Part 31

182 37 7
                                    

“Dirimu bahkan lupa, bagaimana ketika sebuah pengabaian menghancurkan hidupmu. Aku dibiarkan seorang diri berdiri dalam kegelapan yang kau ciptakan. Dan kini bagaimana bisa kau kembali menarik ku dengan kelembutan yang dulu kau sendiri yang menyisihkannya?” –Kim Jongin.



Pemuda pemilik marga Kim itu berjalan pelan menuju rungan yang dimana disana berada Jung Eunji yang tengah terbaring berteman kesunyian. Setibanya ia mengantar ibunya pulang, sejenak juga berpamit pada ayahnya yang terpaksa menjalankan bisnis seminggu kedepan di luar kota meski si keponakan kesayangan masih terbaring di ranjang persakitan rumah sakit. Kini tinggal lah Taehyung sendiri yang herus menemani Eunji, atau menjadi alasan bagaimana ia menghindari tumpukan tugas dari dosennya.

Ini sudah terhitung sehari penuh setelah Taehyung mendapati laki-laki bernama Jongin dalam foto yang ia terima beberapa hari lalu dari dokter. Semalaman suntuk laki-laki itu tak dapat tidur pula akibat tak menemukan berita apapun pasal laki-laki itu yang nampak begitu dekat dengan Eunji kecil. Namun masih ada satu kemungkinan lagi bagi Taehyung untuk tahu semuanya, yaitu laki-laki lalinnya yang bernama Kai, yang belum Taehyung ketahui jika mereka adalah orang yang sama.

“Hey, Ji.”

Eunji menoleh pada pintu dengan raut wajah yang sengaja dihiasi sebuah senyuman, membalas senyum Taehyung yang tengah memposisikan duduk sambil membuka sebuah kantong plastik warna putih kecil. Eunji mengerutkan kening sambil melirik laki-laki itu.

“Apa itu?” tanyanya, Taehyung tersenyum jahil lalu mengulum bibirnya sambil melirik ke arah keluar jendela kamar sebelum kembali menatap Eunji dengan cengiran.

“Aku akan menyuntikmu dengan cairan rahasia,” ujar Taehyung sambil mengangkat alisnya jahil. Eunji menatap laki-laki itu tak mengerti.

“Kau gila? Jangan-jangan kau mau membunuhku juga—” seketika Taehyung berdiri namun belum mengeluarkan apapun dari plastik yang ia bawa tadi.

Ish, cerewet! Pakai ini.” Taehyung memasangkan sebuah masker putih yang ia ambil dari plstik tadi di wajah Eunji dan sukses membuat Eunji terkejut. “Manamungkin aku melakukannya? Kau menyebalkan juga ya,” lanjut Taehyung seraya berjalan menuju pojok ruangan untuk mengambil sebuah kursi roda.

Eunji masih tertegun di tempatnya mendapati laki-laki itu tengah menggendongnya lalu mendudukkannya lagi di kursi roda itu. Sejenak Taehyung berjongkok untuk menghadap Eunji sambil merapikan masker gadis itu seraya penyamaran agar berjalan sempurna.

“Aku tahu kau bosan disini? Masalahnya ketika aku bilang ingin mengajakmu keluar, mereka belum meperbolehkannya. Tapi kulihat kau sudah sehat, tidak masalah’kan kita jalan-jalan sebentar?” Eunji seperti masih menimang-nimang ajakan Taehyung, namun jika ia menolak  ia akan mati bosan dalam ruangan pengap ini. Jadi kenapa tidak?

“Asalkan jika nanti aku pingsan kau harus menggendongku kemari.” Eunji tersenyum sambil menekan hidung Taehyung asal. Taehyung lantas tersenyum lalu menunjukkan cengiran lagi sebelum membawa Eunji untuk menghirup udara di luar yang lebih terasa melegakan.

Sedikit mendebarkan memang, ketika di beberapa lorong nampak beberapa perawat yang menatap mereka heran pasalnya Eunji yang tengah memakai masker dan Taehyung yang memasang wajah datar-datar saja. Eunji sempat takut mereka akan ketahuan ketika mendapati beberapa orang yang menyapa Taehyung ragu.

Namun Eunji lupa jika ia sedang bersama seorang Kim Taehyung, susup-menyusup bukanlah hal sulit baginya. Lihat saja daftar bolos di kampus, nama tersebut pula yang akan muncul di list pertama. Diikuti Ellena yang terkena pengaruhnya yang buruk. Namun kini Eunji merasa mendapat keuntungan atas prestasi buruk Taehyung ini.

Everytime [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang