CG (29)

498 86 15
                                    

Dimohon kalau udah lupa bisa baca ulang. Maaf baru bisa up lagi

.

"Aku ketuk pintunya saja ya."
"Ah tapi kan ada bel kenapa harus ketuk pintu?"
"Emm, atau aku kirim pesan untuknya dulu."
"Ihh, tapi kan malu."

Gumaman-gumaman seperti ini sudah terdengar sejak kedatangan gadis kuncir kuda itu. Bukannya langsung menekan bel karena bertamu, ia malah berdiri di depan pintu apartemen itu sambil bergumam tidak mutu. Padahal gadis itu sudah berada di sana hampir satu jam, tapi dasar si keras kepala Jennie, ia malah berdiri dengan bodohnya di sini.

Akhirnya setelah pegal berdiri di depan pintu apartemen ini, ia pun memberanikan diri memencet bel. Sudah tiga kali Jennie memencet bel tapi si penghuni apartemen itu belum juga muncul. Akhirnya Jennie menekan-nekan bel dengan brutal "Kim Taehyung, buka pintunya. Yuhuu" seru Jennie sambil memencet-mencet bel apartemen itu.

Sekitar sepuluh menit kemudian pintu di buka. Nampak pria dengan kaos oblong, celana boxer, rambut awut-awutan dengan mata setengah terpejam membuka pintu itu pelan. Jennie terperangah menatap kondisi Taehyung yang mengenaskan tapi masih saja tampan.

"Ada apa ke sini? Aku sedang sakit jangan ganggu aku dulu!" Pinta Taehyung. Saat Taehyung hendak menutup pintu apartemen itu, Jennie buru-buru menyerobot masuk. Taehyung yang kaget dan kondisi tubuhnya yang masih lemah terjungkal ke belakang belum lagi sebelum jatuh jidatnya terbentur pintu. Ah sialnya.

"Eh Taehyung, kenapa tidur di situ?" Tanya Jennie dengan polosnya. Taehyung berdiri sambil meringis pelan, dibantingnya pintu apartemen miliknya. Sial sekali sih Taehyung, sudah sakit masih saja disia-siakan oleh Jennie.

Taehyung berjalan ke arah kamarnya, tidak peduli apa yang akan Jennie lakukan di dalam apartemennya ini. Yang ia butuhkan sekarang adalah istirahat.

Jennie yang melihat Taehyung pergi ke arah kamarnya hanya cemberut. Kenapa gadis secantik dia harus ditinggal sendiri di sini sih? Akhirnya Jennie memutuskan untuk ke dapur mengecek makanan apa yang ada di apartemen megah ini.

Setelah sampai di dapur, Jennie bergegas menuju kulkas yang berada di seberang meja makan. "Huh apa-apaan ini. Kulkas sebesar ini isinya hanya air putih dan satu butir telur saja? Apa dia setiap hari hanya makan telur. Hii, pasti kentutnya bau." Gerutu Jennie saat mengetahui kulkas di depannya ini kosong.

.
.
.
.
.

Tok tok tok

"Taehyung aku membuat bubur untukmu." Ucap Jennie dari luar pintu kamar Taehyung. Jangan salah, meskipun selalu ribut dengan Taehyung dan terkesan tidak pernah menghormati pria itu, Jennie masih punya hati untuk tidak gedor-gedor pintu sembarangan saat orang itu sakit. Yah, lupakan fakta saat gadis itu bertamu tadi.

Sudah ketukan ketiga kalinya, namun pintu itu belum juga dibuka. Pikiran buruk mulai berputar-putar di otak Jennie, seperti "bagaimana jika Taehyung mati atau jika pria itu jatuh di kamar mandi dan tiba-tiba stroke."

Jennie menggelengkan kepalanya pelan, sepertinya otaknya ini sudah hampir kadaluwarsa sampai-sampai berfikir yang tidak-tidak. Akhirnya, Jennie membuka kenop pintu kamar Taehyung.

Nampak Taehyung sedang tidur dengan manisnya di ranjang milik pria itu. Jennie meletakkan nampan berisi bubur, air putih dan obat yang tadi ia beli dari apotik. Hah, sepertinya Jennie sudah gila. Bisa-bisanya ia lari-lari ke apotik hanya untuk membeli obat untuk mentor sekaligus teman sekelasnya ini.

Jennie hendak membangunkan Taehyung, namun betapa terkejutnya dia saat mengetahui suhu tubuh Taehyung yang sangat tinggi.

"Huh, panas. Apa yang harus aku lakukan?" Ucap Jennie panik. Gadis itu bingung, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. "Ahh benar juga!" Pekik Jennie.

.
.
.
.

"Yahh kenapa kau memanggilku sih." Kesal seseorang yang baru datang ke apartemen Taehyung itu. Jennie yang melihat penampilan orang itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Ckckck. Kau ini ya." Ucap Jennie sambil menarik turunkan alisnya kepada Jimin. Ya, yang barusan datang itu Jimin. Dan jangan lupakan Jungkook yang kini ada di belakang lelaki pendek itu sambil mengunyah jeli miliknya.

Jimin yang ditatap seperti itu mengerutkan alisnya heran. Ada apa dengan ekspresi gadis aneh itu. Saat tatapannya mengikuti di mana gadis itu melihat,

Deg

Hancur sudah reputasi seorang Jimin. Siswa yang terkenal dengan tingkahnya yang suka menggoda kaum hawa di sekolahnya kini berdiri di depan kamar Taehyung hanya menggunakan boxer merah muda miliknya. Dia lupa jika dirinya itu hanya mengenakan boxer favoritnya itu.

Karena terlanjur malu kini Jimin hanya bisa meneruskan berjalan masuk ke kamar Taehyung. Mau bagaimana lagi, lari pun akan sia-sia. Ditatapnya gadis yang sejak tadi tak melepas pandangan darinya dan apa-apaan itu. Gadis itu mengejeknya lagi. Wah, Jennie benar-benar.

"Yah Jeon, kenapa kau tidak bilang kalau aku belum memakai celana?" Tanya Jimin kepada Jungkook. Jungkook menatap Jimin heran "tadi aku sudah bilang kok, tapi dirimu itu malah asyik tebar pesona dengan siswi SMP tadi. Yasudah deh." Jelas Jungkook.

Jimin menepuk jidatnya merasa bodoh. Jadi dari tadi siswi SMP itu tertawa bukan karena gombalan mautnya, tapi karena melihat dirinya hanya memakai boxer ini. Hah, harga diri seorang Park Jimin sepertinya semakin menipis.

Kini Jimin beralih menatap Jennie "heh, ini semua salahmu. Kenapa bilang Taehyung tidak bernapas, aku kan jadi buru-buru tadi." Kesal Jimin. Jennie mencebikkan bibirnya "ya habis tadi itu Taehyung, EH IYA TAEHYUNG DEMAM, PANAS BANGET." Teriak Jennie tiba-tiba. Gadis itu panik bukan kepalang.

Karena Jennie yang histeris, Jimin dan Jungkook jadi ikut-ikutan heboh sendiri. Mereka teriak-teriak heboh di kamar Taehyung. Taehyung yang merasa terganggu kini membuka matanya. Kepalanya berdenyut-denyut, ditambah dengan teriakan-teriakan ini membuat telinganya pengang saja.

"Bisa kalian diam, kepalaku sakit." Kata Taehyung pada teman-temannya itu. Namun, lihatlah orang-orang ini. Masih saja teriak-teriak tidak jelas. Akhirnya,

Prang

Taehyung melempar gelas yang ada di meja sebelahnya dan tiga orang itu pun diam. Taehyung menghela nafasnya berat. "Keluar" ucap Taehyung.

Saat Jennie hendak berkata sesuatu, Taehyung langsung menatapnya tajam. Nyali Jennie menciut. Dan mereka bertiga pun keluar.

Tapi tak lama kemudian

Ceklek

"Buburnya dimakan ya. Itu ada obat juga, cepat sembuh." Ucap Jennie dari pintu. Takut dilempari lampu tidur sepertinya. Setelah pintu ditutup, Taehyung menatap bubur dan obat di meja itu. Oh dan bibir pucatnya itu tersenyum.

Tbc--

Hey kalian, kangen nggak? Udah lama ya. Maaf ya hehe. Gimana kabar kalian? Sehat-sehat ya di sana.
Happy new year buat kalian.. yaampun telat banget ini mah😂

Yuk vommentnya. Komen tembus 50 aku baru mau next ah wkwk.
Tahun depan pun nggak papa kok😂

CRAZY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang