😡😡😡😡😡
"Yoongi." Yoongi yang baru keluar dari kamar Jungkook tertegun mendengar suara datar Jimin.Ia menatap namja yang lebih tua dengan tatapan ingin tahu.
"Bawa anak-anak ke ruang bermain mereka. Jangan keluar sampai aku menelponmu. Kau mengerti?" meski tidak tahu apa yang sedang terjadi, Yoongi mengangguk.
Jimin mengulas senyuman culas dan menggenggam tangan Yoongi kemudian meremasnya pelan.
"Beri aku kekuatan agar aku bisa menghadapi semuanya, Yoongi." Yoongi kemudian tersenyum lembut dan balik meremas kaitan mereka.
"Kau bisa melakukannya, hyung." Jimin tersenyum kemudian pergi menuruni tangga dengan Yoongi yang menatap punggung sosok yang kini menjauh darinya.
"Bangtan Kids, kalian sudah siap memakai bajunya?" seruan Yoongi membuat semuanya keluar dari kamar mereka masing-masing.
"Sudaaah (Cudaaah)!" semuanya tersenyum berseri-seri. Yoongi kemudian berjongkok dihadapan kelimanya dengan wajah serius pura-pura.
"Papa kalian kedatangan tamu yang sangat penting hari ini. Jadi, papa kalian memberi misi agar kalian menetap di ruang bermain sampai tamu papa kalian pulang. Bisa?" semua mengangguk minus Taehyung yang tidak senang dan Jungkook yang tidak mengerti.
"Tapi, ruang bermain membosankan! Kalau Tae main diluar boleh kan?" Yoongi mengetuk dagunya berpikir sebelum mengulas senyuman gusi andalannya.
"Boleh. Tapi, jangan sampai masuk ke ruang tamu ya."
"OKE!" semua mengangguk setuju. Yoongi kemudian menggendong Jungkook dan menginstruksi Bangtan Kids untuk mengikutinya.
~000o000~
Park Jimin menatap tegang pada wanita paruh baya didepannya. Keduanya saling bertatapan dalam diam, menambah suasana tidak bersahabat dalam ruangan luas tersebut.
"Halo anakku. Bagaimana kabarmu?" wanita itu, Park Haekyung tersenyum manis sambil menyantap teh yang telah disuguhkan.
"Katakan apa maumu datang kemari, Haekyung?" wanita berfitur Prancis itu tertawa lembut.
"Kau lucu sekali, Jimin-ah. Mengapa kau tidak menyambut eomma dengan senang? Eomma sudah capek-capek loh pulang dari Paris kesini." Jimin mendengus namun, tatapan tajamnya tidak pernah surut.
"Kau bukan eomma-ku. Kau hanya penyusup yang masuk ke keluargaku dan membuat pria itu kehilangan urat malunya." Jimin memaki wanita itu tanpa perasaan. Senyuman Haekyung menghilang.
"Haa... sudah kuduga kau tidak akan luluh juga. Baiklah, Park Jimin. Aku datang untuk mengatakan sesuatu kepadamu." Jimin terdiam menatap dingin Haekyung yang mengeluarkan selembar kertas dari tasnya.
"Taukah kau Jimin, bagaimana reaksi dunia jika mengetahui bahwa kau memiliki anak kandung?" Jimin merasakan jantungnya jatuh mendengar kalimat menusuk itu.
Kedua manik birunya menatap kertas yang ada di tangan Haekyung dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Dari tatapanmu saja, aku sudah tahu bagaimana reaksinya." wanita itu kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan mengintari Jimin dengan langkah bak pemangsa betina.
"Siapa sangka, anak teladan dari Park Jyuhae bisa melakukan perbuatan fatal seperti itu."
"Jangan menghina eomma-ku, kau penyihir jalang." Haekyung hanya tertawa sinis.
Kemudian dengan cepat memperlihatkan isi kertas kedepan Jimin sambil tersenyum manis.
Nama : Park Jung Kook
Lahir : Seoul, 1 September 2014
Ayah : Park Ji Min
Ibu : Bae Joo Hyun
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugi-nanny! | MINYOON (Complete)
RomanceNanny Series! - Part 1 1. Ugi-nanny! (Complete) 2. Chim&Ugi's Family 3. Attention Ugi! Min Yoongi, 19 tahun, baru saja dipecat dari pekerjaannya. Ketika ia melihat sebuah iklan di situs web, Yoongi tidak tahu betapa drastisnya nasib yang di ubahny...