Kehidupan Ranti dan Burhan berjalan sangat baik. Kaki Burhan secara perlahan bisa di berjalan. Dokter spesialis kaki dan tulang memberikan informasi yang sangat membahagiakan seluruh keluarga besar Burhan dan Ranti.
Teman-temannya Burhan dan Ranti ikutan merasakan kebahagiaan sang abdi negara.
Syukuran di adakan oleh keluarga Ranti secara sederhana tapi ramai. Bagaimana tidak ramai, seluruh teman dari kakak iparnya Ranti di undang. Tidak terbayang bukan semua geng Rempong berkumpul?
Acara itu sangat berkesan untuk Burhan. Lelaki ini sampai terharu ketika semuanya mengucapkan selamat atas kesembuhan serta kemajuan dirinya dalam dua minggu terakhir.
Burhan juga sangat senang dengan perkembangan janin di kandungan sang istri. Ibu mertuanya sangat menjaga calon cucu di dalam perut istrinya ini.
Urusan rumah tangga Burhan dan Ranti pun terselesaikan dengan baik. Kesalahpahaman yang terjadi dengan Taufik pun sudah 'clear'. Burhan meminta maaf kepada Taufik, begitu juga Taufik. Lelaki yang berprofesi sebagai perawat profesional ini tersenyum tidak enak hati ketika Burhan menepuk-nepuk serta memeluk lelaki itu di depan orang banyak.
"Tidak apa-apa Fik.. kamu sudah aku anggap sebagai adik sekarang. Kalau dulu sih sebagai saingan.. " ujar Burhan senang.
Semua teman-teman yang hadir jadi tertawa melihat Taufik di pukul-pukul punggungnya oleh Burhan seolah ingin menghajar perawat itu.
"Sudahlah bro.. jangan di pukul-pukul terus.." seru Syarif jahil pada Burhan.
Burhan melotot kepada Syarif. Lelaki itu ingin juga mengajar Syarif karena ikut andil dalam 'penculikan' dirinya.
Rendy menyeringai melihat mata Burhan yang melotot. Lelaki tinggi besar serta cool ini terlihat merangkul pundak sang istri seolah ingin menyimpan wanita rempongnya itu dari semua orang.
"Mas.. jangan di tekan dong.. aduh.. saya mau mendekati Janet dulu.. mau merumpi dengan istrinya mantan pak polisi caem itu.. " bisik Kusuma mengeliat dari rangkulan suaminya.
"Ngapain kamu mau mendekati Janet. Mau beli baju..?" tanya Rendy antusias karena istrinya ini akan menghamburkan uangnya.
"Iyalah.. Mas kan bilang saya kurang dalam hal menghamburkan uang. Saya mah ingin memborong semua desain Janet. Puas?" balas Kusuma mengeram karena keki suaminya ini suka sekali memaksakan dirinya untuk membuang-buang uang.
Rendy menyeringai, lelaki ini ingin sekali mengecup mulut manis istrinya, tapi menjaga diri karena sedang di rumah Ranti. Nanti setelah acara ini selesai batin Rendy puas.
Kusuma meninggalkan suaminya, mengarahkan dirinya ke tempat Janet yang duduk bersama Amel dan yang lainnya. Akhirnya, para wanita sibuk merumpi meninggalkan para pria juga merumpi dengan urusan mereka masing-masing.
Burhan memperhatikan istrinya yang duduk di keliling wanita-wanita hebat teman dari kakak iparnya itu.
"Aku benar-benar beruntung." ujar Burhan.
Syarif kali ini yang menepuk-nepuk punggungnya Burhan. Teman lelaki mereka mengangguk setuju.
"Kamu memang beruntung.."
**
Ketika cinta sudah di utarakan. Pengertian terjalin di antara Burhan dan Ranti. Keduanya menapaki jalan baru sebagai pasangan yang saling mencintai berbagi semuanya dengan terbuka. Tidak ada lagi rasa ragu dan salah paham untuk hal seperti kasus Taufik waktu itu.
Hari berganti hari, Ranti tetap tinggal di rumah dinas suaminya, bergantian juga tinggal di rumahnya sendiri di Wulan Bakery. Kandungan Ranti semakin bertambah besar membuat Burhan tidak melepaskan istrinya secara bebas di Wulan Bakery.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALADA CINTA KAPTEN BURHAN {Geng Rempong: 10}
RomanceSeorang lelaki, abdi negara, Burhan Cahyadi Arifin. Tampan, mempesona, membuat para wanita klepek-klepek karena wajah juga pekerjaan lelaki ini masih dipandang sangat layak bagi kaum hawa. Ranti Wulandari Budiman, wanita yang membuka usaha bakery. C...