Part 16

198 36 2
                                    

Huruf bercetak miring (I) adalah flashback.

•••

Ini sudah seminggu semenjak hilangnya ponsel Eunji. Gadis itu kini juga tengah fokus pada ponselnya, tentu saja yang baru. Awalnya ia sempat menangis karena kehilangan benda berharganya. Namun dua hari setelah peristiwa itu, Eunji diberi kejutan oleh sahabat-sahabatnya dengan pemberian sebuah kotak kado, yang berisi ponsel baru.

Mereka bilang walau tak bisa mengembalikan kenangan dengan ponsel lama Eunji, tapi setidaknya mereka memberikan hal baru yang lebih baik untuk Eunji. Chanyeol contohnya, ia adalah orang yang paling antusias atas rencana tadi. Sementara ide itu bermula muncul dari Nathan.

Di tempat Eunji sekarang ada empat sahabatnya yang sudah berkumpul untuk minum bersama. Taehyung dengan Elle, serta Chanyeol dan Nathan. Kalimantan menghabiskan sore bersama di cafe milik keluarga Nathan. Hanya untuk mengisi waktu senggang, karena mereka berlima sudah tak ada kelas hingga malam.

"Wahh, semenjak ponsel baru itu aku jadi sering diabaikan."

Si pelontar keluhan itu kini mendapat lirikan mata dari Eunji. Gadis itu sadr karena barusan rambutnya diacak olehnya. Namun sepertinya Eunji kini merasa acuh saja, ia melempari laki-laki tadi dengan popcorn yang tengah ia makan sedari tadi.

"Dan lebih galak." Ujarnya lagi membuat Eunji dengan segera menaruh ponselnya di meja lalu menatap penuh laki-laki itu.

"Lalu kau mau apa dariku?" Tanyanya garang sambil menaikkan satu alisnya pada si lawan bicara.

"Aku mau dirimu, hahaha" Park Chanyeol tertawa keras, hingga mendapat lirikan dari beberapa pengunjung lainnya.

"Heh, tiang listrik! Menjauhlah dari Eunji, dia akan tidak waras sepertimu nanti, jika kau mendekatinya terus." Seorang lainnya datang dengan membawa segelas jus lemon di tangan kanannya. Setibanya di hadapan dua orang tadi, dengan lancang ia duduk diantara Chanyeol dengan Eunji.

"Taehyung, ini sempit! Menyingkirlah!" Sementara itu Elle yang duduk di samping eunji sejak tadi menjadi sedikit naik darah. Paslnya sejak datang tadi, laki-laki pemilik senyum kotak itu terus saja membuat kegaduhan.

Termasuk saat ini, apakan ia tak tahu jika sejak tadi Ellena sudah dibuat gugup akan perasaan cemburu terhadap...

"Sudah-sudah." Eunji berdiri, membiarkan Taehyung duduk diantara Chanyeol dengan Ellena. Gadis itu berjalan ke arah kursi lain, dimana disana Nathan duduk—sambil memperhatikannya diam-diam.

"Eunji–" Chanyeol membiarkan lalu menghembuskan napas berat. Kali ini ia gagal dekat dengan Eunji karena Taehyung.
"Dasar Alien!"

Sementara itu Taehyung yang sudah menaruh jus lemonnya dimeja kini menatap Elle disampingnya dengan tatapan bahagia.

"Kau cantik sekali hari ini, Ellena." Ujarnya disertai satu kedipan mata genit, guna menggoda Elle. Namun bukannya merasa malu-malu atau senang seperti perempuan biasanya yang suka dipuji laki-laki, gadis itu malah merasa kesal dan jengkel, lalu memutar bola mata malas.

"Kau sudah mengatakan kalimat itu sebanyak delapan kali selama dua jam ini, Tae!"

...

"Tidak bergabung dengan mereka?"

Eunji menyematkan senyuman kala menyapa Nathan dengan pertanyaan basa-basi tersebut. Kini ia duduk di samping laki-laki itu, tanpa sadar mereka sama-sama saling tatap lalu membalas perihal senyuman.

"Kau sendiri? Kenapa kemari?"
Nathan membiarkan gadis itu menemaninya dengan perbincangan ringan.

"Taehyung, lihat saja." Eunji sedikit mengerucutkan bibirnya lalu menatap ke arah Taehyung yang tengah menganggu Elle.

Everytime [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang