28

1.9K 49 0
                                    

Sementara itu...

Cih.

April sedaritadi hanya berdecih kesal dengan raut wajah yang menyeramkan dan...menusuk.

Dia sudah terlanjur emosi dengan sikap nanda. Keras kepala, egois, ke kanak kanakan, dan

Labil.

April berjalan dengan tas yang disandangkan disebelah bahu kanannya. Dia berjalan dengan tenang, tapi wajahnya yang terlihat tidak senang. April menjadi sorotan mata, banyak orang kampus yang berjalan dekat taman mengenal nya sedikit bergedik ngeri saat april melirik mereka. Ada juga yang berani nyapa tapi dibalas delikan tajam.

"April!"

Langkah april terhenti saat mendengar suara bass yang sangat dia kenali.

Ck suara laknat itu

"Hei lo kenapa tiba tiba dingin kayak tadi sama nanda?"

"Bukan urusan lo noer" balas april tajam. Noer hanya menghela nafas lelah melihat kekasihnya yang sedang dalam mode dingin nya. Dan dia cukup tertegun mendengar ucapan april yang bisa dibilang sedikit menusuk perasaan nanda. Lagi pula ini pertama kalinya dia ter lihat dingin didepan nanda.

Dengan segera noer mencenkram tangan april dan menarik nya paksa. April meronta beberapa kali, tapi akhirnya dia pilih diam sebab april tau noer keras kepala.

"LEPASIN GUE BRENGSEK!" bentak april sambil menghempas kan tangan noer dengan kuat. Noer tersentak saat mendengar april menyebutnya kata kasar seperti tadi.

April meringis pelan saat melihat pergelangan tangannya terdapat bekas cenkraman noer.

"Lo tadi bilang apa?"

"Gue bilang lo-" ucapan april terhenti saat melihat noer yang menatapnya yang gak kalah dingin. April mencoba untuk menetralkan raut wajahnya, tapi itu percuma dia tidak bisa menghilangkan rasa takut nya mlihat tatapan noer yang tajam.

"Ini pertama kali lo bentak gue. Dan"

"Kenapa lo gak bisa ngontrol emosi lo tadi? April yang gue tau gak bakal ngeluarin kata kata menusuk ke sahabatnya sendiri." lanjut noer. Ia melihat sekilas ke april, dia menunduk dalam. Bahkan bisa dilihat kalau dia menahan sesuatu.

"Jawab aja" ucap noer dengan nada yang lembut tapi masih ada tegasnya.

"Gak" balas april sambil menggeleng.

"Jawab sebelum gue bikin kasar aprilia sonata." tegas noer sambil mendekat kearah april. April masih menggelengkan kepala nya sambil berjalan mundur. April tidak bisa kemana mana karena noer mengurungnya dan
Dia bahkan tidak bisa kemana mana lagi.

"Jawab."

"Ok fine gue kasih tau, tapi jangan terlalu dekat" suara april sedikit memgecil karena wajah noer terlalu dekat dengannya.
Bukannya menjauh, malah noer semakin mengikis jarak keduanya.

"Gue kelewat emosi. Dia selalu lakuin seenaknya tampa izin. Terakhir kalinya dia pergi ke busan menggunakan tiket yang gue beli untuk kunjungin kakak gue tanpa izin. Dia pakai tiketnya hanya untuk pergi kencan sama john. Awalnya gue maafin dan gue kira dia gak ulangin lagi. Tapi nyatanya enggak! Hiks..dia sudah 4 kali kayak gini tapi entah kenapa gue gak bisa ngejauhin dia sama sekali" jelas april sambil segukan. Noer yang mendengar curhatan kekasihnya hanya bisa diam.

Speechless? Iya
Kasihan? Iya.

Gak nyangka dulunya nanda kayak gitu. Dia kira april dan nanda itu sangat akrab dan tidak pernah mengkhianati april. Tapi ini sudah 4 kali april di khianati.

"Dia seperti itu dulu sebab dia selalu menunjukkan jika dia sangat mencintai john dulu. Gue pernah dengar kalau john itu selalu bilang kenanda untuk pergi atau menginginkan sesuatu. Dengan alasan dia tidak bisa, nanda bakalan lakuin apapun untuk dia. Tapi, karena john semakin membuat nanda ke walahan akhirmya nanda pakai barang punya gue terus menerus.
Untungnya itu cuma sampai dia naik kelas 3 SMA dulu."

"Jika lo nanya kenapa gue masih sahabatan dan pedulj sama dia, itu karena gue gak bisa lihat dia rapuh sama sakit sepertj waktu itu. Gue bahkan sempat bilang ke dia untuk tidak pernah berteman sama gue lagi. Hiks...saat dia dengar itu dia bahkan sampai bersujud minta maaf tapi gue acuhkan dia." lanjut april.

Dia selalu merasa bersalah. Bagi nya hal kedua yang patut dia pedulikan adalah nanda,bukan yang lain. April menangkup wajahnya yang basah dengan kedua telapak tangannya. Ini pertama kalinya ia menangis sebanyak ini.

Ditengah-tengah tangisan april, dia merasa sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya. Dia mendongak untuk menatap orang yang memeluknya.
Dan benar saja noer memeluk nya dengan erat. Noer menaruh dagunya di bahu april.

"Ini bukan salah lo. Well, inijuga bukan semuanya salah nanda, tapi si brengsek john itu. Udah udah jangan nangis lagi, kemana april kesayangannya noer yang kuat itu hmm?" jelas noer dengan nada lembutnya. Dalam sekejap tangisan april mulai reda sekilas ia melihat kekasih-nya sejenak lalu menangkup kedua pipinya april lalu mengusap air matanya.

"Jangan nangis, your tears are to
precious "

April mengangguk pelan sebahai jawabanya. Noer terkekeh kecil lalu memeluknya lagi sambil mengecup sayang di pucuk kepalanya.

"Gimana kalau kita cari nanda?"























.
























































To be
Continue

Vomment please!!!

Bad boy vs Fake Nerd girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang