Chapter 2 : About Bangtan

11.2K 1.4K 156
                                    

2017, masih ditempat...

"Baiklah anak-anak, senang kalian dalam suasana yang baik pagi ini. Perkenalkan, didepan kalian adalah Min Yoongi. Nanny baru kalian. " Yoongi membungkuk kecil dan menatap Kelima anak kecil dengan tatapan datar.

Kelima anak kecil memindai nanny baru mereka. Hmmm... Berambut hitam glossy, berpakaian seperti namja, kulit pucat dan mata mengantuk. Sungguh tidak meyakinkan.

"Min Yoongi ibnida." ia malah disuguhkan oleh tatapan tak tertarik mereka.

"Aku akan meninggalkan nanny baru kalian disini. Ini jadwal Bangtan, Yoongi-ssi. Berbaik-baiklah." pelayan yang tidak dikenalkan itu segera berjalan dari ruangan dengan agak tergesa meninggalkan Yoongi dan kelima anak kecil.

"Aku tahu kita tidak saling mengenal dan dekat, tapi sekarang waktu kalian sarapan." perkataan Yoongi sepertinya berdampak buruk.

"Sarapan menjijikkan!"

"Hueeeekk~"

"Kabuuuurrrr!!!" kening Yoongi berkedut kecil melihat anak-anak itu muli berlarian memasuki ke berbagai penjuru rumah. Kedua manik coklatnya kemudian menatap si sulung yang masih berdiri di tempat.

"Tidak ikut kabur?" anak kecil itu hanya menggeleng pelan kemudian memegang perutnya yang mengeluarkan bunyi mengenaskan.

"Aku lapar... " Yoongi mengangguk kemudian memegang tangan si sulung, Park Seokjin yang kini hanya menatapnya bingung.

"Tunjukkan dimana dapurnya." keduanya kemudian berjalan dan Yoongi rasa ia harus membuat peta agar tidak tersesat di rumah megah nan mewah ini. Kedua matanya kembali takjub saat ia melihat dapur yang luar biasa luas. Baiklah, jika dapur ini sangat luas, mengapa tidak ada satupun maid yang bekerja disini? Padahal, di sepanjang perjalanan menuju dapur, ia mrlihat puluhan maid yang berlalu-lalang.

Yoongi kemudian melirik meja makan luas dengan 12 kursi memanjang dan dilapisi oleh kain merah putih berenda. Ah, pantas saja anak-anak tidak ingin makan. Sarapan pagi mereka adalah bubur dengan telur mata sapi yang mengepul. Yoongi jadi ingin muntah melihatnya.

Mata coklatnya memandang prihatin pada Seokjin yang memakan makanannya dengan gerakan lambat dan wajah mengerut tak suka saat mengunyahnya.

"Tidak enak?" tanya Yoongi polos. Seokjin menggeleng sedih.

"Mau buat nasi goreng?" Sontak, anak kecil menoleh dan menatap Yoongi terkejut sebelum bingung melanda wajah yang akan worlwide handsome saat besar nantinya.

"Memangnya bisa memasak?" tentu saja ia bisa. Yoongi-lah yang berperan sebagai namja rumah tangga saat hyung-nya mencari kerja. Yoongi kemudian menuntun Seokjin ke dalam dapur dan mencari beberapa bahan dalam nakas.

"Tertarik?" Yoongi bertanya singkat saat melihat tatapan tertarik Seokjin. Si sulung memerah kecil kemudian mengangguk dengan senyuman manis terukir di bibir tebalnya. Keduanya kemudian mulai memasam dengan tenang.

Setelah selesai, Seokjin dengan penuh kehati-hatian membawa minuman ke meja dan Yoongi menata piring berisi nasi goreng.

"Kita cari adik-adikmu." Seokjin menatapnya diam sebelum mengangguk setuju.

~000o000~

"Hyuuuungiiiee.... Huks... Kookie lapaaal... Mau huks.. Makan... " Park Jungkook bersama sang hyung, Park Taehyung tengah bersembunyi bersama dibalik pintu ruang bermain mereka. Jungkook menangis segukkan karena tidak tahan akan rasa lapar yang dirasakannya.

"Sstt! Diam dulu Kookie, memangnya Kookie mau makan makanan alien itu?" Taehyung bertanya denganwajah horor membuat Jungkook menggeleng panik. Sontak si bungsu menangis semakin kencang.

Ugi-nanny! | MINYOON (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang