Chapter 24 : Choice's Mind

6.8K 951 248
                                    

🙀🙀🙀🙀🙀

24 September 2017

Yoongi sedang berpikir betapa damainya 2 minggu terakhir ini. Ia menatap taman Mansion dibalik jendela tempat ia sedang mencuci piring.

Ia dan Jimin sudah menjadi kekasih selama 2 minggu dan Bangtan Kids sangat ceria akhir-akhir ini. Sering bermanja dengannya, meminta absen 'poppo-poppo' setiap jam, sama seperti Jimin juga_-

Dan hampir 2 minggu juga, yeoja jahat itu tidak datang ke Mansion lagi. Yoongi harap, yeoja itu cukup trauma dengan sikap iblis Bangtan kids dan tidak datang lagi ke rumah Jimin.

"Kau sedang melamunkan apa hum...?" Yoongi berjengit kaget ketika sepasang lengan memeluk pinggangnya dan hembusan napas hangat dibelakang telinga kanannya.

"Park byuntae! Kau tidak melihat aku sedang mencuci piring, huh?! Bagaimana jika aku menjatuhkannya?!" Jimin hanya terkekeh dan mendengus remeh.

"Piring itu tidak lebih dari 100 ribu. Kita bisa membelinya lebih banyak." wajah Yoongi mengerut jengkel. Dasar holkay :/

Dengan kejam, Yoongi menyikut pinggang Jimin membuat namja yang lebih tua mundur dan meringis kesakitan. Sebelum akhirnya malah terkekeh geli.

Dasar masokis :')

"Bangunkan Bangtan Kids sana." gerutu Yoongi dan kembali berkutat dengan aktivitasnya.

Hening hampir tercipta selama 2 menit dan Yoongi baru saja hendak menoleh kebelakang ketika Jimin mencium bibirnya. Tanpa memerdulikan tangan Yoongi yang basah, Jimin membalikkan tubuh namja yang sedikit lebih pendek darinya kemudian memeluk pinggang kecilnya.

Ciuman itu panas. Jimin melumat bibir Yoongi, memaksanya membuka mulut dan menyeludupkan lidahnya untuk bergulat dengan lidah Yoongi dan menelusuri mulut Yoongi dengan nafsu.

"Nggnnhh... Jim-" Yoongi memukul dada Jimin pelan, menandakan bahwa napasnya hendak menipis. Jimin melepaskan ciuman mereka dan menyeringai kecil ketika melihat wajah Yoongi.

Gemas, ia kemudian menciumi wajah Yoongi dengan ciuman kupu-kupu.

"Ututututuuu~ kekasih manisku sangat cantik dan menggemaskan." Yoongi memerah cerah dan mencubit pinggang Jimin dengan kesal.

"Lepaskan aku, Park!" Jimin hanya terkekeh manis dan mendaratkan ciuman terakhir di kening Yoongi.

"Papa bangunin anak-anak dulu yah, ma." wajah Yoongi memasam. Ia tanpa perasaan meraih dua sepatu rumah dan melemparkan pada Jimin.

"ENYAH SAJA KAU CIMOL MENJIJIKKAN!" Jimin segera kabur dari dapur dengan tawa riang. Setelah dikiranya Jimin menjauh, Yoongi mengulas senyuman malu dan berusaha menetralkan jantungnya yang berdegup begitu kencang.

Mereka sudah menjadi kekasih selama 2 minggu dan ciuman Jimin berevolusi setiap saat. Lebih gila lagi, Yoongi menyukainya!

"Omo! Apa dikata hyungmu jika dia tahu kau sudah mesum, Yoongi-ah?! Aaaaaahhh!" pekik Yoongi pada dirinya sendiri dengan raut memerah.

Yoongi bahkan tidak tahu, kalau terdapat readers yang sedang membaca ff ini melihat ciuman mereka dibalik pintu bersama maid-maid fujoshi lain. Jangan tanya siapa. Karena mereka hanya menyempil :')

Ugi-nanny! | MINYOON (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang