CG (22)

1K 136 12
                                    

Satu bulan berlalu sejak Jennie bertemu lagi dengan Taerin, dan kini dua gadis beda umur itu semakin dekat. Tentu saja itu membuat Taehyung harus ekstra sabar. Menghadapi Taerin saja sudah susah, dan kini ditambah Jennie. Gadis dengan tingkah laku luar biasa.

Dan siapa sangka kedekatan Jennie dengan adiknya itu membuat Taehyung semakin nyaman dengan Jennie. Gadis itu memiliki daya tariknya sendiri.

Tapi Taehyung juga sadar. Bukan hanya dirinya yang menyukai Jennie, tapi Kang Daniel, pria dengan gigi kelinci yang menurut orang-orang membuat tambah tampan itu. Taehyung sering merasa sebal dengan tingkah Daniel yang ia rasa berlebihan dengan Jennie, sering mengusak rambut Jennie, merangkul bahkan meminum minuman bekas milik Jennie.

Meskipun demikian, Taehyung tetaplah Taehyung. Pria dengan segala gengsi dan harga diri yang tinggi. Mana mau dia menyatakan perasaan pada Jennie. Namun Taehyung merasa heran dengan dirinya sendiri, mengapa akhir-akhir ini dirinya sering tersenyum bahkan terkesan mencari-cari kesempatan untuk berhubungan dengan Jennie.

Sepertinya menyukai gadis aneh juga mempengaruhi perilaku dirinya. - Batin Taehyung sambil senyum-senyum. "Oppa, hari ini aku mau pergi sama Jennie eonnie. Oppa  mau ikut?" Tanya Taerin.

Taehyung mengernyitkan dahinya, "Jam berapa?" Tanya Taehyung. Taerin mengetuk dagunya tanda sedang berpikir " Jam 9, eonnie akan menjemputku." Taehyung melotot "kenapa baru bilang. Sekarang sudah pukul sembilan kurang seperempat." Ucap Taehyung sambil mengacak rambutnya geram. Lalu beranjak dari duduknya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Taerin yang melihat gelagat kakaknya hanya memandang tak mengerti lalu mengedikkan bahunya.

.
.
.
.

"Eonnie masakanmu enak. Aku suka." Ucap bocah dengan kuncir kuda itu. "Makan yang banyak. Eonnie masih punya banyak makanan." Ucap Jennie. Bocah dengan kuncir dua itu -Taerin- mengangguk mantap lalu melahap makanannya.

Ckreek

"Eoh. Oppa memfoto aku?" Tanya Taerin pada Taehyung. Taehyung gelagapan "ah..eung..anu i-iya." Ucap Taehyung ragu. Ya, akhirnya Taehyung ikut dua gadis itu pergi piknik. Ia beralasan takut Taerin hilang, soalnya Jennie kan teledor. Tapi bukan itu alasan sebenarnya, dasar pria.

Taerin mengangguk "oke, foto aku dengan Jennie eonnie dong. Orang cantik harus berfoto bersama yang cantik." Ucap Taerin semangat. Taehyung memutar bola matanya malas. Lalu memposisikan diri untuk memoto mereka berdua.

Cekrek
Cekrek
Cekrek

"Coba lihat." Pekik Jennie dengan semangat. Jennie lalu mendekati Taehyung diikuti Taerin dibelakangnya. "Wah, yang ini bagus. Aku minta ya." Ucap Jennie sambil memandang Taehyung. Taehyung memerah, bagaimana tidak, jarak mereka berdua kini hanya beberapa senti saja. Bahkan Taehyung bisa mencium aroma tubuh Jennie.

Sedangkan lihat, gadis di depannya ini bersikap biasa saja. Tidak tersipu ataupun terkejut memandang wajah Taehyung yang tampan :')

Taehyung buru-buru menjauhkan tubuhnya dari Jennie. Lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal " ya. Nanti aku kirim. Tidak usah dekat-dekat kau bau." Ucap Taehyung lalu pergi.

Jennie melongo. Hah dia bau. Jennie yakin tadi sebelum pergi dia sudah mandi bahkan dia sudah memakai banyak parfum untuk bertemu Taeh - eh - Taerin.

.
.
.
.

Setelah hampir seharian ia pergi bersama Taerin dan Taehyung, kini Jennie tengah merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Hari ini ia di rumah sendiri. Irene bilang ia ada tugas ke luar kota selama tiga hari.

"Ahh bosannya. Aku lapar huhu." Rengek Jennie sambil mengguling-gulingkan tubuhnya di kasurnya. Tiba-tiba Jennie berhenti lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Daniel ah. Temani aku di rumah ya. Kamu tidur di rumahku saja. Jangan lupa bawakan aku makanan yang banyak. Dadah."

Bip

Panggilan itu terputus. Dasar Jennie.

Setelah lima belas menit. Terdengar bel rumah Jennie berbunyi. Buru-buru gadis itu turun untuk membukakan pintu yang ia yakin kalau tamunya itu Daniel.

"Huwa. Akhirnya." Pekik Jennie lalu mengambil dua plastik yang ditenteng Daniel. Daniel menghela nafasnya kasar. Bukannya dirinya yang disambut tapi justru makanannya. Jennie kita Daniel tukang antar makanan.

Daniel ikut masuk ke rumah Jennie lalu tidak lupa mengunci pintu rumah itu.

"Aku menghabiskan tiga puluh ribu won ku hanya untuk makanan itu. Kau harus menggantinya." Ucap Daniel. Jennie menatap Daniel melas. Yak, Daniel benci ini. Jennie tau kelemahan Daniel.

"Aku kan tidak punya uang. Irene eonnie juga sedang tidak ada di rumah. Tega sekali." Keluh Jennie. Daniel mendengus keras. "Oke, kau kembalikan separuhnya." Ucap Daniel. Jennie masih memandang Daniel memelas. "Yayaya. Untuk kali ini gratis. Tapi kalau besok aku tidak mau lagi memberimu makanan cuma-cuma." Putus Daniel.

Jennie tersenyum senang. Lalu membuka bungkusan makanan di depannya. Mengambil satu potong ayam itu dan menyodorkan pada Daniel.

Daniel reflek memundurkan kepalanya "kau tidak mau? Ini kan uangmu jadi Daniel yang harus makan dulu. Aaa" ucap Jennie masih sambil menyodorkan makanan itu.

Daniel tersenyum. Manis sekali. Lalu membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Jennie. "Bagaimana? Enak kan?" Tanya Jennie. Daniel mengangguk. Dilihatnya Jennie yang memakan sepotong ayam yang tadi di makan Daniel. Senyum Daniel semakin lebar.

Sepertinya malam ini Daniel tidur nyenyak.


Tbc--

Hello gaes uhuy.. aku balek lagi, btw karena aku udah mau selesai US nya jadi bakal aku usahain segera up lagi. Tetep stay tune ya..

Dan pesen dari aku tetep jaga kesehatan jangan keluar² rumah kalau nggak penting² amat.

Dan buat yang angkatan 2020.. wkwk kita senasib haha..

Good bye

CRAZY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang