Awal

7.6K 1.1K 90
                                    

Wonwoo menyeruput amerikano dingin yang ia pesan beberapa menit lalu. Matanya menatap malas ke arah dua orang di sampingnya yang lagi-lagi beradu mulut tentang sesuatu yang tak penting. Jihoon dan Soonyoung, pasangan takdir Tuhan itu memang tidak pernah tenang barang sekali. Wonwoo bahkan sudah cukup hapal dan merasa akrab hanya dalam dua minggu saling mengenal.

Perlu diketahui, baik Wonwoo, Soonyoung, maupun Jihoon mereka berada di Departemen yang berbeda. Wonwoo merupakan mahasiswa sastra sedang Jihoon merupakan anak musik dan Soonyoung memilih bisnis meskipun dia terlihat lebih menonjol di bidang tari. Dan awal perkuliahan ini dihabiskan sebagian besar di kamar Wonwoo dan Jihoon. Mau tidak mau Wonwoo menjadi lebih cepat akrab dengan keduanya.

Perkuliahan sudah dimulai sejak dua minggu lalu bersamaan dengan datangnya musim semi yang terus menghangatkan Seoul. Wonwoo pikir dia akan merasa kesulitan hidup di kota besar, apalagi jika dia hanya seorang diri  datang ke tempat itu. Namun, berkat Jihoon dan Soonyoung dia bisa bertahan dan nyatanya terasa lebih menyenangkan dari yang ia duga. Dia juga berkenalan dengan beberapa teman baru lewat mereka berdua.

"Wonwoo?" Yang merasa terpanggil mengalihkan maniknya dari buku setebal 2 senti. Memandang Jihoon yang terlihat resah.

"Ada apa?"

"Sebentar lagi aku masuk siklusku, jadi..."

Sebelum Jihoon menyelesaikan perkataannya, Wonwoo terlebih dulu paham tentang apa yang mereka akan bicarakan. "Aku mengerti, tapi aku tidak tahu harus pindah ke kamar mana."

"Tenang saja, soal itu kau bisa pindah ke kamarku. Teman sekamarku sudah kuberitahu jadi kau tenang saja," ujar Soonyoung memberi solusi.

Wonwoo menangguk menanggapi, dia setuju-setuju saja. Lagipula dia seorang beta, cukup fleksibel jika harus sekamar dengan omega maupun alpha.

"Kami akan bersiap-siap mulai nanti malam, jadi kau bisa pindah sore ini." Wonwoo menangguk lagi. "Ini kuncinya. Aku akan datang setiap pagi ke kamarku jadi jangan khawatir soal pakaian."

Soonyoung terkekeh sambil menyerahkan kunci kamarnya kepada Wonwoo. "Aku akan mengemasi beberapa pakaianku agak kalian bisa leluasa nanti," ujar Wonwoo. Dia berusaha paham sebagai teman, dia juga sedikit malu jika harus bolak-balik kamarnya hanya untuk mengambil baju seperti yang Soonyoung lakukan. Sedikit khawatir juga jika dia pergi kesana hanya akan mengganggu ritual mereka saja.

"Terima kasih, kau memang pengertian." Wonwoo berdecak malas.
"Oh iya, roommate-ku bernama Kim Mingyu, dia seorang alpha."

●○●

Di malam hari Wonwoo datang ke kamar Soonyoung berbekal beberapa baju, buku dan beberapa peralatan penting lain. Ia mengetuk pintu kamar di asrama satu itu meskipun dia bisa membukanya dengan kunci Soonyoung yang berada di tangannya. Lagi-lagi untuk menjaga kesopanan.

Beberapa saat kemudian, seorang lelaki lebih tinggi darinya muncul dari balik pintu. Tersenyum menawan menyembulkan dua gigi taringnya. "Oh, akhirnya kau datang. Masuklah."

Wonwoo hanya menurut, meski sedikit heran karena pemuda itu menyuruhnya masuk tanpa bertanya. Tak terlihat menaruh curiga sama sekali pada Wonwoo yang diam saja. Dan Wonwoo lupa namanya, Kim?

"Kim Mingyu, namamu pasti Jeon Wonwoo?"

Wonwoo mengangguk dan memandang sekeliling kamar yang rapi, lebih rapi dari kamarnya dan Jihoon.

"Duduklah dimanapun kau mau? Sisi kiri adalah ranjangku dan Soonyoung di sisi kanan." Jari Mingyu menunjuk kawasannya dan berlalu pergi mengambil gelas.

"Sepertinya kau pendiam ya berbeda sekali dengan Soonyoung." Dia terkekeh dan Wonwoo hanya tersenyum tak nyaman. Pasti wajahnya aneh sekali. "Aku akan pergi, mungkin akan sedikit pulang malam jadi kunci pintu saja jika kau ingin tidur, selamat malam Wonwoo-ssi."

Sense | MEANIE ABO AU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang