Part 01

717 78 10
                                    

  E V E R Y T I M E  ’
Putchicolate present
‘This story is mine’

HAPPY READING

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

• • •

LONDONINGGRIS
Now

Orang bilang jatuh dalam cinta adalah hal indah yang sudah pasti dirasakan oleh semua manusia di muka bumi ini. Mereka juga bilang, jatuh cinta itu sejuta rasanya. Tapi menurut sebagian orang, cinta lebih didominasi oleh rasa manis. Benar begitu?

Mungkin orang-orang yang mengatakan demikian adalah orang-orang yang malah belum merasakan cinta. Dan Eunji sebagai salah satu manusia di muka bumi ini menolak penyataan itu secara mentah-mentah. Kesalahan yang besar.

Cinta, satu kata yang bisa mengartikan banyak hal. Eunji bisa mengungkapkan kata itu pada siapapun. Sahabat, keluarga, ataupun seseorang yang ia cintai. Namun untuk saat ini ia pikir ia belum membutuhkan cinta itu sendiri.

Satu hal yang Eunji tahu, cinta itu datang sudah satu paket. Rasa bahagia dan sakit. Ia tak mau ambil resiko pada rasa sakit hanya untuk mengejar kebahagiaan. Toh, kebahagiaan bisa didapatkan tanpa cinta'kan?

Walau Eunji hanyalah seorang bocah ingusan yang tak tahu apapun tentang hidup, gadis itu juga pernah merasakan apa itu cinta. Walau hanya sekejap saja, yang ia sebut sebuah 'cinta monyet' pada sahabat kecilnya sendiri dulu, itu juga disebut cinta'kan?

Cinta sudah membuatnya merasa kecil di dunia ini, dalam menghadapi dunia Eunji tak begitu jago. Gadis itu hanya ingin melawan takdir yang ia tahu ia tak akan bisa. Tapi satu kepercayaan yang selalu Eunji yakini mengenai takdir itu. Eunji tahu jika takdirnya kali ini baik.

Takdir yang membawanya berjalan di sebuah lorong kampus ini. Gadis itu membawa beberapa buku tebal di lengan kirinya. Berjalan agak cepat melewati beberapa kelas yang sudah nampak ramai.

Eunji cemas kali ini, jantungnya bahkan berdegup kencang sekali. Eunji gugup. Lima belas menit lagi kelas akan dimulai, dan ia bahkan belum bisa menemukan ruangannya dimana.

Inilah kesulitannya untuk bersosialisasi di negeri orang. Bahkan bahasa Inggrisnya saja belum begitu fasih.

Sejak sebulan lalu Eunji masih berusaha menempatkan diriku di lingkungan baru ini, setelah ikut dengan bibi kandungnya di sini. Tiga tahun lalu beliau menjemputnya di panti dan mengaku sebagai bibinya, kakak dari ibu. Eunji tak tahu ia jujur atau tidak, tapi dia begitu baik padanya dan ia sangat menyayanginya. Sebelum ini mereka tinggal di Amerika selama tiga tahun.

Beliau membawa EunJi ke London, tempat tinggal keluarga Kim—bibinya—yang baru. Walau Eunji sulit untuk menempatkan diri tapi setidaknya gadis itu bahagia. Disini ia menemukan semua keluarga aslinya. Walau ayah dan ibu sudah tiada.

Bruk ...

Lutut Eunji terasa nyeri, bahkan buku yang ia bawa tadi sudah jatuh berserakan di lantai ini. Eunji kini tengah terduduk di lantai sembari meringis kesakitan akibat tubrukan dari arah depan. Dan salahkan saja Eunji yang tidak fokus pada jalan sehingga menabrak seseorang yang ia pastikan dia akan marah.

Everytime [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang