Just hold me, hold me a little
Don’t say anything and please just run to me
With aheart that’s nothing but lonely and anxious
I’m waiting for you like this – Hug Me [Jung Joon Il]•
•
•
Huruf bercetak miring (I) adalah narasi dari tokoh Kim Jongin/Kai
• • •
“Jongin?” tanya wanita itu memastika. Kini Taehyung mengangguk lalu perawat itu kembali mengecek sebuah daftar pasien dengan lebih teliti lagi di abjad ‘J’.
“Maaf, disini tidak tertera nama orang yang anda cari.” Ujar perawat itu lalu menutup kembali buku yang ia periksa tadi.
Taehyung menghela napas jengah lalu menatap Eunji yang sedang menunggu tak jauh dari tempatnya berdiri. Laki-laki itu memberikan sinyal pada Eunji jika ia tak menemukan nama itu. Seketika manik mata Taehyung mengamati perubahan raut wajah Eunji yang layu. Taehyung mengigit bibir bawahnya lalu dalam sekejap muncul sebuah nama yang entah dari mana Taehyung ingat.
Taehyung kembali menghadap ke meja resepsionis sambil memasang cengiran kudanya. Wanita itu nampak lelah namun berusa tersenyum ramah lagi ketika melihat wajah tampan Taehyung di hadapannya.
“Bagaimana dengan nama, Kai?” tanya Taehyung sebelum sempat menilik Eunji yang termenung menatap lantai. Perawat itu kembali membuka buku dan mencari nama dalam kurun waktu lima detik. Pandangan Taehyung nampak ragu namun masih menanti penuh harap besar.
“Terletak di lantai empat, nomor 194.”
Taehyung lantas mengulum senyum manis pada perawat itu seraya berlari menjauh menuju Eunji yang nampak termenung menatap lantai. Eunji malah terkejut mentap raut wajah Taehyung yang nampak berseri dikala hatinya yang tengah diselimuti rasa gundah. Ada rindu, namun saat ini anehnya lebih didominasi dengan kekhawatiran. Eunji tak tahu perihal apa ini.
“Eunji, ayo! Kita harus cepat menemuinya,” seru Taehyung sambil mendorong kursi rodanya penuh semangat. Laki-laki itu menuju lift yang membuat Eunji semakin bingung, ingin kemana lagi bocah itu membawanya.
“Hey pelan-pelan, kepalaku masih pusing! Dasar!” Eunji mendengus sebelum mendapati Taehyung kembali menunjukkan sisi bocahnya sambil memberikan senyuman konyol yang diam-diam membuat Eunji tergelitik dalam tawa.
Eunji tak tahu setan apa yang sudah merasuk pada raga Taehyung sehingga dengan semangatnya ia mau mendorong kursi rodanya sehingga mendapati pintu bercat cokelat porselen itu dengan nomor pintu 194 nampak nyata di depan matanya. Eunji sempat menatap Taehyung bertanya namun laki-laki itu hanya tersenyum sumringah lalu mengangguk.
Saking senangnya Taehyung melakukan kebiasaannya dengan seenak kepalanya mengusak surai Eunji hingga berantakan. “Masuklah, kau akan mendapat kejutan di dalam.” Ujar Taehyung semakin melantur pada Eunji.
“Yah, kuharap dialah orang yang kau maksud,” mata Eunji membola menatap Taehyung sambil menahan senyuman haru yang nampak lucu dimata Taehyung. Dengan sengaja Taehyung mengangkat bahunya acuh lalu berjalan selangkah menuju pintu untuk membukakannya.
“Berulang kali saya mengucapkan jika Kim Jongin yang sekarang tidak membutuhkan seorang ibu. Apa anda tuli? Hidup saya ini sudah mati dengan dipenuhi oleh kebencian, jadi jangan mencoba untuk mengusik saya dengan cinta yang Anda bawa. Saya akan tetap berada di tempat yang sama sekalipun Anda mencoba membawa saya tenggelam dalam kasih sayang. Karena saya sudah lupa, apa itu cinta dan kasih sayang? Saya tidak membutuhkan mereka, karena saya adalah orang jahat disini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Everytime [end]
FanfictionNamanya Jung Eunji, gadis itu cantik dengan pita warna merah dikepalanya. Dia sahabatku, sejujurnya aku tak menganggapnya sahabat, melainkan seseorang yang istimewa. Kesan pertama kami bertemu, aku sudah berani mencium pipinya. Dia sangat manis dan...