarna saat ia berpacaran dengan nanda.  Tapi satu hal yang menjadi permasalahannya adalah...

Ayahnya meminta yayang untuk menikah dengan angel. Mantan kekasihnya, orang yang membuatnya menjadi seorang brengsek, orang yang pernah membuat mentalnya hancur. Yayang tidak ingin menikah dengan seorang jalang, ia hanya ingin nanda menjadi pendamping hidupnya.

Dan ia takut nanda akan pergi darinya. Hanya karena ayahnya yang terkadang kelewat egois.

"Yayang gue gak bisa nafas" ucap nanda sambil menepuk nepuk punggung yayang. Yayang tersadar dari lamunannya dengan langsung melepaskan pelukannya.

"Gue gak bakal ninggalin lo, dan itu janji. Gue bakal ninggalin lo jika lo mengkhianati gue." ucap nanda sambil menangkup kedua pipi yayang. Yayang menatap dalam mata kelam nanda seakan mencari kebohongan disana, namun nihil. Nanda serius dengan ucapannya, dengan segera yayang memeluk nanda lagi sambil mengucapkan kalimat kalimat manisnya.

Nanda hanya terkekeh kecil saat melihat yayang yang moodnya mulai membaik. Namun senyuman nanda pudar saat mengingat percakapan yayang dengan orang yang nanda pikir adalah ayahnya yayang. Hatinya tiba tiba terasa nyeri namun ia mencoba menahannya agar yayang tidak curiga.

"We kalian dah baikan nih? Kalau udah ayo kesana noer dah nyiapin ramennya" ucap april yang tiba tiba ada di hadapan keduanya. Ia datang sambil meminum kopi hangatnya. Yayang tersenyum senang lalu dengan segera menarik nanda menuju tempat noer berada beserta ramen mereka.

Gue bakal usahain untuk selalu berada di sisi lo dan bagi yang menghalang gue, gue bakal membuat mereka menyesal.

============================

Hai!!! Lama gak jumpa miss me??

Btw, kayaknya masih lama deh end nyaa ^_^ haha

Dan juga  nae minta maaf kalau imi story kurang memuaskan karena mungkin kalian bakal kira ini pendek ya walau pun ini dah sampe 1093  kata. 

Comment dan vote nya yaaaa

Love you all

Bad boy vs Fake Nerd girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang