"Eh Kai," Siera yang baru saja kembali dari pantry duduk di samping Kaila. "Masa HRD lagi nyari anak baru lagi buat tim reporting, gue kirain sampe di Gisel aja."
"Oh." respon Kaila sama sekali tak membuat Siera senang, kenyataannya Kaila tahu kenapa HRD mencari anak baru untuk menggantikannya. Hanya saja ia sendiri tak mau sampai teman satu kantornya heboh dengan berita yang menurutnya tak cukup penting untuk diketahui orang lain.
"Kok cuman Oh," kesal Siera. "Lo nggak mau tanya gitu kenapa mereka nyari anak baru?"
"Itu urusan mereka, Ra. Yah mau dia rekrut banyak orangpun kan emang sudah tugas mereka, kenapa juga gue harus kepo?"
"Buat gantiin gue mungkin," ucap Bang Farhan dengan nada lemasnya. "Siapa tahu gue kena PHK."
"Kalau lo mah bang diberhentikan secara tidak hormat," timpal Venus.
"Baguslah kalau nambah orang, banyak oramg banyak rejeki." Anggi yang menanggapi paling santai di antara mereka.
"Whoaaa...." teriak Gisel penuh keterkejutan membuat mereka terkaget dengan reaksi Gisel yang kini menatap tak percaya pada jari manis Kaila.
"Gilaaaa.. Jari manis Kak Kaila ada cincinnya!" tunjuk Gisel pada jari Kaila, dengan reflek Kaila menyembunyikan tangannya.
"Keajaiban dunia telah terjadi!"Seru bang Farhan dengan hebohnya menggoda Kaila. "Akhirnya setelah sekian lama, jari manis lo ada penghuninya juga, Kai."
"Wihhhh, kayaknya udah serius aja nih!" Siera memicingkan matanya, tatapannya menusuk tepat di pikiran Kaila. "Gue kalah cepet kalau gini caranya."
"Siapa siapa orangnya?" Venus melangkah mendekati Kaila, mereka semua kini mengerumuni Kaila seperti semut yang mengerumuni Gula. "Pria mana yang akhirnya lupa ingatan mau pakein lo cincin."
"Pasti cowok itu lo kasih pelet yah, Kai." Bang Farhan masih belum mau mengalah mengejek Kaila.
"Atau cowok itu udah frustasi karena nggak nemuin pasangan, akhirnya dari pada nggak ada mending sama lo."
"Yehh... Nggak terima banget lo bang ada cowok serius sama gue," cibir Kaila. Ia memamerkan jari manisnya, "Jangan-jangan lo syirik lagi, nggak bisa pasang cincin di jari manis gue."
"Gilaaa aja!"
"Lo sebenernya naksirkan sama gue," Alis Kaila berkedut mengejek Farhan yang kini malah terlihat geli dengan tingkah Kaila.
"Kagak, cuman penasaran lelaki mana yang mau menghabiskan sisa hidupnya sama lo."
"Calm down, Fans." Kaila tersenyum lembut, ia mengangkat kedua tangannya ke udara lalu menurunkannya kembali. "Gue nanti bakalan ngadain konferensi pers buat klarifikasi."
"Yeahh. Fans dari pluto." ucap Anggi dengan sewot, sementara Farhan rasanya sudah tak sabar ingin menyiram otak Kaila dengan air dingin agar sedikit lebih benar.
"Serius deh," bisik Siera. "Gue penasaran, jangan-jangan lo sama Orion ya?"
Kaila diam mencermati ucapan Siera, kalau ia mengatakan sekarang nanti bisa heboh satu kantor.
"Tenang, gue bakalan kasih tau siapa my future husband. Tapi nanti, ada saatnya." Kaila tersenyum penuh kemenangan, mengejek Farhan yang menatapnya penuh keingintahuan.
"Pokoknya pacar gue ini lebih ganteng dari Brad Pitt sekalipun, lebih kejam dari Tony Stark dan lebih manis dari Edward Cullen." Kaila mengibaskan rambutnya dengan centil, membuat rekannnya ingin mengutuk Kaila ramai-ramai setelah mendengar pernyataan Kaila.
"Ini apalagi..."Seru Siera saat salah satu resepsionis menghampiri Kaila dengan sebuket bunga.
"Buat Mbak Kaila, tadi kurirnya yang antar." jelas si resepsionis. Ia pergi setelah Kaila menerima bunganya.
"Ada notenya, baca coba." Gisel auto fokus pada notes putih yang terlah tercoret tinta hitam.
Flowers make people happy.
Bagi aku, kamu itu sama seperti bunga, soalnya bisa buat aku bahagia terus.
Have a great day.
Dari orang yang selalu merindukan kamu. =)"Ciyeeeeee.... Whos that?" Anggi yang bersorak kini menatap penasaran pada Kaila.
"Tahu nih Kai main rahasia-rahasiaan." Venus juga sepertinya tak kalah penasaran dari Anggi.
"Tinggal ceritain aja dia siapa, temen SD, SMP, SMA atau tetangga. Kerjanya apa? Jangan-jangan kita kenal gitu sama Pacar lo." rajuk Venus dengan wajah penuh keingintahuannya, ia sengaja menyenggol bahu Kaila pelan agar gadis di sampingnya goyah.
"Kok lo semua penasaran banget sih?" tanya Kaila heran. "Nothing special about him, dia cuman pria biasa yang udah buat gue jatuh cinta."
"Anjayyy....!" Teriak Siera, sepertinya tema hari ini adalah eksekusi Kaila.
"Yah semoga aja pacar lo itu bukan orang eskimo yang migrasi ke Indonesia," ejek Venus. Dengan raut kecewa karena Kaila tak kunjung menjelaskan siapa pacarnya.
"Semoga juga bukan makhluk dari planet lain yang diusir Thanos." doa Farhan yang sama kesalnya dengan Venus.
"Pacar gue itu sebelas dua belas sama Kapten Amerika, nggak punya kekuatan super tapi bisa melindungi gue dengan penuh cinta."
"Geli gue dengernya." Siera dengan nada jijiknya sudah malas menanggapi Kaila.
"What are you doing guys?" suara Orion memecah kerumunan di Meja Kaila. "Kalian udah submit data yang minta ke email saya?"
"Sebentar Pak," jawab mereka serentak. Dan semuanya bubar seperti kucing yang kehujanan.
"Oh ya Kaila," panggil Orion dengan suara tegasnya seperti biasa yang mampu membuat bulu kuduk berdiri, tapi tidak untuk Kaila kali ini yang masih tersenyum menatap bunganya.
"Mampus lo kena eksekusi," bisik Venus.
"Paling disuruh masuk ke dalem, ditanyain report. Kebanyakan pacaran kan lo." kali ini Farhan yang menimpali.
"Kalau lagi kasmaran disidang dua jam sama Orion pun nggak akan berasa."
"Jangan lupa baca ayat kursi Kai, biar iman lo kuat nggak nyakar si boss."
Dan semua argument itu terpatahkan saat Orion sudah di dekat meja Kaila.
"Kamu suka bunganya 'kan? Tadinya saya mau kirim karangan bunga, biar lebih berbeda gitu."
Dan seketika suasana hening menyapa, segala sumpah serapah Kaila ingin lantunkan untuk Orion. Yang kini justru menepuk kepalanya pelan.
"Have a good day, My Flower."
TBC
01-10-2018.
Selamat bulan kelahiran untuk kalian yang lahir di bulan oktober.
Semoga senin kalian menyenangkan 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU
ChickLitUmur kamu berapa? Sudah punya pacar? Kapan nikah? Temen kamu udah punya anak lho, nggak ada niat nyusul? Kerja terus kapan ke pelaminannya? Kaila merasa pertanyaan seperti itu lebih mengerikan dibanding nonton film horror sekalipun, semua orang terl...