Chapter 16 : Bangtan be Stalker! (+Jimin)

7.7K 997 83
                                    

🐹🐴🐨🐯🐰

"Yoongi-ah.... ayolah... Sudah hampir sebulan ini kau tidak berjumpa denganku. Apakah kau tidak merindukanku? Aku ingin hangout!"

"Aku tidak bisa pergi, Kihyun. Peraturannya sangat ketat. Kerja shift hanya sampai jam 9 malam. Masa aku hangout denganmu jam 9 malam?"

"Tapi, kumohon. Ayo ketemuan Yoongi! Coba kau minta izin pada bosmu. Merengek saja. Aku yakin bosmu tidak akan bisa melawan tatapan kitty terbuangmu." Alis Yoongi berkedut kesal.

"Siapa yang kau panggil kitty terbuang?!" Kihyun terkekeh di sebrang sana.

"Pokoknya, aku tidak mau tahu. Jam setengah 2 aku akan di kafe biasa ya! Lof yu Yoongi-ah! Muah!" wajah Yoongi mengerut jijik menatap ponselnya. Terkadang, Kihyun bisa menjadi alayers tingkat dewa jika diperlukan.

Sekarang, masalahnya adalah, apakah Yoongi memiliki izin?

"Mungkin, aku bisa bertanya pada Jyungsik-hyung."

~000o000~

"Kau bisa pergi, Yoongi." namja yang lebih muda tertegun sesaat.

"BENARKAH?! BAHKAN JIKA AKU KE RUMAH HYUNG JUGA?!" Jyungsik tersenyum geli dan mengangguk.

"Ya. Kau memiliki izin untuk pergi nanti siang. Asalkan kau membawa ini." Yoongi dengan antusias menerima sebuah kartu dimana disana tertulis dengan indahnya 'Kartu Izin Park'.

Wajahnya seketika blank ๏_๏

"Apa ini?" Jyungsik tersenyum manis.

"Ini kartu izin untuk pelayan. Khusus untukmu, akan kujelaskan sedikit. Dalam kartu ini terdapat chip kecil. Dimana chip itu akan menandakan lokasi dimana kau berada. Jika kau tidak kembali selama jam yang telah ditentukan, maka kami akan beraksi." Yoongi menjadi jengkel seketika. Ia merasa.... seperti disekolah saja.

"Aku akan pulang jam lima, boleh?" Jyungsik terdiam sesaat kemudian mengangguk. Namja berusia 32 tahun itu kemudian meraih ponselnya dan mengetik sesuatu disana.

"Jam lima pas, kau sudah harus pulang."

"Yokai*!" Yoongi tersenyum gembira membuat Jyungsik ikut tersenyum juga. Tanpa menyadari sepasang mata abu-abu menatap keduanya dengan tatapan cemas.

.
.
.
.
.
.
.
.





🐨🐨🐨

"Nanny akan pergi!" Namjoon memasuki ruang bermain dengan membanting pintu. Aksinya mematahkan kenop pintu dan membuat retak bagian dinding belakang pintu.

"APA?!" snack Seokjin jatuh dengan indahnya.

Hoseok menjatuhkan krayonnya.

Jungkook menjatuhkan balok-balok mainannya.

Dan Taehyung menjatuhkan rahangnya. Ternganga lebar.

"Jangan berbicara macam-macam, Joonie! Perkataan itu do'a!" seru Seokjin dengan wajah cemas.

"Memangnya Yoongi-nanny benar-benar akan pergi?" Hoseok bertanya sedih. Anak kecil berambut oranye itu bersiap-siap menangis.

Ugi-nanny! | MINYOON (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang