"Segera habiskan es krimmu." perintah Taehyung tanpa memandang Jennie. Jennie memandang Taehyung sekilas lalu segera menghabiskan es krimnya.
"Sudah." ucap Jennie. Saat ia akan menaiki motor Taehyung. Taehyung buru-buru mencegahnya.
Jennie memandang Taehyung bingung. Tanpa di sangka-sangka Taehyung memegang tangan Jennie.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Jennie salah tingkah. Well, siapa sih yang tidak deg-degan saat di pegang pria tampan seperti Taehyung.
Taehyung tidak menjawab, ia justru menarik tangan Jennie hingga gadis itu semakin dekat dengannya.
Jennie memejamkan matanya.
Ia merasakan bibirnya mengenai sesuatu, tapi kenapa aneh..
Itu tangannya, ia kira Taehyung hendak menciumnya. Astaga! Apa yang Jennie fikirkan.
Jennie membuka kelopak matanya. Ditatapnya Taehyung yang kini sedang menatapnya pula. Tapi apa-apaan senyuman itu. Taehyung menghinanya dengan senyuman? Menyebalkan.
Taehyung mendekatkan wajahnya pada Jennie. Dan berbisik tepat di telinga kiri gadis itu.
"Apa yang kau pikirkan?" bisik Taehyung yang membuat Jennie merinding.
Buru-buru Jennie mendorong bahu Taehyung. Matanya memandang objek lain selain Taehyung.
"A.. A.. Aku tidak berpikir kau akan menciumku." ucap Jennie tergagap.
Taehyung menyeringai. "Aku juga tidak bilang seperti itu." ucap Taehyung.
Pipi Jennie memerah. Dia salah bicara. Bagaimana ini? Malu. Benar-benar memalukan. Untung Jungkook dan Jimin sudah pergi duluan. Kalau tidak, bisa mati di tempat dia.
"Buruan naik. Atau kau mau tinggal di sini?" Tanya Taehyung yang kini sudah berada di motornya.
Segera Jennie naik motor itu. Taehyung pun segera melajukan motornya.
Jalanan kali ini cukup senggang. Tidak banyak kendaraan yang lewat. "Rumahmu di mana?" tanya Taehyung.
"Sebenarnya rumahku di samping rumah Jihoon. Dia sepupumu kan?" ucap Jennie.
Ckitttt...
Taehyung mengerem mendadak. Matanya melotot, bibirnya pun sedikit terbuka.
Jennie mengelus keningnya yang terbentur helm Taehyung. "Heh kenapa mengerem mendadak sih. Keningku sakit." kata Jennie sambil menggeplak helm Taehyung. Lalu berhenti setelah di rasa tangannya cukup perih.
Taehyung menoleh. "serius?" tanya Taehyung. Jennie mengangguk mantap.
"Kenapa nggak bilang dari tadi?" tanya Taehyung. "Kamu kan nggak nanya." jawab Jennie.
Taehyung mendengus. "Kau tau kan kalau jalan ke rumahmu berlawanan arah dengan apartku." ucap Taehyung.
"Hm." gumam Jennie sambil merenges.
"Ck. Terserah lah. Aku mau ke apartement ku. Suruh Daniel jemput kamu sana." kesal Taehyung.
Jennie mempoutkan bibirnya. Ia memasang wajah melasnya. Oke Taehyung benci saat Jennie seperti ini.
"Oke oke. Kau ikut aku." final Taehyung. Jennie tersenyum girang. Taehyung pun melajukan motornya menuju apartemennya.
.
.
.
.
.Jennie menganga, apartemen Taehyung sangatlah bagus. Dindingnya berwarna putih dan banyak lukisan-lukisan di sana. Selain itu ada beberapa miniatur di dalam lemari kaca yang terletak di pojok ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GIRL
Random"wah kau tampan. sepatumu keren, jam tanganmu keren. stylemu bagus. hidungmu juga besar, apakah milikmu juga besar. hehehe" "dasar gadis gila."