Tony dan Tri bersiap-siap ke rumah ayahnya Ranti, ini hari Minggu spesial dimana adik tirinya Tri akan di ikat oleh Burhan. Perihal bagaimana hal ini terjadi begitu cepat karena Burhan tidak ingin lama-lama mengikat adiknya Tri ini.
"Kang..? Ini tolong dong resliting bagian belakangku.. Tidak bisa saya tarik sendiri.." ucap Tri manja pada suaminya.
Tony menyeringai seksi, lelaki ini terlihat sangat tampan dengan memakai jas pas badan, aroma musk menguar dari tubuh jantannya ketika Tony mendekati sang istri dengan langkah memangsa.
"Kamu ini memang suka bikin Tonton mengejang di bawah sana..?" rutuk Tony di belakang kepala istrinya berusaha keras untuk menarik ke atas resliting gaun istrinya. Lelaki ini ingin sekali melepaskan gaun sang istri dan menikmati punggung mulus milik Tri. Tapi, itu tidak mungkin, mereka akan terlambat menghadiri acara pertunangan Ranto dan Burhan jika mereka bergumul di meja dekat wastafel. Dan, Tri pasti marah karena membuat gaunnya kusut, padahal ia bisa membelikan gaun yang lain jika mau.
"Kang.. tarik yang cepat dong, kok jari akang lama di sana sih.." bisik Tri dengan agak geli karena tahu sang suami sudah mengeras di bawah sana, ia dengan sengaja menempelkan pinggulnya ke arah tubuh depan suaminya sehingga dapat merasakan Tonton bergetar di sana.
Tony mengeram dan mengumpat dengan kesal karena tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.
"Hmm.. kalau bisa 5 menit.. saya sih tidak masalah.." gumam Tri dengan nada sensual membuat Tony kalap dan langsung menarik gaun istrinya ke atas dan menurunkan underware istrinya, Tri terkekeh, wanita ini membantu menurunkan reslting sang suami kemudian dengan cepat, suaminya tersayang sudah berlabuh ke dalam tubuhnya yang memang sudah siap.
Kedua makhluk ini bergerak dalam simponi hati yang cepat. Tri memperingatkan kepada suaminya untuk tidak merusak gaunnya. Tony mendenggus sambil bergerak dengan sentakan tajam membuat keduanya melesat mencapai bintang-bintang di langit.
"Kita harus mandi lagi Trang.. ayolah.. aku bisa membelikan kamu gaun lebih banyak lagi jika yang ini kusut atau rusak. 5 menit cukup untuk kita mandi lagi.. Tadi toh tidak sampai 5 menit malah.." ucap Tony menyeringai seksi pada istrinya.
Tri dengan kaki seperti jelly menuruti permintaan suaminya, Tony menggendong Tri ke arah shower lalu mulai melepaskan gaun istrinya berikut juga dengan setelan jas miliknya.
Kegiatan mandi itu akhirnya melenceng kepada kegiatan yang lain sampai Tri harus mencubit suaminya agar tidak lepas kendali lagi dan keduanya menghentikan permainan sensual itu kemudian kembali mengenakan baju dan setelahnya berangkat ke rumah ayah tirinya Tri ini.
****
Burhan dengan jantung berdebar-debar sudah siap di rumahnya Ranti. Hari Minggu ini ia memang libur, tidak ada kegiatan, ini sebenarnya hanya acara pengikatan saja. Ia berharap semua berkas-berkas milik Ranti perihal untuk mengurus ke jenjang pernikahan sudah lengkap. Ia sudah tidak tahan melihat Ranti mengenakan seragam ibu persit ketika berphoto nanti untuk kelengkapan berkas.
Acara ini tidak terlalu besar. Terkesan sederhana dan kekeluargaan. Burhan di dampingi ayahnya dan juga adik perempuan dari ayahnya. Keranjang 'oleh-oleh' sudah di letakkan di ruang keluarga rumah Ranti.
Keluarga Ranti pun sudah siap, ayah, ibu, kakak tiri dan kakak ipar Ranti sudah ada. Keluarga dari sebelah ayahnya Ranti pun turut hadir seperti om dan tantenya. Burhan tak lupa mengundang Amran juga keluarga lelaki ini jika bersedia datang. Untuk teman-teman dari geng rempong belum bisa hadir karena ada urusan masing-masing. Mungkin nanti jika acara pernikahan di gelar, mereka akan datang. Dokter Benny pun di undang, tapi lelaki itu masih dalam tahap pemulihan sehingga tidak bisa datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALADA CINTA KAPTEN BURHAN {Geng Rempong: 10}
RomanceSeorang lelaki, abdi negara, Burhan Cahyadi Arifin. Tampan, mempesona, membuat para wanita klepek-klepek karena wajah juga pekerjaan lelaki ini masih dipandang sangat layak bagi kaum hawa. Ranti Wulandari Budiman, wanita yang membuka usaha bakery. C...