CG (2)

3.5K 433 32
                                    

"Kim Taehyung menyebalkan, Kim Taehyung sok tampan, Kim Taehyung sok dingin..."

"Jen diam." pekik Daniel. Kini mereka sedang berjalan-jalan di  taman komplek, tapi sedari tadi Jennie tak henti hentinya membicarakan murid baru itu. Membuat telinga Daniel pengang saja.

Jennie mengerucutkan bibirnya, lalu tiba-tiba senyum cerah terlihat dari wajahnya. Hm, mencurigakan.

Jennie kemudian memeluk Daniel, kepalanya ia geleng-geleng kan di lengan Daniel. Daniel bingung. Tentu saja, ia merasa aneh dengan sahabatnya ini, perasaannya juga tidak enak.

"Yey dapet. Makasih Kang Daniel." ucap Jennie lalu pergi kearah penjual es krim.

Loading
Loading
Loading

"Yak Jennie. Kembalikan uangku. Pencuri." teriak Daniel lalu berlari kearah Jennie.

.
.
.

"Masih ngambek hem?"
"Daniel"
"Tampan"
"Uy"
"Ya sudah kalau masih marah." ucap Jennie santai sambil menjilat es krim nya.

Daniel mendengus. "Utangmu bertambah." ucap Daniel. Jennie menoleh "ey, jangan begitu. Kau kan sahabatku." ucap Jennie sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Lagi lagi Daniel mendengus kesal. Jika seperti ini bawa bawa persahabatan. Ck ck

"Yang penting aku juga membelikanmu es krim." kata Jennie dengan bibir belepotan.

"Membelikan tapi pakai uangku." ucap Daniel lalu menarik dasi Jennie. Ia gunakan dasi itu untuk mengelap bibir Jennie.

"Kenapa pakai dasiku. Harusnya pakai dasimu. Tidak romantis." ucap Jennie

"Kau kira ini drama." ucap Daniel.

.
.
.

Kamar yang dominan hitam itu nampak menyeramkan. Kosong, seperti tidak ada satu orang pun disini. Padahal, seorang pria tengah berbaring di kamar itu.

Pandangannya menerawang. Seakan menembus langit-langit kamarnya.

Flashback on

Sebagai anak baru wajar saja jika tidak langsung mendapat teman. Seperti Taehyung. Bukannya tidak ada yang ingin berteman dengannya, hanya saja ia malas berteman dengan orang orang munafik.

Saat istirahat seperti ini pun Taehyung memilih berada di taman. Duduk bersandar di pohon sambil mendengarkan musik lewat earphone nya.

"Sssh, heh."

Taehyung menolehkan pandangannya, mencari asal suara itu.

Tidak ada orang - Batin Taehyung

Taehyung mengedikkan bahunya. Ia berdiri dari duduknya. Ketika hendak melangkahkan kakinya, suara itu terdengar lagi.

"Shht shht. Murid baru, uy" Taehyung kesal. Ia tetap melanjutkan langkahnya. Baru satu langkah ia melangkah.

"Sombong sekali. Aku di atas sini." ucap seorang wanita. Taehyung mendongakkan kepalanya.

Matanya membola melihat pemandangan di atasnya.

"Ya ya, jangan melihat ke atas." Taehyung menunduk. Pipinya merona. Astaga! Apa itu tadi.

"Anak baru." kata Jennie. Ketika Taehyung hendak mendongak.

"Yak! Jangan melihat ke atas. Jangan mengintip." tambah gadis itu. Taehyung berdecak.

"Lalu aku harus bagaimana." akhirnya suara husky itu keluar juga. Jennie cekikikan.

"Tetap disitu. Jangan terlalu tegang." ucap Jennie.

Apa yang diucapkan gadis itu? Apanya yang tegang. Kurang lebih seperti itu yang ada di benak Taehyung.

Tiba-tiba...

Bruk

Taehyung terjatuh tengkurap. Sesuatu menimpa punggungnya. Aghh, sakit.

"Hehe, gomawo Taehyung ssi. " ucap Jennie sambil menarik tubuh Taehyung agar berdiri. Setelah itu, pergi.

Ya, pergi. "Gadis sialan." rintih Taehyung sambil memegang punggung dan dadanya.

Flashback off

"Merah muda." gumam Taehyung lalu cekikikan.

"Kenapa aku harus mengingat gadis aneh itu." ucap Taehyung lalu menggeleng.



Next or no

Pendek kah? Atau cukup?
Btw, thanks yoai yang udah mau komen.

Jangan bosen bosen baca karya gue. Purple u gaes, uwu

Maafkeun kalau banyak typo

Pai pai

CRAZY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang