Jennie kini masih berada di sekolah, tepatnya di bangku dekat parkiran. Bukan, Jennie bukan menunggu Daniel, tapi ia menunggu Taehyung. Jennie berniat mengembalikan jaket yang kemarin Taehyung pinjamkan untuknya. Sebenarnya ia bisa mengembalikan besok-besok sih, tapi Jennie takut, takut kalau jaket itu hilang. Dia kan pelupa. Belum lagi nanti kalau dimarahi Taehyung, laki-laki itu kan galak.
Daniel sudah pulang sekitar 15 menit yang lalu. Laki-laki itu pulang bersama Sejeong. Anak kelas XI IPA-1. Daniel bilang Sejeong itu gebetannya.
Jennie menunggu sambil mendownload berbagai macam video oppa oppa nya. Wajahnya terlihat bahagia. "Wi-fi nya lancar." gumam Jennie sambil tersenyum.
"Woy Jennie." panggil seseorang pada Jennie. Jennie celingak-celinguk mencari sumber suara. Dan itu dia. Jimin, Park Jimin orang yang memanggilnya.
Jennie menaikkan alisnya seolah bertanya ada apa?. Jimin menghampiri Jennie. Tumben, biasanya lelaki itu menghindari Jennie tapi kenapa sekarang justru menghampiri Jennie.
Jimin tersenyum imut, hingga matanya tidak terlihat. "Ada apa?" tanya Jennie heran.
"Eo, Taehyung. Ini kekasihmu kan?" goda Jimin. Taehyung mendengus dan Jungkook cengengesan. Sementara Jennie menatap tiga orang di depannya itu dengan tatapan bingung.
"Jangan asal bicara." ucap Taehyung datar. Jimin tak menghiraukan ucapan Taehyung. Kini dia menatap Jennie. "Kenapa masih di sini?" tanya Jimin.
"Menunggu Taehyung." jawab Jennie. Lalu membuka tas nya. Jimin dan Jungkook memekik kegirangan. Sementara Taehyung mendelik tidak suka.
"Woah, jadi benar kalian berkencan. Selamat uhuy." ucap Jungkook antusias. Jimin mengangguk menyetujui ucapan jungkook. Taehyung mendengus kesal.
"Ada perlu apa?" ketus Taehyung. Jennie mengambil jaket Taehyung lalu menyodorkan jaket itu. Taehyung mengerti lalu mengangguk.
"Wah kalian romantis. Jadi itu satu jaket untuk berdua." ucap Jimin dengan ekspresi anehnya. Taehyung menyabet Jimin dengan jaket itu.
"Jaga ucapanmu. Dasar." ucap Taehyung datar. Jimin memegang bahunya yang terkena sabetan jaket Taehyung. Perih bray. Sementara Jungkook, mengelus rambut Jimin sambil cengengesan, membuat Jimin kesal saja.
Jennie memandang tiga orang itu dengan heran. Mereka ajaib.
"Kenapa masih di sini?" tanya Jungkook pada Jennie. Jennie menggeleng.
"Ah, mau ikut kami?" tawar Jimin. Jennie memberi tatapan bingung.
"Ikut kemana?" tanya Jennie. Belum sempat Jimin menjawab Taehyung langsung berucap "tidak usah ikut. Ini urusan pria."
"Eh, sejak kapan ke minimarket jadi urusan pria?" tanya Jungkook polos.
Plak
Taehyung menggeplak kepala Jungkook. Jennie dan Jimin meringis, merasa kasihan pada Jungkook.
"Eouh, kalian mau apa ke minimarket?" tanya Jennie heran. "Nanti malam kita tidur di rumah Taehyung. Dan sebagai imbalan, makanannya kita yang belanja." terang Jimin.
Taehyung mendengus. Jennie hanya manggut - manggut paham.
"Ayo kita pergi " ajak Jungkook lalu menuju mobilnya. Jimin dan Taehyung berjalan mengikutinya.
"Taehyung" panggil Jennie. Taehyung menghentikan langkahnya lalu menoleh sambil menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya kenapa?
"Aku ikut" ucap Jennie lalu menghampiri Taehyung. Mata Taehyung membola. Apa apaan gadis ini?.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GIRL
Random"wah kau tampan. sepatumu keren, jam tanganmu keren. stylemu bagus. hidungmu juga besar, apakah milikmu juga besar. hehehe" "dasar gadis gila."