Malam

4.3K 171 0
                                    

Ketika acara selesai, semua rombongan telah pulang. Hari beranjak malam. Ranti berlama-lama di kamar mandi. Malam ini adalah malam pengantinnya. Suaminya sedang bercakap-cakap dengan para keluarganya. Mereka baru saja selesai makan malam.

Ranti sih sebenarnya sangat mengantuk. Tapi, ia tidak bisa tidur tanpa menunggu suaminya datang.

Suami.

Kata itu menembus otaknya dengan sangat cepat. Ia terduduk di dalam bathtub. Busa membumbung di sekitar tubuhnya. Air hangat ini sungguh membuatnya rileks.

Ia sudah mendapatkan ceramah tentang melayani seorang suami membuat pipinya memanas ketika teringat ucapan kakak tirinya, 'pakai seluruh amunisi untuk menaklukkan Burhan'

"Memangnya ini perang..?" rutuk Ranti keki sembari mengerucutkan mulutnya tanpa sadar.

Pintu kamar mandi di ketuk, Ranti terlonjak dari bathtub.

"Siapa..?" suara Ranti terdengar gugup.

"Aku Kitty.. " suara Burhan terdengar dari balik pintu membuat Ranti menutupi tubuh atasnya dengan kedua tangannya padahal Burhan belum masuk.

"Hmm.. sebentar.. saya.."  Ranti bingung. Wanita ini jadi takut karena suaminya mungkin ingin meminta sesuatu atau yang lainnya. Jantung Ranti berdebar-debar dengan sangat kencang. Ranti  berdiri dengan pelan, kakinya menapaki lantai hati-hati takut terpeleset. Mengambil bathrobe satin membuat tubuh wanita ini lengket di bahan lembut tersebut.

"Kitty.. apa kamu baik-baik saja..?" suara Burhan terdengar khawatir.

"Hmm.. iya Aa.." jawab Ranti cepat dan mendekati pintu kamar mandi untuk membuka pintu.

Aroma dari sabun cair khusus wanita dan tambahan minyak aroma terapi berhembus dari tubuh Ranti membuat Burhan mematung di pintu yang terbuka itu.

Mata Burhan menyusuri mulai dari rambut istrinya yang basah secara perlahan sampai ke ujung kaki yang terlihat memerah seperti merona.

Ranti merasa sekujur tubuhnya membara  di pandangi secara menyeluruh oleh Burhan. Ia tahu kalau tubuhnya memiliki lekukan yang pas atau sedikit lebih di bagian atas membuat Ranti tambah mempesona untuk ukuran seorang wanita. Tapi, Ranti tidak tahu standar suaminya ini. Ia tidak selangsing Kamelia atau Janet yang mantan seorang model. Ia merasa agak semok di bagian tertentu.

"Apa kamu tidak mengajakku mandi Kitty..?" tanya Burhan dengan suara parau.

Rasa panas mengumpul semua di pipi Ranti, wanita ini memindahkan kakinya dengan salah tingkah.

Burhan tersenyum melihat Ranti yang salah tingkah. Kemudian, tangan lelaki ini terjulur menyentuh rambut Ranti yang terurai di depan bahu wanita itu. Burhan menelan air ludahnya dengan susah payah, jakunnya naik turun seolah menahan sesuatu yang menggumpal. Tubuh tinggi lelaki ini jadi tegang. Matanya bersinar tajam.

"Kamu terlihat sangat lezat Kitty.. " bisik Burhan penuh keterpesonaan.

Ranti mematung di tempat. Ia sih sedari tadi memang tidak bergerak. Melihat gelagat suaminya yang tegang, wanita ini ikutan tegang.

Oh.. beginikah awal memasuki babak setelah pernikahan. Ranti terlonjak ketika Burhan melangkah mendekati dirinya.

Napas Burhan berhembus panas di dahi Ranti, lelaki ini mendonggakkan leher istrinya dan menunduk pelan.

Cup.

Burhan mengecup lembut dahi istrinya. Punggung belakangannya bergetar. Arrow bergerak gelisah di bawah sana. Burhan mengertakkan giginya dengan kuat menahan dirinya agar tidak menerkam Ranti di tempat.

BALADA CINTA KAPTEN BURHAN {Geng Rempong: 10}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang