Kim Taehyung tersenyum ramah lalu mengangguk sopan sambil terus menatap Eunji masuk dalam ruangan barunya. Ia sudah meminta pada perawat disana supaya membersihkan diri Eunji supaya penampilannya lebih baik. Kemudian laki-laki itu memutuskan untuk duduk di depan ruangan itu dengan santai sembari menunggu.
Atensi Taehyung kini beralih pada jam tangannya sendiri. Ia mendesah kecewa ketika baru mendapati jam yang menujuk angka sembilan pagi lebih dua belas menit. Lalu mengapa akhir-akhir ini ia sering memikirkan Ellena? Mungkin karena beberapa hari belakangan ia tak terlalu sering menjumpainya. Pasti gadis itu tengah sibuk dengan kuliahnya pula. Taehyung jadi sedikit segan untuk mengganggunya. Tak seperti biasanya setelah kejadian beberapa waktu ketika ia menghajar kakak Ellena.
“Kim Taehyung,”
Taehyung mengangkat pandangannya dan secara tiba-tiba Taehyung tersentak lalu memutuskan untuk berdiri. Tubuhnya terintrupsi agar segera menatap si pemanggil namanya barusan. Seorang gadis bersama laki-laki yang baru saja mengingatkannya akan Ellena kembali.
“Kau, Kim Taehyung’kan?” tanya Jessica lebih memastikan. Dengan pandangan yang tak terfokus Taehyung segera mengangguk namun dengan raut wajah masam.
“Ah, akhirnya kita bertemu juga. Kami ingin menjenguk Eunji—”
“Tidak perlu. Eunji sudah siuman dan sekarang dia sedang membersihkan diri, sebaiknya kalian berdua pulang saja.” Taehyung membuang muka jauh-jauh, berusaha menghindari tatapan satu laki-laki disana yang membuat emosinya naik.
“Taehyung, kami tidak bermaksud apapun. Lagipula Nathan hanya—”
“Kim Taehyung, aku ingin meminta maaf.” Kini tatapan Taehyung beralih pada si pengucap kalimat terakhir disana. Melihat wajah Nathan yang nampak bersedih. Taehyung menyunggingkan sebelah sudut bibirnya kemudian mendecih asal. Kini satu-satunya yang menatap Nathan khawatir adalah Jessica sendiri. Ia takut jika mereka akan melakukan baku hantam lagi lewat tatapan yang panas itu.
“Apa yang perlu Eunji maafkan? Dan apa yang bisa kau janjikan padaku jika Eunji akan sanggup mengetahui kenyataan tentang dirimu bersama dengan Hyerim? Kurasa dia tidak akan percaya begitu saja,” Taehyung mengusap hidungnya lalu bergaya santai. Sekali lagi menatap Nathan dengan serat merendahkan.
Nathan mengepalkan tangannya di samping badan. Ia menghela napas panas lewat mulut seketika setelah melihat tatapan Taehyung padanya itu. “Segalanya.” Nathan menunduk. “Dan aku akan benar-benar enyah dari hidupnya seperti yang kau minta.”
Taehyung menatap laki-laki itu tajam sebelum memejam untuk meredan emosi. “Brengsek! Pengecut kau, Nathan.”
• • •
Gadis itu keluar dengan pakaian yang sudah baru serta rambut yang sudah dikuncir rapi. Kembali memancarkan auranya yang menawan, membuat beberapa orang disana menatapnya dengan senyuman samar di bibir. Namun bibir itu tak kunjung membalas dengan hal yang sama, apalagi tatapan matanya yang masih nampak kosong. Menatap nanar lantai putih yang masih ia pijak.
Kini yang mengulurkan tangannya adalah sang sepupu. Kim Taehyung menanti dengan senyumannya. Sedangkan di ujung ruangan terdapat Nathan dan Jassica yang masih termangu di sofa warna hitam itu, sama-sama menatap Eunji yang sebenarnya jauh dari kata baik-baik saja.
“Nathan dan Jessica berkunjung, bukankah kau belum melihat mereka sejak kau sadar?” Eunji memandang Taehyung tak mengerti, dan laki-laki itu pun merasa Eunji memegang tangannya terlalu erat. Eunji menggeleng, memasang wajah yang mengatakan ‘aku sedang tidak ingin ditemui siapapun’, sejemang kemudian Taehyung menelan ludahnya kasar seraya menuntun Eunji untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everytime [end]
FanfictionNamanya Jung Eunji, gadis itu cantik dengan pita warna merah dikepalanya. Dia sahabatku, sejujurnya aku tak menganggapnya sahabat, melainkan seseorang yang istimewa. Kesan pertama kami bertemu, aku sudah berani mencium pipinya. Dia sangat manis dan...