Bakery (1)

5.2K 262 9
                                    

Ranti Wulandari Budiman, wanita berusia 25 tahun, single, berlidah tajam karena terpengaruh pergaulan dengan kakak tirinya yang mempunyai geng rempong. Anak dari seorang pengusaha sukses di Bogor yaitu pak Budiman, wanita ini adik tirinya Tri Anggraini yang mempunyai seorang ibu sebagai dokter spesialis kandungan bernama Puspa atau yang lebih di kenal sebagai dokter Puspa.

Perusahaan furniture jati milik ayahnya di Jakarta agak mengalami penurunan, wanita ini lalu menambahkan pundi-pundi rezeki dari usaha bakery yang di rilis satu tahun yang lalu di Bogor. Usaha bakery ini mendapatkan support dari keluarga terutama kakak tirinya, Tri. Melalui teman-teman kakak tirinya yang keren itu banyak sekali relasi dari mereka yang mau memesan kue di bakery milik Ranti ini.

Wulan Bakery mendapatkan profit yang lumayan dalam 6 bulan belakangan. Usaha yang terbilang masih kecil-kecilan ini merangkak menjadi usaha menengah sekarang. Tidak hanya roti dan kue ultah atau pengantin yang sekarang di produksi, tapi juga buah segar sudah di masukkan ke dalam Wulan Bakery untuk menunjang permintaan konsumen yang terkadang mau membeli buah.

Dengan pemasukan yang lumayan untuk karyawan serta kebutuhan bakery, Ranti sangat bangga dengan pencapaian tersebut walaupun masih harus di tingkatkan dari segi layanan dan kuantitas produk. Namun, itu bisa di selesaikan secara berkala. Karyawan Ranti di bakery baru 4 orang, 2 staff untuk bagian produksi, 1 orang untuk bagian finishing. 1 orang lagi bagian pembersihan. Sedangkan dirinya yng memegang kasir jika ada di tempat. Jika tidak, maka 1 staff bisa di alihkan di sana kalau keadaan bakery belum terlalu ramai.

"Hufth.. akhirnya selesai juga. Untung bisa mendapatkan bantuan dari teteh Tri perihal staff pembawa pesanan dan mengurus angkat barang datang." gumam Ranti di dalam mobilnya ketika lampu merah menyala sehingga bisa menarik napas panjang sejenak.

Napasnya sih normal-normal saja sebelum bertemu si terminator di Yon 14 tadi. Sekarang ia agak terengah lantaran lelaki itu tambah macho dan jantan saja. Membuat persepsinya tentang kacang ijo semakin menakutkan. Tinggi, kekar, jantan, wajah mempesona, tapi suka mematahkan hati wanita. Dengan sedikit gemetaran, Ranti mengusap rambutnya yang terkuncir sederhana di kepalanya itu. Lampu merah berganti hijau, mobil di belakang wanita ini membunyikan klakson membuat Ranti terkejut dan melajukan mobilnya menuju bakery.

Sinar matahari yang lumayan terik menyinari siang ini, mobil berwarna merah terang itu melaju dengan kecepatan normal di jalanan. Namun, matahari yang terik ini malah membuat Burhan gerah dan ingin cepat pulang ke rumah kostnya yang sederhana. Well, ia memang tidak berada di asrama atau perumahan untuk anggota TNI. Ia sih tinggal tidak jauh dari Batalyon, hanya 10 menit mengendarai mobil. Mobilnya hanya jenis mobil biasa, di cicil sudah selesai. Burhan sangat bersyukur atas hal itu, ia tipe lelaki yang tidak boros. Tidak boros dalam artian tidak terlalu membeli barang yang tidak di perlukan. Gaji yang ia terima di alihkan ke simpanan untuk jaga-jaga atau nanti untuk meminang calon istri 'kalau cepat ketemu jodohnya'.

***

Proses perekrutan anggota Kopassus yang ketat. Seorang prajurit yang bisa diterima Kopassus harus bisa berlari 12 menit dengan jarak tempuh minimal 2.800 meter. Lalu pull up 12 kali, push up 40 kali minimal dalam satu menit, sit up 40 kali minimal dalam satu menit, renang dasar 50 meter dan tidak takut ketinggian lebih dari 15 meter.

Setelah itu mereka harus ikut seleksi psikologi dan jika lolos harus menjalani pendidikan komando selama tujuh bulan. Pelatihan itu sangat berat. “Mereka punya istilah kaki tomat, yakni kaki yang melepuh karena harus long march dari Bandung ke Cilacap jalan kaki dengan jarak tempuh 500 kilometer selama 10 hari dengan beban perorangan 30 kg di pundak,” kata Esti, salah satu penulis di buku Kopassus untuk Indonesia.

Burhan sedang membaca buku setebal 345 halaman di meja kerjanya ketika jam istirahat. Buku ini sungguh luar biasa batin Burhan.

Semua tentang Kopassus di buka secara blak-blakan namun memakai standar penulisan yang sudah di tentukan.

BALADA CINTA KAPTEN BURHAN {Geng Rempong: 10}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang