"Mo yeuppeuri sosa~ but i love it" gumam nanda sambil membaca novelnya. Ia sekali kali menggerakkan kepalanya mengikuti irama lagu yang sedang ia dengar. Nanda mendongak melihat jam di dinding rumahnya.
09.30
"Lebih baik aku bersiap siap" monolog nanda pada dirinya sendiri. Ia menaruh novelnya di meja nakas lalu menyambar handuk dan masuk kedalam kekamar mandi.
Setelah 10 menit berkutat di dalam kamar mandi, nanda memakai bajunya dan langsung berangkat ke kampusnya.
~~~~
"Noer"
"Hm"
"Nanda sama yayang kenapa?" Tanya april penasaran. Ia menatap noer yang sedang meminum kopinya sambil memainkan hp. Noer yang awalnya menatap layar hpnya mengalihkan pandangan nya ke arah april.
"Gak tau, tapi selama ini aku gak ada telpon atau bicara sama dia. Dan dia juga selama ini absen, ditelpon gak diangkat, di chat cuma di read, kan sialan emang anak satu itu." Ujar noer panjang lebar. April menatap nya dengan tatapan aneh.
"Apa?"
"Kamu curhat?" Tanya april balik. Noer mendengar ucapan april langsung memasang raut datarnya yang sudah lama tak ia pakai. April yang melihat raut noer hanya memasang raut watados.
"Sialan... Aaaww s-sakit ril"
"Tadi bilang apa? Aku gak dengar." Ucap april dengan nada tenang namun terdapat ancaman dibaliknya. Noer langsung berkeringat dingin saat mendengar ucapan april.
"G-gak a-ada cuma... angin lewat"
"Huh,"
April hanya mendengus kesal. Ia meminum capuccino yang dia pesan tadi sambil melirik ke segala arah namun pandangannya berhenti saat melihat orang yang tidak asing dimatanya.April memicingkan matanya untuk melihat sosok tersebut lebih jelas.
Uhuk...uhuk
April tiba tiba tersedak saat melihat orang tersebut. Noer yang menyadarinya langsung menepuk nepuk punggung april. April dengan segera menoleh kearah noer yang menatapnya khawatir.
"Noer duduk cepat!!" Ujar april setengah berbisik. Noer mengangkat sebelah alis matanya dan tanpa babibu lagi ia duduk dihadapan april.
"Noer, kamu ada nomor john?" Tanya april tiba tiba.
"Hah?!"
"Sshhh... udah cepet,ada gak?"
Noer mengangguk lalu mengeluarkan hpnya dan memberikan nya kepada april dengan tangan yang bergetar. April yang melihat hal itu hanya menghela nafas pelan lalu ia menggenggam tangan noer.
"Aku gak bakalan pergi"
Setelah mengucapkan hal itu april d3ngan segera mencari kontak john. Ia mengscrool layar hp noer dan menemukan nomor john. Saat ia menemukannya ia dengan segera menelpon kontak john.
Ia menunggu 10 detik, bisa dilihat bahwa orang yang dimata april itu john sedang melihat handphone nya sebentar lalu ditolak.
'Sialan, dia tolak' Batin april kesal. Ia mengembalikan hp noer dan meminum capuccino nya hingga tak tersisa. Setelah itu april bangkit dari duduknya dan menarik noer keluar dari kafe.
"H-hei ril apa apaan tiba tiba narik keluar?" Tanya noer dengan heran. April seakan akan tuli, ia tetap berjalan sambil menarik noer. Saat tiba di dekat parkiran, noer dengan segera menepis tangan april dengan keras. Sontak hal itu membuat april kaget.
"LO KENAPA SIH DARITADI?!" Ujar noer yang tanpa sadar menaikkan nada suaranya. Bisa dilihat april menatap noer dengan tatapan tidak percaya namun ia dengan segera mengubahnya menjadi raut datar. Dan juga saat ini sepertinya noer beneran marah, buktinya ia menggunakan 'gue-lo' kepada april.
"Bukan apa - apa" lirih april pelan, namun noer masih dapat mendengarnya dengan jelas. Noer menarik nafasnya dalam dalam sambil memasukkan kedua tangan nya disaku celana.
Noer menoleh kearah april sebentar yang juga sedang menatapnya dengan tatapan dingin khas nya.'Bagus noer, lo barusan buat ratu es marah' batin noer dalam hatinya.
"Dengarin gue dulu oke? Pertama - tama gue bingung kenapa lo tiba tiba jadi begini, kedua gue gak ngerti kinerja otak lo kadang ril, dan ketiga-"
Noer menggenggam kedua tangan april yang tiba tiba mendingin, noer yang merasakan suhu tangan april dengan segera menggenggam nya se erat mungkin.
"Kalau lo ada masalah, lo kan bisa ceritain ke gue kan? Gue juga dah bilang ke lo udah berkali kali lagi. Jangan menyimpan beban lo sendiri, disini ada gue sebagai pendengar. Dan asal lo tau kakak lo nyuruh gue untuk menjaga lo ril."
Ucapan noer berhasil membuat april tertegun. Kakaknya? Untuk apa dia peduli dengan keadaan april? Dan mengapa ia berpura pura peduli kepadanya padahal kakak satu satunya itu sangat dingin kepadanya? Itulah kira kira yang memenuhi pikiran april.
"Untuk apa lo bawa dia?"
"Gue tau lo benci sama kakak lo, karena dia tidak pernah peduli maupun bersikap baik kepada lo. Lo benci dia karena lo sering kira kalau kakak lo itu tidak menganggap lo kan? Biar gue kasih tau ke lo, walaupun saudara memiliki sifat yang dingin atau cuek bukan berarti ia tidak peduli dengan keadaan saudaranya sendiri. Dia bahkan bilang kalau lo sering depresi, lo juga ngidap penyakit phobia gitu kan? Walaupun lo jarang ketemunya tapi gue tau lo pengidap Coulrophobia dan Ochlophobia oya gue lupa kalau lo udah lumayan sembuh sama phobia keramaian."
"Terserah"
"Pokoknya lo lebih baik sedikit terbuka sama gue oke? Lagipula, apa coba gunanya gue yang berstatus pacar lo? April, lo ingat kan gue tuh cowok terwanted di kampus" ujar noer dengan bangga.
"Ck, ya ya ya gue tau gue lagi pacaran ama cowok terwanted PUAS?"
"Gitu dong, nah sekarang lebih baik kalau kita pake 'aku-kamu' lagi. Jujur, entah kenapa lebih nyaman bicara kek gitu kalo aku sama kamu ril"
"Kenapa gue bisa pacaran ama lo ya?" Ujar april sambil membuka pintu mobil. Yang dengan segera disusul oleh noer.
"Hah, yaudah so tadi kenapa tiba tiba sebut nama john?"
"Enggak penting sih, cuma tadi aku lihat dia bersama cewek..."
"Dan cewek itu mirip nanda"
___________________________________
Hai, lama gk jumpa. Mian nae lama gak update juga, otak nae total blank seperti biasanya.
Jadi disini nae bakal kasih sedikit spoiler mau? Kalau mau bilang yaa!! Dan maaf kalau chap ni kebanyakan noer-april moment. Dan bisa dibilang part nanda itu hanya penambah gitu.
Di chap selanjutnya mungkin ada yang SEKARAT.Lop you
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy vs Fake Nerd girl.
Teen FictionBagaimana seorang cewek yang berpura pura menjadi nerd, disukai oleh bad boy dan juga dia orang yang populer. Padahal bad boy tersebut tidak menyukai orang kutu buku, tapi fakta tentang bad boy disekolah ini akan jatuh cinta dengan seorang cewek ner...