Chapter 12 : Bangtan are Jealous

9.4K 1.1K 84
                                    

🐥❤🐱

Park Jimin sudah bekerja selama berhari-hari tanpa henti. Seminggu yang lalu, ia mendapat masalah di cabang kantornya yang berada di LA. Mengatakan bahwa produknya sudah menurun sebanyak 2%.

Bekerja di kantor saja tidak cukup. Jimin dengan raut wajah lelah memasuki ruang kantor dirumahnya. Ia dengan berat hati mengeluarkan dua berkas dokumen yang sangat tebal dari tas kerjanya dan mulai bekerja.

Sampai bintik-bintik hitam mulai menodai penglihatannya dan kepalanya terasa sangat berat. Jimin memijit pangkal hidungnya kesal. Ia tidak boleh drop. Kantornya membutuhkan otak Jimin.

Dan kegelapan pun menyapanya.

~000o000~

Jimin mengerutkan keningnya saat kepalanya berdenyut sakit. Ia membuka kedua matanya paksa dan duduk spontan dari tempat tidurnya. Membuat handuk basah di kepalanya jatuh kepangkuan Jimin.

"Papa! Huueeeeeee!" tanpa diduga-duga, Jungkook datang memeluk Jimin sangat erat dan menangis.

"Chim-papa sudah bangun! Hiks! Chim-papaaaa!" Taehyung ikut menghamburkan diri pada Jimin.

"Angel-papa... Hiks.. Hobi khawatir tau!" Hobi tak kalah juga, ia ikut nimbrung memeluk si papa.

Jimin menahan rasa sakit dikepalanya dan berusaha memeluk anak-anaknya. Hati Jimin menghangat. Kapan terakhir kali ia jatuh sakit dan dikhawatirkan oleh malaikat-malaikat kecil manisnya seperti ini?

"Papa, makan dulu." Namjoon masuk ke ruangan dengan nampan ditangannya. Ia dengan hati-hati membawanya keatas nakas samping tempat tidur Jimin.

"Seokjin bawa obat juga. Sekarang sudah malam, Mochi-papa harus minum obat sehabis makan!" Seokjin disamping Namjoon, membawa sekantung plastik obat dan segelas air putih.

Jimin hampir menangis melihat anak-anaknya begitu khawatir terhadapnya. Jimin merasa sangat istimewa. Ia-

"Gara-gara kau memaksakan dirimu sendiri, jadi sakit kan? Dasar uban pabo. Cekcok sekali."-cekcok sekali. Jimin menatap tajam pada Yoongi yang masuk dengan baskom ditangannya.

"Tidak boleh menghina orang sakit. Kau ini punya hati tidak?" gerutu Jimin kesal.

"Ugi-nanny punya kok! Buktinya Ugi-nanny yang manggil dokter!" Taehyung tersenyum manis.

"Buat bubur juga!" sahut Namjoon di samping kiri Jimin.

"Beli resep obat ke apotik juga!" seru Hoseok semangat.

"Lawat hiks.. Papa cuga!" ucap Jungkook disela-sela tangisnya.

"Dan gantiin baju Mochi-papa juga!" Yoongi memerah pada ucapan Seokjin. Jimin tertegun sejenak sebelum memasang senyuman sugestif andalannya.

"Hooh... Rupanya kau yang 'pencuri dalam kesempitan' yang sesungguhnya, ya? Ak-"

"Mau sianida, huh?" Jimin langsung terdiam membuat anak-anak tertawa disekelilingnya. Lucu liat si Papa kalah adu mulut sama nanny mereka.

"Bangtan, sudah saatnya kalian tidur. Kalian bisa melihat papa kalian besok pagi, ya?" melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah 10, Yoongi membujuk anak-anak dengan nada datar.

Ugi-nanny! | MINYOON (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang