Chapter 7 : Bangtan Go to Camping!

10.5K 1.3K 99
                                    


Seminggu kemudian, saat negara api mulai menyerang...

"NANI?!"

"kau tahu siapa, Yoongi-ah?"

"Kau yakin, hyung?"

"Seratus persen aku yakin adikku sayang. Si pendek Han mengatakan bahwa semua utang keluarga kita sudah dibayar lunas. Siapa sih orang baik hati yang menolong kita,Yoongi-ah?"

"Ah, hyung. Sepertinya aku tahu siapa. Dan memang, dia sangat baik hati hyung. Sebentar ya, hyung. Aku ingin memberinya salam."

"Yoo-"

Tuut... Tuut... Tuut...

Mission start : Slending Park Jimin 😤

~000o000~

Park Jimin menatap langit cerah dengan hati damai. Ditemani dengan secangkir kopi dingin di musim panas dan AC di ruang kantornya adalah hal terbaik. Yaa... Hari ini sangat damai. Mata birunya seketika menggelap mengingat beberapa insiden kelam dihari yang lalu.

Flasback on

"Singkirkan semua alkohol sialanmu dari kulkas, orang tua." Jimin mendongak dari kulkas megahnya untuk mendapati nanny baru itu berdiri dibelakangnya dengan piama tidur.

"Terserah aku dong. Kulkas-kulkas punyaku, kau siapa yang memerintahku?"

"Seokjin sudah melihat isi lemarimu, bukankah berbahaya jika anaknya tahu bahwa papa mereka adalah pemabuk?"

"Kau pikir aku ini pemabuk berat, huh?! Heh anak kecil, ini adalah minuman pereda stress. Sudah-sudah, tidur san-"

TAK!

"Oouuh! Sakit bodoh! Berani sekali kau menjitak majikanmu?! Ingin kupecat, huh?!" Jimin menatap penuh kekesalan. Jitakan Yoongi bukan main sakitnya.

"Pecat saja dan bersiap-siap dengan tatapan manipulasi anak-anakmu." Jimin cemberut kecil. Pintar sekali memakai kartu as.

"Buang atau tidak?"

"Tidak!"

"Pak SD gadungan! Bisa-bisa pikiran anak-anakmu terkontaminasi dengan alkohol jahannammu itu!" Jimin menatap di nanny lama-lama sebelum mengangguk pasrah.

Yah, bukan berarti buang ke tong sampah kan?

Flashback end

Jimin menatap kulkas mini berisi minuman alkohol dengan senyuman. Yoongi tidak melihat celahnya. Yang Jimin maksud membuang adalah membuang ke kamarnya dan membelikannya kulkas mini. Jangan remehkan Jimin :>

Aah... Jimin menyesap kopi dinginnya kemudian bersandar nyaman. Sangat damai...

BRUK!!

"What the f*ck is this?!" Jimin menoleh kaget kemudian menatap sengit pada pintu indahnya yang didobrak oleh kaki kurus Yoongi. Namja yang lebih tua itu ingin mengelus dadanya, ia masih dalam tahap membiasakan diri dengan Min Yoongi yang tidak memiliki filter di ucapannya.

Ia saja yang notabene namja dewasa, jarang seperti itu.

"Ya?" tampaknya jawaban Jimin semakin mengobarkan kemarahan Min Yoongi.

Ugi-nanny! | MINYOON (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang