Body Workout

7K 938 90
                                    

Mingyu disibukkan oleh urusan pembukaan cabang baru restoran miliknya. Ia turun langsung untuk mengawasi pekerjanya, mulai dari memberi masukkan untuk desain interior restoran, memilih pemasok untuk bahan baku makanan dan minuman yang menjadi menunya, hingga menyeleksi langsung koki yang akan bertanggung jawab di dapur restorannya. Sedikit banyak perhatian untuk Wonwoo menjadi berkurang, lagipula menurut Mingyu, istrinya itu juga tak kalah sibuk dari dirinya. Mengurus ribuan karyawan di perusahaan sang Ayah mertua, Mingyu kagum dengan kecakapan keluarga Jeon dalam mengelola perusahaan, maka tak heran perusahaan retail milik Ayah mertuanya adalah salah satu perusahaan yang memonopoli pasar. Ia tak mempermasalahkan setiap hal yang dilakukan Wonwoo, Mingyu memilih menjadi suami yang mendukung segala kegiatan sang istri. Tetapi satu yang tak Mingyu sadari, akhir-akhir ini Wonwoo selalu membawa tas jinjing berukuran besar setiap ke kantor.

"Gyu!" Seokmin, sahabat sekaligus rekan yang sangat ia percayai dalam mengurus restoran memanggilnya tiba-tiba. Mingyu menoleh, memusatkan atensinya pada Seokmin. "Kau yang menyuruh Wonwoo pergi ke tempat gym?" Mingyu menautkan alisnya, untuk sekadar jogging atau stretching di halaman rumah mereka saja Wonwoo malasnya bukan main. Dan apalagi ini? Gym? Rasa-rasanya tidak mungkin.

"Apa katamu? Gym? Aku rasa, aku tidak pernah menyuruhnya. Lagipula Wonwoo bukan orang yang menyukai olahraga." Mingyu kembali membolak-balik profil perkebunan sayur yang ingin ia jadikan pemasok untuk restorannya.

"Serius, Gyu! Kemarin aku melihatnya. Dan aku rasa ia tersenyum padaku. Aku yakin itu Wonwoo."

"Baiklah, aku akan memastikannya nanti. Omong-omong, apa nama tempat gym-nya?" Mingyu kembali bertanya kepada Seokmin.

"Star Fitness. Tempatku biasa membentuk tubuh, agar tetap sehat yang terpenting agar Jisoo tak berpaling. Hahahaha." Seokmin tergelak, tawa yang paling menyebalkan bagi Mingyu.

"Sebentar, tetapi tempat itu khusus laki-laki 'kan?" Mingyu kembali memastikan.

"Kau lupa?! Kau juga laki-laki bodoh dan kau tertarik setengah mati pada Wonwoo saat pertama bertemu. Dan Star Fitness, ya khusus laki-laki. Banyak top yang tampan, meski aku lebih tampan. Hati-hati Wonwoo mu." Seokmin kembali meledek Mingyu dengan candaannya yang sama sekali tak lucu, malah membuat Mingyu ketar-ketir.

Ia harus memastikan kebenaran Wonwoo mengikuti program body workout di tempat fitness Seokmin. Ah! Mingyu jadi gemas sendiri, pasalnya di mata pria, Wonwoo termasuk pria yang manis dan lucu, sebaliknya di mata para wanita, Wonwoo terlalu tampan dan berkharisma. Mingyu jadi pusing sendiri memikirkan istrinya yang dianugerahi wajah androgini. Pria tampan dengan tinggi menjulang itu cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya di cabang restoran yang baru. Ia harus pergi ke tempat itu, ke Star Fitness. Berbekal alamat yang diberikan Seokmin hasil paksaan tadi, Mingyu bergegas memacu mobilnya untuk menuju ke sana.

~~~

"Coach, bisa tolong bantu aku?" Wonwoo memanggil instruktur yang biasa menanganinya. Pria tampan dengan kulit putih bersih, tingginya tak kalah menjulang dari sang suami, dan suara husky-nya membuat siapa pun yang mendengarnya bergetar tak karuan. Sebut saja dia instruktur Park. Park Chanyeol.

"Posisimu salah Wonwoo, kalau posisimu begini, punggungmu nanti bisa cedera. Luruskan." Chanyeol menepuk-nepuk punggung Wonwoo dengan lembut tapi tetap profesional.

Mingyu telah sampai di ruangan yang penuh dengan alat fitness serta sekitar lima belas orang dalam ruangan itu yang sibuk dengan latihannya dan instrukturnya masing-masing termasuk Wonwoo dan Chanyeol. Mingyu tidak bisa diperlakukan begini, hey! Melihat istri manisnya sedang disentuh-sentuh oleh pria lain. Mingyu akui instruktur yang menangani Wonwoo itu tampan, ah tapi Mingyu yakin dirinya jauh lebih tampan.

"Ehem!" Mingyu berdeham sambil berjalan ke arah Wonwoo dan Chanyeol. Keduanya menoleh, Chanyeol dengan tatapan bingung dan Wonwoo dengan mata sipit rubahnya yang ia paksa membelalak ketika mendapati Mingyu ada di hadapannya.

"Gyuie!" Wonwoo menghambur begitu saja ke pelukan Mingyu dengan kaus tanpa lengan dan badannya yang sedikit basah oleh keringat. Ingatkan Mingyu untuk tidak khilaf, karena penampilan Wonwoo saat ini sangat menarik. Dengan kulit putih bersih yang berkilau akibat basah cairan keringat yang terpantul oleh cahaya lampu. "Coach, bisa kita lanjutkan besok saja?" Wonwoo berkata kepada Chanyeol yang dihadiahi anggukan oleh instruktur tampan itu.

Wonwoo menggelayut manja di lengan kekar suaminya, membawa Mingyu ke ruang ganti pribadi yang memiliki kamar mandi. Wonwoo itu member VIP, ia bebas memilih fasilitas yang mendukung privasinya.

"Wonie-ya ..." Jika Mingyu sudah memanggil Wonwoo dengan panggilan seperti itu, maka ada hal serius yang akan disampaikan olehnya dan Wonwoo telah paham.

"Ada apa Gyuie?"

"Untuk apa kau pergi ke tempat seperti ini?"

"Hmm, hanya untuk alasan kesehatan dan agar aku tetap langsing. Tapi tempat ini khusus pria kok Gyuie ..." Wonwoo menunduk sambil memajukan bibirnya, hilang sudah kesan manly saat ia angkat beban tadi.

"Kau lupa bahwa aku juga pria dan aku sangat menyukaimu setengah mati? Mereka bisa saja ikut menyukaimu, Wonie."

"Itu hak mereka, yang terpenting 'kan aku milikmu." Wonwoo memajukan tubuhnya, menyambar cepat leher Mingyu agar menunduk dan menabrakkan bibirnya dengan bibir suaminya itu. Masih ingat 'kan bahwa ruang ganti Wonwoo sangat privasi? Tenang, he's crazy rich!

Mingyu tak mau kalah, ia menarik punggung Wonwoo dengan lembut menyatukannya dalam dekapan yang erat tanpa melepaskan ciumannya. Ia rindu Wonwoo, sejak kepulangannya dari Roma ia langsung disibukkan dengan cabang restoran yang baru begitu juga Wonwoo, pekerjaannya sungguh menumpuk hingga tak ada celah untuk mereka menikmati waktu berdua.

"Aku cemburu, kau tahu?" Mingyu berkata setelah melepaskan ciumannya.

"Aku tahu. Aku sengaja karena kau selalu sibuk. Lagipula jika tubuhku bagus 'kan itu untukmu juga." Wonwoo tersenyum polos hingga gigi putihnya yang rapi terlihat.

"Eiiyyy! Jeon Wonwoo sudah mulai nakal ya?" Sebuah pelukan erat didaratkan Mingyu pada tubuh ramping itu. Wonwoo selalu berhasil membuat dirinya merasa menjadi pria paling beruntung sejagat raya.

Hubungannya dengan Wonwoo memang jauh dari kata-kata romantis dan perlakuan manis. Mereka menjalaninya dengan dewasa, dengan kadar yang semestinya. Cukup matang dan mengerti satu sama lain. Meskipun sifat sensitif Wonwoo dan ketidakpekaan Mingyu seringkali menimbulkan masalah yang kecil hingga besar. Namun itu wajar 'kan dalam sebuah pernikahan? Penerimaan dengan pikiran terbuka dan suasana hati yang sejuk menjadi kunci kemesraan pasangan Jeon dan Kim yang satu ini. Berterima kasihlah pada program body workout dan kecemburuan Mingyu hingga membuat mereka akhirnya memiliki waktu berdua setelah penat dan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Kadang cinta memang harus dengan perjuangan kedua belah pihak.

~~~

P.S.

Salahkan lengan Wonwoo yang terlihat manly! Semoga manisnya dan pesannya sampai ke pembaca kesayangan aku.

Selamat membuka kotak Pandora!

Bittersweet [Meanie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang