Udara yang dingin berhembus dari pendingin udara di kamar Ranti. Wanita ini mengusel-usel di dalam selimut berusaha mencari kehangatan.
Suara seseorang yang mengeram membuat Ranti tersentak dan langsung mencari suara tersebut. Ranti terkejut melihat Burhan yang tertidur tanpa busana di sampingnya. Otak Ranti agaknya 'oleng'. Wanita ini tidak ingat kalau dirinya sudah menikah dan terjadi badai malam tadi di tempat tidur ini.
"Tidurlah Kitty.. ini masih fajar.. kamu mau bikin aku KO lagi ya..?" gumam Burhan serak sambil berusaha menarik pinggang istrinya itu mendekati kehangatan tubuhnya.
Ranti merah padam, wanita ini mengamati tubuhnya yang sudah tidak karuan lagi.
Terdapat bukti kalau dirinya sudah di halalkan oleh lelaki tegap di sampingnya ini.
"Kitty..?" panggil Burhan pada istrinya sekali lagi. Menekankan tubuhnya di tubuh sang istri. Ranti mengerang dan mendesis berbarengan. Burhan jadi membuka matanya, menatap mata istrinya yang mengantuk dan wajah baru bangun kekasihnya itu.
"Apa aku menyakiti kamu Kitty..?" tanya Burhan lembut, tangan lelaki ini mengusap punggung belakang Ranti yang halus. Lelaki ini yang justru mengerang seolah kesakitan. Well, setidaknya kerja keras malam tadi bisa membuat pinggang pegal batin Burhan geli.
Ranti menguburkan wajahnya di bahu lebar Burhan, lelaki ini menarik istrinya supaya berada di atas tubuhnya, memeluk dengan erat dan mengelus rambut panjang milik Ranti.
"Maafkan aku sayang kalau menyakiti kamu dengan sengaja.." lanjut Burhan dengan bisikan lembut.
Dada Ranti mengembang mendengar kata manis itu dari suaminya. Well, ia baru kali ini di panggil sayang oleh seorang pria. Dan, tidak sembarang pria, ini suaminya batin Ranti dengan haru. Hidung Ranti mengendus ke arah Burhan membaui tubuh suaminya yang jantan.
Burhan tersenyum pada istrinya. Agaknya istrinya ini tidak masalah dengan bau keringat dari tubuhnya.
"Hmm.. apa kamu mau kita bangun Kitty..? Soalnya arrow jadi bangun lantaran kamu bergerak-gerak seperti ini.." Burhan menegaskan maksudnya
dengan memegangi pinggul istrinya ke arah tubuhnya.Ranti tersentak dan jadi terduduk di pinggul suaminya. Wanita ini menyebabkan Burhan tidak bisa berbicara lantaran duduk di sana.
Ranti dengan rambut awut-awutan dan baru bangun tidur terlihat sangat seksi di atas Burhan.
"Kalau begitu kita bangunkan saja sekalian.." ucap Ranti sambil mengedipkan matanya sebelah membuat Burhan hampir terkena serangan jantung
seketika.Ranti tidak bercanda dengan ucapannya itu, wanita ini berhasil membuat Burhan KO di fajar baru merekah di ufuk timur. Sepasang insan yang bergelora di pagi hari mencoba membuka lembaran baru dengan mengeliat bersama meraih bintang-bintang.
****
Dua minggu berlalu dari kehidupan semua makhluk di bumi ini. Ranti sudah pindah ke rumahnya sendiri yaitu di Wulan Bakery.
Burhan menahan dirinya untuk berbicara perihal pindah ke rumah dinas. Lelaki ini ingin istrinya lebih akrab dengan kesatuan begitu juga dengan keluarga dari para anggota yang ada di rumah dinas dekat kantornya. Atau kembali ke rumah kontrakannya. Burhan merasa agak sedikit gengsi karena istrinya mempunyai sendiri rumah sedangkan dirinya belum punya.
Lelaki ini akan membicarakan hal itu di lain waktu, mereka masih butuh pendekatan dan saling memahami lagi.
Perihal istrinya bekerja, Burhan tidak masalah karena Ranti bekerja. Lelaki ini malah senang, istrinya bisa berkreasi di toko Roti milik wanita itu sendiri asalkan bisa membagi waktu untuk dirinya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALADA CINTA KAPTEN BURHAN {Geng Rempong: 10}
RomantizmSeorang lelaki, abdi negara, Burhan Cahyadi Arifin. Tampan, mempesona, membuat para wanita klepek-klepek karena wajah juga pekerjaan lelaki ini masih dipandang sangat layak bagi kaum hawa. Ranti Wulandari Budiman, wanita yang membuka usaha bakery. C...